fall

327 36 0
                                    

Angin berhembus kencang, menerbangkan daun-daun yang sudah berwarna kuning-oranye.

Ini pertengahan musim gugur.

Taehyun mengecek buku-buku yang akan dikumpulkan ke meja guru, memastikan jumlahnya lengkap.

"32, 33, 34, 35. Oke, pas!" Gumam Taehyun.

"Bisakah aku membantumu?" Suara itu mengejutkan Taehyun, di sampingnya, Soobin berdiri sembari tersenyum kaku.

"O-oh ya, boleh." Taehyun berkata gugup.

Soobin segera membawa semua buku itu di tangannya, Taehyun ingin mengambil beberapa buku itu tetapi Soobin menggumamkan tak apa.

"Ini dibawa ke meja Ms. Jung, kan?" Tanya Soobin. Taehyun mengangguk sebagai jawaban.

"Aku akan menunjukkan mejanya."

"Terima kasih telah membantuku." Taehyun tersenyum canggung.

"Bukan masalah." Mereka berjalan beriringan keluar dari kantor guru.

"Omong-omong, apa kau akan pergi ke kantin, Taehyun?" Jam istirahat masih cukup lama, dan banyak siswa-siswi lain yang berlalu-lalang di koridor.

"Tidak. Aku tak terlalu lapar hari ini, kenapa?"

"Bisakah kita bicara sebentar di rooftop?"

Taehyun bisa melihat cantiknya dedaunan dan langit dari atap. Banyak daun berjatuhan terhembus angin.

Di depannya, Soobin berdiri kaku. Taehyun bisa melihat Soobin beberapa kali menghela nafas panjang, dan mengepalkan tangannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Aku .. menyukaimu."

Jeda lama, tak ada pembicaraan lagi. Taehyun terkejut dengan pengakuan Soobin.

"Apa?" Taehyun sempat berpikir ini mimpi. Karena Taehyun sudah menyukai Soobin selama hampir dua tahun sejak mereka berada di kelas dua.

"Ya, aku tahu ini konyol. Tapi aku sudah menyukaimu sejak kita masuk SMA. Kau terlihat misterius tapi kau sebenarnya orang yang hangat, caramu berbicara, binar di matamu, itu semua .. membuatku gila.

Aku tergila-gila pada-"

Taehyun berjinjit, lalu menempelkan bibirnya pada milik Soobin, tak membiarkan Soobin melanjutkan perkataannya.

Pada awalnya, Soobin terkejut, kemudian ia mulai menggigit bibir Taehyun. Taehyun melenguh, lalu mengalungkan tangannya di leher Soobin.

"Aku juga menyukaimu, bodoh." Taehyun berkata setelah melepas ciuman mereka, wajah mereka berdekatan, nafasnya memburu.

Soobin tersenyum, membuat Taehyun ikut tersenyum, lalu kembali mempertemukan bibir mereka.

Musim gugur, rooftop sekolah, serta ciuman pertama Taehyun dan Soobin.

Mine | soobtyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang