Mine | soobtyun

afternoon

Sinar matahari sudah berwarna kemerahan dan langit sebentar lagi akan gelap. Taehyun menghela nafas, lalu melihat jam yang terpasang apik di tangan kirinya.

Pukul lima sore, area kampus sudah sepi sejak tadi, artinya, ia tidak dapat meminta tolong kepada penghuni kampus. Tidak ada taksi yang lewat sejak tadi, Taehyun mengeratkan cardigan yang dipakainya.

Cuaca semakin dingin, dan langit terlihat semakin gelap. Rintik-rintik kecil menjatuhi bumi, sebentar lagi hujan. Suara motor di dekat Taehyun menyadarkan ia dari lamunannya.

Dilihatnya orang itu melepas helm, tapi ia memakai masker. Taehyun tak bisa mengenalinya, sebelum Taehyun berancang-ancang untuk melarikan diri, suara itu menghentikan Taehyun.

"Taehyun? Kok belum pulang?" Pria itu, melepas maskernya. Ah itu Soobin, kakak tingkatnya. Sejenak Taehyun tertegun, Choi Soobin, dengan pakaian kasual, kaos putih dan celana jeans yang membalut kaki tingginya, dan rambut yang sedikit berantakan karena memakai helm.

Entah mengapa Choi Soobin terlihat lebih attractive dari biasanya. Taehyun buru-buru mengumpulkan kesadarannya saat Soobin menepuk pelan pundaknya.

"Oh? Aku gak dapet jemputan, kak." Taehyun sedikit gugup saat menjawab. "Kakak anterin, ya?" Soobin menawarkan diri, Taehyun mengangguk.

Sungguh, Taehyun tak pernah mengira akan berada sedekat ini dengan Choi Soobin, punggung dan pundak lebar itu bisa ia lihat dengan jarak sedekat ini.

Dan parfum itu, rasanya Taehyun ingin selalu berdekatan. Rintik-rintik hujan sudah berhenti menjatuhi bumi, hanya tersisa awan gelap.

Taehyun turun dari motor saat mereka sudah berhenti tepat di depan rumah Taehyun. "Thanks ya, kak Soobin." Taehyun membungkuk dan tersenyum. Soobin mengangguk.

"Hati-hati ya, kak. Maaf ngerepotin." Soobin terkekeh kecil mendengar ucapan Taehyun, "No problem, sampai jumpa, Taehyun."

Soobin menyalakan motornya dan beranjak meninggalkan pekarangan rumah Taehyun. Hari ini, Taehyun merasakan debaran aneh di dadanya.