*※. Six

966 179 16
                                        

Loading complete

Ur jenenge pov

Kampus..akhir nya sampai juga

Hari hari biasa ku di mulai lagi, skripsi skripsi itu seakan menatap ku lapar yang hanya seekor hamster imut ini

Huhu, aku ingin pulang

"Oh! Hey, (name)!"

Ah suara ini! Ajax!

"Yoo hey too ajax!" Aku melambai dan dia menghampiri ku berlari kecil

Style nya selalu sama sejak SMA ya, jaket kulit hitam jangan lupakan dengan logo logo aneh tergambar di sana dengan dalaman kaus merah dan celana jeans.. dia juga menggunakan 1 anting di telinga nya, nyentrik sekali

"Kemana saja kau, sayang? 1 minggu kau tidak masuk. Ah apa skripsi mu sudah di serahkan?"

"Sayang sayang mata mu picek, akan ku buat gundul rambut kunyit mu itu"

"Jahat sekali!"

Ajax, yah tidak sih. Nama nya Tartaglia Childe sedangkan nama ajax hanya nama yang di gunakan untuk panggilannya.

Childe tertawa, lalu merangkul pundak ku. Hey! Jika kita baru kenal kau sangat sok akrab

"Skripsi, iya aku baru mau menyerahkan nya ke dosen"

"Okeehh~ semangat sayang!"

"Kau ini banyak bicara"

Childe lagi lagi tertawa, lalu tak lama teman nya dengan rambut ungu dengan topi memanggil nya. Childe berpamitan padaku

Childe adalah teman SMA ku, saat pertama mengenal nya Childe memang sudah populer di kalangan laki laki mau pun perempuan berbeda dengan ku yang mempunyai teman seadanya saja

Tapi entah kenapa saat itu Childe mendatangi ku yang sedang mengobrol sembari makan bersama teman teman ku di kantin, bila boleh jujur dia sangat sok akrab saat itu-

Dia juga sering memanggilku dengan 'tuan putri, sayang, sweetie, sweetheart' dan lainnya. Alay sekali dahulu aku ilfeel dengannya

Tetapi Childe orang nya sangat menyenangkan, dia selalu bersedia memberiku solusi saat aku di landa pikiran negatif.

Baiklah, cukup untuk Childe ayo terobos hari ini dan bertemu Xiao!

----

"Ah, nona (name) anda berkerja kembali?"

"Uh, oh ya.."

Hah..akhir nya pulang dari kampus, hari hari di kampus ku biasa saja. Tak da yang menarik

Aku berjalan menunduk kearah ruangan staff ah perasaan ku tidak nyaman sekali

Duk

Aduh! Siapa sih!? Sejak kapan ada benda di depan-

Ah..

Ayah?

Ngepov n

(Name) melihat ayah nya yang berdiri gagah di depan nya, dengan takut takut (name) melewati ayah nya tanpa berkata apa pun.

Ayah nya tuan Lucassia berbalik, menatap anak nya yang sedang memulai kerja nya. Sejujur nya (name) risih dengan tatapan itu tidak, (name) risih dengan semua hal tentang ayah nya.

'Kenapa pak tua itu ada di sini sialan!? Dewi fortuna pasti sedang marah kepada ku!' Batin nya dengan imajer aura suram di belakang nya serta raksasa besar yang siap menikam nya.

"(Name) kau sudah dewasa harus nya kau sudah bisa berfikir dewasa"

"Mengatakan tidak ingin bertunangan dengan seorang anak pebisni-"

"CUKUP AYAH! TINGGALKAN AKU SENDIRI!"

Emosi gadis itu meledak meluap luap seakan akan bisa menghancurkan apa pun yang ada di hadapan nya. Ayah nya melebarkan mata mengancam dengan tatapan nya.

"APA!? AYAH MELIHAT KU SEPERTI ITU KARENA AKU MELAWAN HAH!? KATAKAN ITU BENAR, AYAH!"

Tuan Lucassia mendelik tak suka "jika kau tau itu harus nya kau mengerti apa yang saya maksud!"

Dunia (name) seakan hancur mendengar ayah nya menggunakan kata 'saya' untuk menyebut diri nya. Ah.. moment ini sangat amat menyakitkan

Seperti kau di tendang jauh kedasar samudra dan takkan ada tangan yang menjulur membantu, hanya ada kegelapan yang perlahan lahan menyelimuti hati.

"Jika ayah berkata begitu, seolah olah ayah paham betul dengan sisi kedewasaan..kenapa ayah tak pernah mengerti perasaan ku? Bukan kah ayah sudah dewasa? Bukan kah orang dewasa pasti mengerti orang yang lebih muda dari nya? Orang dewasa pasti mempunyai pengalaman lebih dari pada-"

"Cukup anak kecil. Ku beri satu kesepakatan."

(Name) masih tak ingin menatap ayah nya, rambut nya yang lumayan panjang menutupi wajah dan tangan yang mengepal kuat.

"Aku akan memberi mu penuh toko ini kepada mu. Dengan syarat kau harus sudah sukses di waktu 2 tahun. Jika kau gagal, toko ini kembali ketangan ku dan kau takkan ku anggap lagi."

(Name) melebarkan matanya sedangkan tuan Lucassia melempar lembaran kertas penting kearah nya lalu melegang pergi tanpa sepatah kata pun. Terlihat menawan dengan wajah elok putih dan badan berbentuk namun sangat penuh dengan chaos di dalam diri nya.

(Name) mengusap wajah nya gusar lalu merapihkan lembaran kertas yang terhampar.

----

Disisi lain seorang anak kecil dengan rambut hitam dan hijau nya terlihat sedang menggeserkan sebuah bangku kecil.

"Shiao lupa makan, lupa makan, mama akan marah" gumamnya sembari terburu buru mengambil makanan dalam penghangat lalu membawa nya ke meja dan menaiki bangku nya.

"Shiao ketiduran.." ucapnya lalu memakan makanan nya dengan wajah membiru panik dan jangan lupa bulir keringat yang mengalir.

Acara makannya terhenti, Xiao teringat akan mama angkat nya dan sedikit terisak.

"Mama..kapan pulang?"




Pikir pikir aku memang kekanak-kanakan ya. Apa aku pantas menjadi seorang ibu?


Loading...

Mama mu lagi di uji mental deck

QUEST | A.XiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang