*※. Five

830 172 19
                                        

Loading complete

Kamu pov

Ah, pagi hari di hari senin bawaan nya memang malas ya.

Izin ku sudah habis, aku harus kembali ke kampus hari ini. Untung saja aku menanyakan beberapa tugas dari dosen ku ke teman ku jadi tugas ku tak menumpuk.

"Mandi..sarapan..dadah Xiao.." ucap ku dengan lemas

Sebenarnya aku tak tega meninggalkan Xiao, tapi bagaimana lagi? Masa mau ku bawa ke kampus?

Jika ada izin akan ku pamerkan Xiao pada teman teman ku.

Aku pun berdiri dan meninggalkan kasur empuk serta Xiao yang masih tidur, bergegas mandi lalu membuat sarapan.

Yah, aku sebenar nya agak tenang karena semalam Xiao berkata dia bisa tinggal di rumah sendiri alias menjaga rumah.

Flashback

"Xiao, sebenar nya nanti besok mama sekolah" ucapmu sembari mengeringkan rambut Xiao.

Anak itu mengedipkan mata nya "Mama sekolah?"

"E-eh iya. Mama kan sekolah yang udah tinggi banget, Xiao juga nanti sekolah ya?" Jawab mu seadanya.

"Shiao sendiri di rumah?"

"I-iya, kamu gapapa kan?"

"Gapapa, Shiao sering sendiri kok"

Kamu mendelik bingung "Loh? Xiao sering sendiri?" Tanya mu berhenti melakukan aktifitas mu dan beralih menyisir rambut Xiao.

"Dulu shiao sering sendiri soal nya orang orang pada kerja cari cicis, papa bilang shiao harus mandiri"

Kamu terdiam mendengar kalimat demi kalimat yang terlontar dari bibir mungil nan ranum itu "Xiao tau nama papa ga?" Ucap mu sedikit ragu disertai sedikit bulir keringat di dahi mu.

"Um, papa ZhongLi"

Flashback end

Papa nya orang china ya, pantas saja Xiao seperti orang china.

Kalau aku sih keturunan Belgia, tapi sumpah! Muka ku seperti orang Asia karena gen ibu ku yang seorang keturunan indo-jepang.

Iya, ayahku orang Belgia asli.

Lupakan itu bukan informasi penting.

Selesai dengan ritual pagi ku aku pun bergegas mengambil semua barang bawaan ku, lalu memasukkan nya kedalam tas.

Ah, aku mendengar langkah kaki apa Xiao sudah bangun?

"Mama.."

"Ah Xiao, selamat pagi"

Xiao mengusap mata nya, dan melihat ku setengah sadar. Mata nya sedikit melebar saat melihat penampilan ku yang rapih

"Mama mau berangkat?"

"Ah..iya, mama harus berangkat lalu pergi bekerja mama akan pulang sore"

Aku menatap Xiao khawatir, masih tak rela meninggalkan nya sendirian di rumah ini.

"Xiao jangan keluar rumah ya? Akan mama kunci pintu rumah nya. Oh ya, jika ada sesuatu pake telfon rumah oke? Mama sudah ajarkan kemarin kan. Kalau kamu lapar mama sudah membuatkan makanan untuk sarapan, dan untuk makan siang ada di dalam penghangat di dapur, jaga diri mu baik baik ya Xiao?"

Seperti nya aku berbicara terlalu banyak. Ah, ternyata ini yang ibu ku rasakan saat dia di paksa meninggalkan ku di rumah sendirian saat masih balita.

Xiao mengangguk dan menyenderkan sembari memeluk sisi tembok, menatap ku penuh kesedihan.

Ku mohon jangan menatapku seperti itu Xiao ku:(

Hati ku seperti di gores serpihan kaca!

"Hah..jaga diri mu baik baik ya..mama berangkat."

"Hati hati juga mama"

"Tentu saja Xiao~ jaa, bye bye!"

Aku melambai sebelum menutup pintu rumah, Xiao mengintip ku yang mengunci pintu dari luar. Aku pun memasukkan kunci kedalam tas ku dan melambai lagi kearah jendela, di sana ku lihat Xiao sedikit berkaca kaca.

Astaga..Xiao maaf tapi jika tak begini kita takkan ada pemasokan uang!

Sebenarnya uang ku banyak sih.

Pov end

Xiao melambai pelan pelan, menatap kepergian mama angkat nya.

"Mama..papa.."

Aku akan segera pulang, Xiao


Loading...

QUEST | A.XiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang