20

826 69 0
                                    

.

Mark pagi pagi sekali datang ke rumah taeyong tanpa sepengetahuan jeno. Karna jeno sedang berada di apartemen lama mereka.

Mark memasuki kamarnya terlihat haechan dan chenle saling berpelukan.
Ia tersenyum hangat. Mark mendekati mereka berdua kemudian berbaring di sebelah chenle memeluk kedua kesayangan nya.

Haechan bergerak pelan. Ia membalikkan badan nya dan memeluk mark.

Mark tersenyum so cute

.....


Oh tidak haechan bangun terlalu siang.

Haechan membuka matanya perlahan. yang pertama kali ia lihat adalah mark, yang tertidur dengan nyenyak. Masih dengan tangan yang memeluk dirinya dengan erat.

Senyum kecil terlukis di bibir haechan. Haechan mengecup bibir mark.

"morning"

Perlahan mark membuka matanya.

"too babe"

"ayo bangun aku ingin Memasak Tolong lepaskan aku"

Bukannya melepaskan haechan mark malah semakin memeluk haecjan erat.

"tidak, jika aku melepasmu kau akan pergi lagi"

Haechan mengusap pipi mark.

"tidak akan, jadi tolong lepaskan aku dan kita makan aku sudah sangat lapar"

"huh baiklah"

Mark melepas pelukannya dengan tidak ikhlas.
Mark beranjak dari tempat tidurnya dengan hati hati takut nanti chenle akan bangun.

Haechan dengan gesit memotong dan menumis bumbu yang akan di gunakan. tangan itu dengan lihai memgaduk aduk masakannya. Tiba tiba sepasang tangan melingkar di pinggangnya.

"mas kaget tau! "

"haha maaf"

Semua kembali seperti semula. Tidak ada pertengkaran dan hal hal mengerikan lainnya.

Haechan yang sudah mempunyai dua anak, melanjutkan kuliahnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Ia masih belum puas, cita cita nya belum tercapai.

"aku harus lebih giat, aku ingin anak anak ku menjadi sukses sepertiku nanti"

Yah begitulah...

~~~~~

"BABAAAA" teriakan itu menggema di koridor. Sangat memekak telinga siapa saja yang mendengarnya.

"chenle" sedangkan sang ibu berlari ke arah anaknya.

"ba! Ba!.."

Kaki kecil itu melangkah dengan pelan dan hati hati juga suara yang terus memanggil sang ibu.

"ayo joano pasti bisa"

"ung! "

Satu langkah....

Dua.......

Tiga......

DUGH

"eungh hiks huaaaaa tittt baaa"

Haechan dengan cepat menangkap si kecil.

Sedangkan sosok tampan yang lain sedang tertawa terbahak bahak.

"mas jeno! Di tolongin ih! Masa anaknya jatuh malah di ketawain, mau ga di kasih jatah emang?!"

Jeno langsung terdiam, dengan cepat dia mendekati haechan dan joano. Ia mengangkat joano tinggi tinggi.

"anak papa hebat sudah bisa berjalan, sudah jangan nangis lagi sayang"

Mark menatap mereka dari jauh dengan raut wajah yang memandangkan kesedihan.

"apa gue masih pantes buat sama haechan? Gue bodoh udah bikin haechan nangis"

Jeno menoleh ke arah mark.

"kak? Masih mau di situ? Sini liat joano udah bisa jalan keren kan? Iya dong gue yang ngajarin gitu loh"

Mark tersenyum tipis.
Apa gue sesibuk itu ya?

Mark perlahan mendekati mereka. Chenle mempoutkan bibirnya
Ayahnya lama sekali.

Chenle berlari ke arah mark dan menarik tangannya.

"ayah kelamaan, ayo cepettt"

Haechan yang melihatnya pun nampak gemas dengan itu.

Chenle memang lebih dekat dengan mark dan joano lebih memilih jeno, karena bagi hati kecilnya jeno itu keren sedangkan mark terlalu lembut cocok sekali dengan sifat kakanya.

"yah! Yah! Pah!"

"WOAHHH JOANO NGOMONG AYAH/PAPA" teriak mereka berdua dengan senang.

Lama lama telinga gue makin lebar karna mereka, batin haechan.

Soal mark... Tadi masalahnya sudah selesai, mereka selesaikan dengan baik. Tak ada pertumpahan darah kembali.

Tbc
Maaf ja ga sempet sempet muluk. Dan sedikit kecewa sih. Ada yang niru book aku, jalan ceritanya mirip tapi yaudahlah gapapa semua punya cirinya masing masih.

VOTE YAAAAA!!
Maap kalo ada typo

baby Lele ||marknohyuck [hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang