3rd pov
Location: Gate, Yumenosaki Gakuen.
Time: 08.42 a.m
Date: 8th July, 20xxDi pagi hari yang sangat ramai, seorang pemuda sedang berdiam diri sembari memainkan ponselnya di depan gerbang sekolah. Ia sedang menunggu seseorang yang berharga baginya. Di saat orang-orang menunggu temannya di kelas, tetapi ia berbeda. Ia selalu menunggunya di depan gerbang sekolah.
"Ehh?? Tsukinaga-Kun, Ohayō!" Sapa seorang gadis yang memiliki surai panjang dan berwarna hijau. Leo pun mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya dan hanya menatap gadis itu.
"Kamu siapa? Kok kamu tau aku!? Kamu Uchuujin ya???" Ucap Leo yang membuat gadis itu hanya menatapnya dengan pasrah.
"Hadeh... Padahal dulu kita kelas 2 satu kelas lho... Kamu masih gak tau aku siapa? Aku ini Suzurei Mel. Ngomong-ngomong, kenapa kamu di depan gerbang? Ayo masuk kelas!" Ucapnya lalu menarik lengan Leo. Tentu saja Leo menarik kembali lengannya.
"Aku nunggu (N/n) disini. Kamu masuk duluan aja." Ucap Leo sembari menatapnya dengan dingin.
"Eh? (N/n)...? Ah~! Miyahara-Chan ya? Maa, dia bisa masuk ke kelas sendiri kan? Ayo masuk, nanti kita telat lho!" Bujuk Mel.
"Gak. Kamu duluan aja, aku mau nunggu (N/n)." Jawab Leo dengan ketus kemudian kembali memainkan ponselnya.
"Maa... Ikka...Mata nee!!" Ucap Mel kemudian pergi.
'Gadis itu kenapa sih? Sinting.' Batin Leo yang kesal atas perilaku gadis itu.
"Ohayō..." Lirih seorang gadis sembari terengah-engah.
"(N/n)! Ohayō! Lho? Eh? KAKI KAMU KENAPA??"
"Diem. Gak usah teriak. Tadi mobilku mogok, gak tau kenapa. Karena aku gak mau telat, ya udah aku lari soalnya masih jauh. Terus aku jatuh gara gara tersandung kucing." Jelas (Name) sembari menguncir rambutnya.
"Yaudah ayo ke UKS dulu buat diobati." Ucap Leo sembari mengelus kepala (Name) yang diangguki oleh sang gadis.
Mereka berdua pun menyusuri lorong untuk menuju UKS sembari bergandengan tangan. Ya sebenarnya ini sudah sering mereka lakukan, tetapi, entah mengapa banyak orang yang memperhatikan mereka berdua, seakan-akan mereka tau sesuatu.
"Sumimasen!! Lho? Sagami-Sensei ilang? Yaudah, (N/n) duduk aja dulu, aku cariin obat sama dan perban." Ucap Leo, sedangkan (Name) hanya menuruti kata sang pemuda itu. Bukan karena ia ingin diobati, tetapi karena ia lelah.
"Sebenarnya gak usah dikasih obat juga tidak masalah. Nanti juga akan sembuh sendiri." Ucap (Name) dengan enteng.
"Gak. Nanti kena kuman, infeksi, makin parah."
"Ini luka kecil doang. Di kasih air juga udah sembuh."
"Ih, kamu kok keras kepala?"
"Bukannya kamu yang keras kepala ya?"
"Ih, (N/n) diem aja, aku obatin nih udah ketemu obat sama perbannya."
"Y."
Leo pun mulai mengolesi lutut sang gadis dengan obat dan membalutnya dengan perban. Ia melakukannya dengan perlahan-lahan dan hati-hati, jadi sang gadis tidak akan merasakan sakit.
"Nah, sudah selesai!! Yatta!!" Pekik Leo. (Name) tidak berkutik tetapi hanya tersenyum kecil melihat kelakuannya itu, kemudian menghembuskan nafasnya.
"Ayo masuk kelas." Ajak (Name) yang berdiri.
"Ayo!!" Pekik Leo.
Sang gadis pun mengambil tangan milik pemuda itu kemudian berjalan menuju ke kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Reason | Tsukinaga Leo
Short Story〄‧₊՞𖡼 ༘ᝰ ⇊⇊ ᝰ ༘𖡼՞₊‧〄 『 𝐒𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧 - 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐧𝐠𝐠𝐮𝐭 𝐚𝐥𝐚𝐬𝐚𝐧𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞�...