manja ♥

16 4 2
                                    

Happy reading!!!
Seru gak sih
Dah lah seru gak seru yang penting lanjut wkwk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Xavior yang masih setia dengan memeluk Glixer akhirnya pasrah melepaskannya karna Glixer yang menyuruhnya melepaskan pelukannya.

"Vivi suruh anggota yang kupanggil tadi kesini, tidak perlu datang lagi." perintah Glixer kepada sekretarisnya itu.

"Baik Glixer." ucap vivi dan Glixer menyuruh Vivi tidak mengganggunya menggunakan isyarat tangannya.

"Aku mau pulang." ucap Glixer manja kepada Xavior.

"Pulang bareng aku ya" ucap Xavior lembut.

"Gak mau." ucap Glixer, mendengar ucapan Glixer, Xavior memasang wajah cemberut seperti anak kecil memandang melas ke arah Glixer.

Je dan Ze sontak terkejut melihat ekspresi wajah Xavior itu yang menurut mereka menggeli kan itu, sejak kapan Tuan muda mereka itu memiliki ekspresi seperti itu, 13 tahun mereka bersama dengan Xavior baru pertama kali melihat ekspresi seperti itu biasanya hanya ekspresi datar, senang ketika dia menghabiskan nyawa korbanya dan juga marah yang ditunjukan oleh Xavior.

"Tapi aku kan masih kangen sama kamu." ucap Xavior manja dengan nada merengek kepada Glixer.

"Besok kerumah ada acara makan malam dan ada keluargamu juga akan hadir kerumahku"

"Really, kenapa aku ngak tau?, ze apa ada kabar dari papi kalau besok ada acara makan malam?." tanya Xavior dengan nada tegas ketika berbicara dengan Ze, berbeda sekali saat dia berbicara dengan Glixer

"Tidak Xav" ucap Ze tanpa embel embel tuan karna mereka tidak dalam jam kerja.

"Ayolah ikut aku ya, pulang kerumah aku" rayu Xavior sambil memainkan surai cokelat itu sekali kali dia memelinnya di jari pria itu.

"Gak sekarang, besok ajah kamu kerumah aku sekalian" balas Glixer.

"Hmm iya deh" ucap Xavior mengalah.

"Vian, batu permatanya boleh ngak buat aku" cicit Glixer pelan dan disertai dengan senyum manisnya.

"Maaf atlha ini pesanan dady buat momy katanya, aku gak bisa kasih takutnya pulang dari sini badan sama kepalaku terpisah di gorok oleh dady" ucap Xavior.

"Hmm yaudah deh" ucap Glixer sedikit kecewa karna dia sangat menginginkan Permata itu, Glixer memang mengoleksi batu permata berbagai jenis dirumah itu ntah la dia juga tidak tau kenapa dia menyimpan batu batu yang tidak berguna itu dan sialnya terlihat cantik dimatanya.

"Sebagai gantinya bagaimana kalau kalung ini saja"ucap Xavior yang mengeluarkan dua kalung yang berbandul seperti ombak dan angin topan, yang terbuat dari permata biru safier percis seperti batu yang dia dapat tadi, "kamu suka yang mana" tanya Xavior menatap mata Glixer yang berbinar melihat kedua kalung itu sangat cantik pikirnya.

"Aku suka yang ombak" ucap Glixer. "yaudah kalau gitu satu untuk kamu dan satunya lagi buat aku, sini aku pakaikan" ucap Xavior

Glixer dengan senang hati dia menerimanya dan membalikan badanya, membelakangi Xavior dan menggeserkan rambutnya kesamping, supaya Xavior lebih mudah untuk memasangkan kalungnya.

Melihat leher mulus Glixer dengan cepat dia memerintahkan Ze Je dan Samuel menghadap ke arah lain.

Hadap arah lain lu pada atau mata kalian akan keluar dari tempatnya ucap Xavior menunjuk ke Ze, Je dan samuel menggunakan jari telunjuknya dengan tatapan mata yang tajam, aura yang dikeluarkan pun langsung berubah dark.

DavXer (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang