Loading complete.
Sinar matahari masuk ke celah celah kamar gadis berumur 22 tahun itu, dia mendudukkan diri nya dan mengusak usak matanya.
"Mimpi ku sangat aneh sema-" ucapan (name) terhenti setelah melihat anak kecil dengan rambut hitam hijau gelap nya.
"Bukan mimpi, ya Xiao." Lirih gadis itu, segera beranjak dari kasur empuk nya dan memulai ritual pagi nya sembari menunggu Xiao terbangun.
Setelah mandi (name) berjalan ke dapur dan memulai acara masak nya. Gadis itu membuka kulkas kesayangan nya "tahu sisa kemarin sudah habis.. Seperti nya aku akan membuat kornet saja."
Gadis itu melihat ketempat kornet nya "yah habis, hanya tinggal satu porsi. Aku harus membuat dua porsi mulai dari sekarang." Keluh nya melihat kornet sapi yang tinggal setengah.
Kamu pov
Stok makanan ku habis di hari libur begini, sial.
Puk
Eh? Ada yang menyundul ku?
Ku lihat kebelakang, ternyata Xiao yang menyenderkan kepala nya ke kaki ku sambil berdiri, lucu sekali.
"Selamat pagi Xiao, bagaimana dengan tidur mu?" Ucap ku sembari menyamakan tinggi ku dengan nya, Seperti sudah dekat saja
Dia hanya menatap ku dengan mata kantuk, aku mengelus elus kepala nya. Rambut nya panjang, setelah mandi akan ku potong saja.
Bolehkan? Lagi pula Xiao sekarang akan ku anggap anak ku.
Kalau orang tua nya mengambil nya kembali sih, tidak apa apa deh.
Aku pun memutus kan untuk memandikan Xiao dahulu, urusan sarapan bagaimana saja nanti kita bisa beli di luar.
Ku suruh Xiao menunggu di depan kamar mandi, anak itu hanya menurut dan terdiam. Segera aku mengambil handuk cadanganku di dalam laci di dekat wastafel dan juga sikat gigi baru untuk Xiao.
Sesi mandi pun di mulai, Xiao ku taruh di dalam bathtub anak itu terlihat diam saja dengan mata emas nya yang bercahaya.
Ku tuang sabun cair lychee ku kedalam bathtub dan ke tubuh Xiao, huh sabun mandi ku memang harum hum wangy wangy~
Harum wangy cjantik bersweri hari ini aku nak bawa Xiao jalan jalan~
Akan ku ajak dia berbelanja dan bersenang senang. Hah ada apa dengan ku ini padahal kan aku baru kenal Xiao beberapa jam yang lalu, rasa nya seperti sudah anak sendiri
Ku lihat Xiao memainkan gelembung yang memenuhi bathtub, pipi tembam nya mengembung saat meniup cairan sabun yang berada di celah jari nya.
"Huu.. huuuuuu!!"
Ctas!
"Wwaaah!"
"Astaga Xiao! Mata mu terkena cairan sabun!"
Air! Air air! Ah ya- INI AIR SABUN BODOH!
Crass
Ku nyalakan air di shower dan mengarahkan ke wajah Xiao.
Kami terdiam, bodoh nya aku! Harus nya ku usap dengan tangan ku! DAN AKU MALAH MENYEMPROT WAJAH NYA DENGAN AIR SHOWER!
"X-xiao..kau baik baik sa-"
!!!
Mata nya berkaca kaca! Pasti sakit! Uwaaah maafkan mama nak!
"Sakit ya!? Pasti kau kaget, hush hush pergi pergi rasa kaget pergi lah~ maafkan aku yaa?~"
Ku tangkup pipi nya dan ku usap mata nya dengan ibu jari ku. Aku bodoh sekali! Tapi wajar KARENA AKU TIDAK PUNYA PENGALAMAN TAHU!
Huhu bodoh nya aku, harus nya aku lebih berhati hati. Tapi melihat Xiao yang panik terkena sabun membuat ku panik juga, reflek ku tidak bagus sekali.
"Mmm sniff-"
Xiao menyembunyikan wajah nya di pelukan ku, astaga (name) dasar kau penjahat!
Akhir nya ku bilas Xiao dari air sabun dan memakaikan baju kaos putih polos lalu membawa nya ke teras rumah ku, Xiao duduk di lantai teras.
"Nah, rambut Xiao kan panjang sekarang kita potong yuk?" Ucap ku mengeluarkan pengering rambut serta gunting. Xiao memiringkan kepala nya bingung.
Seperti nya bocah yang satu ini memang tak tahu apa itu gaya rambut.
Wajar sih.
"Nah, sekarang ayo berbalik!" Xiao menuruti perintah ku, seperti anak anjing saja. Hey! Aku tak bermaksud menyindir loh
Ku nyalakan pengering rambut itu dan mulai mengeringkan rambut Xiao, anak itu terdiam menikmati pijitan kecil yang ku berikan.
Selesai mengeringkan ku potong rambut nya dengan perlahan, takut takut salah potong.
Kenapa aku tak membawa nya ke salon? Jawaban nya adalah aku ingin membuat gaya rambut yang khas untuk Xiao.
Selagi ku potong Xiao hanya memejamkan mata nya samapi dahi nya mengkerut, apa dia takut? Xiao memang lucu!
"Nah selesai!"
Ku pandang hasil kerja keras ku, astaga Xiao! Kau makin tampan nak!
Pov end
Puas dengan hasil nya (name) pun menyuruh Xiao untuk duduk manis di teras sementara (name) mengambil handphone nya di kamar.
Xiao mengangguk dan melihat tumpukan helai rambut berwarna hijau dan hitam itu lalu mengumpulkan nya menjadi sebuah gumpalan rambut.
"Bola rambut." Ucap nya seorang diri dengan suara khas anak kecil.
Tak lama (name) datang dengan senyum sumringah nya, lalu menyuruh Xiao duduk di pangkuan nya. Mengangkat benda kotak canggih itu dengan tangan nya setinggi mungkin
"One..Two..three! Say cheeseee!"
Dia seperti anugrah yang datang untuk ku, akan ku anggap kau sebagai setengah jiwa ku, Xiao.
Loading..
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEST | A.Xiao
SachbücherBagaimana jika keranjang besar berisi seorang anak kecil berada di depan rumah mu? Senang karena dapet degem alias dede gemes Sedih karena beban hidup bertambah Atau ketar ketir karena takut di kira hamil di luar nikah? GENSHIN IMPACT (AU) X YOU! "...