Trigger warning: Bullying, suicide mention, blood, etc.
*A week later*
Leo pov
Location: Classroom 3-B, Yumenosaki Gakuen Date: Tuesday, xx May, 20xx Time: 12.07 p.m
Seminggu setelah kejadian hari itu... (N/n) tidak pernah masuk sekolah lagi... Itu membuat ku khawatir, bahkan Sena juga khawatir. Aku menceritakan semua apa yang ku tau kepada Sena setelah aku pulang mengantar (N/n).
Aku yakin dia sangat trauma... Aku mengerti apa yang ia rasakan. Menjadi seorang gadis ternyata lebih sulit daripada menjadi lelaki... Menjadi seorang gadis sepertinya serba salah. Mereka harus pandai dalam segala bidang, dan itu merepotkan...
Aku jadi sedikit takut membiarkan Ruka-Tan pergi sendirian... tapi semoga saja Kami-Sama selalu menjaganya.
Karena ia sudah 1 minggu tidak masuk, orang-orang berfikir kalau ia pindah sekolah, atau bahkan meninggal.
"Hee~ Sudah 3 hari Miyahara-San tidak masuk... Dia pindah sekolah kah?"
"Mungkin? Oh! Mungkin saja ia sudah meninggal~!"
"Miyahara-San meninggal?"
"Kau yakin? Mungkin dia hanya sakit?"
"Heee~ Miyahara-San beneran mati?"
Kata-kata mereka masih bersisik di kepala ku...
Aku tidak mengerti mengapa ia tidak bisa membela dirinya sendiri? Bukannya aku tidak mau membantunya untuk menjauhkan para pembully sekolah, tetapi, aku tidak bisa setiap saat bersama (N/n). Aku khawatir ia pingsan lagi seperti waktu itu...
Baiklah... kuputuskan untuk menghampirinya nanti. Aku khawatir dengan keadaannya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini mimpi buruk. Semenjak kejadian satu minggu yang lalu, aku tidak bisa tidur. Aku juga tidak ingin pergi ke Sekolah lagi! Sekolah mengerikan!
Banyak orang-orang yang jahat diluar sana. Yadaaa! Aku gak mau keluar rumah lagi! Tempat paling aman adalah kamar ku, iya kan?
Manusia itu kejam dan mengerikan. Mereka bisa membunuh dan dibunuh kapan saja di Dunia ini... Dunia ini kejam! Aku tidak ingin lagi hidup di Dunia ini lagi!
"Ojō-Sama? Apakah anda sudah bangun? Bisakah saya masuk? Saya ingin memberikan makanan..."
