⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️
⚠️Cerita murni dari pikirian Author sendiri⚠️
⚠️Jangan lupa follow Author, dan juga VOMENTnya teman-teman⚠️
-----------‐-----------------------------
Ini tentang kisah Aira Ainsley yang terjebak dalam permainanya sendiri.
...
Aira menengok kearah orang yang memegang tangannya. Ia ingat orang itu yang dilihatnya saat digerbang tadi.
Aira mencoba untuk melepaskan tangannya. Namun tenaganya tidak cukup kuat.
"Lepasin tangan gue" ucap Aira. Maaf-maaf aja, Aira akan berbicara sopan jika bersama orang yang ia sayang saja.
"Nama kamu siapa?"
"Mau apa tau nama gue. Sebaiknya lepasin tangan gue" Aira menyentak tangannya agar genggaman itu terlepas. Lagi-lagi hasilnya nihil. Ia tidak cukup kuat untuk itu.
"Saya bakal lepasin setelah kamu beri tahu nama kamu" ucap cowok itu dengan menatap tajam Aira.
Aira melihat teman kedua cowok ini hanya diam memperhatikan mereka begitupun siswa-siswi dikantin ini.
"Nama gue prillia. Sekarang lepasin tangan gue" Aira terpaksa berbohong, sungguh. Ia hanya tidak mau laki-laki ini mengetahui namanya.
cowok itu menepati janjinya. Ia melepaskan tangan Aira. Memang cowok yang dipegang janjinya bukan?
"Hay cantik jangan jutek gitu mukanya nanti malah tambah cantik. Mending duduk makan bareng kita" ucap salah satu temen cowok itu dengan tatapan genit anehnya membuat teriakan para siswi terdengar saat melihatnya.
"Maaf gue lebih baik pergi dari sini" Saat Aira hendak pergi. Pundaknya dipegang seseorang
"Saya belum sebutin nama saya. Inget baik-baik saya Batara pacar kamu" ucapan tegas Batara terdengar kesepenjuru kantin yang memang sudah membuat mereka jadi pusat perhatian sejak tadi.
Aira tidak perduli. Ia melepas kasar tangan Batara dari pundaknya dan menganggap ucapan laki-laki itu hanya angin lalu.
'Enak aja asal klaim gue punya dia. Dikira gue barang kali' fikir Aira kesal
Sedang Batara tersenyum miring saat Aira pergi.
Aira menerima tatapan tidak mengenakan dari para siswi yang melihatnya. Seperti ingin memperingatinya untuk menjauhi ketiga cowok itu.
Sedangkan Adira yang turut melihat kejadian itu lantas memanggil Aira. "Aira sini" Aira yang mendengarnya menghampiri perempuan itu.
"Kita makan ditaman aja ayo" Adira menarik tangan Aira dengan sebelah tangannya lagi membawa makanan mereka
Saat sampai ditaman dengan angin yang cukup sejuk dan mereka bisa lihat kolam tidak jauh dari mereka.
Adira meletakan makanan dimeja depan mereka.
"Lo kenapa bisa berurusan sama mereka Aira?" Tanya Adira sambil meminum es tehnya.
"Aku cuma lagi cari meja buat kita. Eh tiba-tiba tiga cowok itu dateng terus cowok yang namanya Batara itu malah klaim aku pacar dia. Kan gila ga tuh cowok" kesel Aira saat mengingat kejadian tadi.
"Lo tahu Ra mereka tuh B.A.B, tapi bukan seperti yang lo fikirin ya. Itu singkatan dari Batara, Aidan dan Brandon, mereka tuh salah satu grup band sekolah kita. Gila gila, lo tau Ra seumur hidup gue sekolah disini baru pertamakali gue liat seorang Batara bicara sama cewek apalagi ini sampai klaim jadi pacar dia. Ra kasih tau gue pelet apa yang lo pake" ucapan Adira membuat Aira menyentil kening kesal perempuan itu. Enak saja menuduh ia menggunakan pelet.
"Kamu gila ya pelet apa coba, Ngadi-ngadi kamu tuh. Lagipun apa sih yang kamu liat dari dia. Ganteng si aku akuin tapi kan ga mungkin kamu cuma liat dari fisik doang Di, bisa aja sifatnya playboy" Kekesalan Aira sepertinya belum surut. Ditambah Adira yang menuduhnya macam-macam.
"Ra lo harus tau. Batara itu cowok kulkas, dia juga kaku gitu ngomongnya lo sendiri denger tadi jadi ga mungkin banget kalau dia playboy. Dia ga suka ngobrol sama cewek, dia juga ga suka nyentuh apalagi sampe disentuh. Sedangkan tadi dia nyentuh lo Ra kayaknya dia emang suka sama lo, gue saranin jangan terlalu benci takutnya nanti lama-lama jadi suka lagi. " Adira jadi merasa sedikit iri dengan Aira. Ingat ya sedikit ga banyak-banyak.
Aira sampai merinding dengarnya. "Kamu kayaknya tahu banget dia siapa denger dari omongan kamu. Lagipula amit-amit aku suka sama dia. Kayak ga ada cowok lain aja"
"Gue denger dari lambe turah kelas sebelah aja si jadinya gue tahu tentang dia, tapi Ra serius deh kalau lo ga mau buat gue aja deh. Gue siap gantiin lo kok bestie" Adira jadi membayangkan jika dia dan Batara menjadi sepasang kekasih. Pasti bagai romeo and juliet.
Aira menatap prihatin Adira. sahabatnya ini sepertinya mulai gila. Gila karna cowok aneh itu.
***
"Kamu mau langsung pulang atau mampir ke kafe dulu?" Tanya Aira tengah melihat Adira yang masih membereskan bukunya.
Kelas sudah bubar sejak 15 menit lalu. Hanya ada Aira dan Adira disana.
"Oh yaudah kita kerumah kamu aja. Aku juga kangen sama bunda"
Adira menepuk pundak Aira "Apanya yang kangen. Setiap hari kerumah gue juga"
"Ya tetep aja kangen terlebih masakan bunda" Adira menggeleng mendengarnya
"Makan aja fikiran lo, yaudahlah yok." Adira menarik tangan Aira berjalan beriringan keluar kelas
Saat sampai dilorong lantai 1. Aira melihat ketiga cowok tadi tengah menyender di mobil diarea parkir sekolah.
Aira berhenti yang otomatis Adira ikut berhenti.
"Kenapa Aira?" Tanya Adira heran saat perempuan itu mendadak berhenti
"Noh lihat diparkiran ada siapa" jawab Aira sambil menunjuk ketiga cowok itu. Siapa lagi kalau bukan B.A.B
Adira mengikuti arah tunjuk Aira. Ia sontak merasa sangat senang melihat ketiga cowok tampan itu. Hitung-hitung cuci mata siapa tau ada yang nyantol satu.
Adira menarik tangan Aira menuju parkiran. Ia tidak sabar bertemu dengan mahluk kelewat tampan ciptaan tuhan. Ia yakin tuhan pasti tengah bahagia saat menciptakan Batara dan teman-temannya yang sedang menyender dimobil ini.
Saat sampai dihadapan ketiga cowok itu, tangan Aira ditarik oleh Batara membuat Aira berada dalam pelukan Batara. Melihat wajah Batara sedekat ini Aira menyadari satu hal. Batara memang tampan, sayangnya cowok itu aneh bin menyebalkan yang menjadi nilai minus dimata Aira.
"Lo mau apalagi si cowok aneh. Lepasin gue" habis sudah stok kesabaran Aira saat melihat cowok aneh ini.
"Saya mau kamu" ucap Batara menatap tajam Aira.
Batara menarik paksa tangan Aira menuju mobilnya. Mobil merah bata itu melaju meninggalkan perkarangan sekolah.
: :
: :
: :
: :
: :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Batara Hamza Zavier
To be continued...
Makasih udah mampir baca cerita aku teman-teman...