*※. One

1.2K 209 0
                                        

❝A Child from the Gods❞

.

.

"Tunggu- ini.. INI SEORANG ANAK KECIL!?"


(Name) pov

APA APAAN INI!? TENGAH MALAM AKU DI KEJUTKAN DENGAN KERANJANG BESAR DAN LAGI KERANJANG ITU BERISI ANAK KECIL!?

KALAU MAU BUANG ANAK KECIL SETIDAK NYA JANGAN DI DEPAN RUMAH KU DONG!

Eh, tapi jika tidak begitu lebih buruk.

TAPI KENAPA HARUS AKU!?

Masa bodo! Aku akan membawa nya kedalam dahulu kasihan, anak ini pasti kedinginan.

Duh! Berat! Ku tinggal kan saja keranjang nya syuh pergi pergi!

Aku pun menggendong anak kecil yang tertidur itu menendang keranjang nya hingga keluar dari teras rumah ku.

Menyebalkan! Setidak nya beri anak ini selembar selimut atau baju tebal, keranjang nya saja buluk!

Aku menidurkan anak itu di sofa ku untuk sementara, lebih baik aku bersihkan dulu dia terlihat kotor.

Aku pun mengambil baskom berisi air dan kain, lalu membersihkan anak itu.

"Mentang mentang aku bilang ke ibu mau mungut anak."

"Lucu juga anak ini." Aku tersenyum melihat pipi chubby dan mulut mungil yang terbuka itu.

"Tunggu, apa ini? Tanda lahir kah, masa warna ungu ini juga tato atau tanda lahir? Masa warna ijo!?" aku mengelap tanda itu dengan kain basah. tanda nya tak kunjung hilang "mungkin memang tanda lahir.."

"Seperti nya dia berumur 4 tahun ya. Hei nak, apa rambut mu tak pernah di potong?"

Anak itu terbangun, mata nya mengerjap dengan sayu. Ah, sudah ku duga sih.

"Halo, maaf membangunkan mu ya."

Gaps!

Wuish, jan takut dek aku bukan pedo. Duh, anak itu malah mojok di sofa berusaha menghindari ku, aku paham dia takut tapi JANGAN MENATAP KU SEPERTI AKU MENCULIK MU DONG!

"Ah~ tenang lah, aku tak akan menyakiti mu aku hanya membersihkan tubuh mu saja.." kok ambigu sih!?

Anak itu mendelik tajam kearah ku, SALAH KU APA SIH!? AKU BAIK LOH!

"Tenang lah tenang, aku juga tak tahu kenapa kau tertidur dan berada di depan rumah ku dengan baju lusuh." Aku menjelaskan semua yang terjadi, lebih baik begini toh dari pada mencari kebohongan yang membuat susah nantinya.

Anak itu menatap ku, dan tatapan nya menyendu.

"Pa- pa.."

Pa? Papa? Apa papa nya yang membuang nya?

"Kemari lah, aku tak tau apa yang terjadi seperti nya bukan hal yang baik, kau aman dengan ku nak." Aku berkata dengan lembut, seperti bukan aku saja.

Aku mengelus kepala dengan rambut panjang itu, menenangkan nya. "Nah, lebih baik kita berganti baju sekarang, tunggu di sini ya"

QUEST | A.XiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang