Mine | soobtyun

winter

- year: 1991

Lonceng berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk. Toko ini menjual menjual buku dan majalah lama.

Wangi lembarannya yang khas seakan membuat Taehyun betah berlama-lama di sini. Ia menelusuri buku-buku yang berjejer di rak, sampai sebuah majalah menarik atensinya.

Taehyun berjinjit untuk menggapai majalah yang terletak di rak paling atas, sedikit lagi ia hampir menjangkaunya namun seseorang mengambilnya.

Taehyun menoleh, pria itu dengan baik hati memberikan majalah kepada Taehyun.

Ia sempat terpana untuk beberapa saat kemudian langsung menuturkan terima kasih.

Pria itu hanya mengangguk dan berjalan pergi. Taehyun menatap kepergiannya dalam diam.

Selesai membayar di kasir, Taehyun keluar dari toko lalu mengedarkan pandangannya berharap bisa bertemu dengan pria yang baru saja ia jumpai.

Sayangnya, ia tak menemukan sosok itu. Taehyun menarik napas, merasa kecewa.

Ia mengayunkan kakinya menuju kedai kopi yang berjarak tak jauh dari toko buku. Aroma kopi dan alunan musik jazz dari pemutar vinyl memenuhi kedai itu.

Taehyun mendatangi barista lalu memesan capuccino, ia melempar senyum dan berjalan menuju meja di dekat jendela.

Kopi panas sangat cocok diminum saat musim dingin, ditambah suasana kedai hangat dan pemandangan salju yang tak kalah cantik dari musim semi.

Sampai seorang waiter mengantarkan kopinya, Taehyun mengucapkan terima kasih namun netranya memindai postur tubuh yang tak asing.

"Tunggu." Lirih Taehyun, pria itu menoleh. "Aku Kang Taehyun, kita bertemu di toko buku tadi, bukan?" Taehyun mengulurkan tangan.

Dia mengangguk, "Ya, aku Choi Soobin. Salam kenal." Soobin menjabat tangannya dengan senyum ramah.

Taehyun ikut tersenyum. Musim dingin itu terasa lebih berwarna.