LOVE [Luffy X Reader]

PMS

"Oii [Nam–"

Usop menghentikan omonganya saat melihat ekspresi tidak suka dari wajah teman sekelasnya.

Oke sepertinya ia tahu saat ini hari yang buruk. Laki-laki itu berdehem agar tidak membuat satu kesalahan, bisa-bisa kepalanya dijadikan korban tinjuanya.

"[Nam–"

"Apa?" [Name] menatap sepenuhnya kearah usop. Ekspresi sedikit melotot dengan menunjukkan ketidak sukaan terhadapnya.

Usop hanya diam menatap [Name]. Seketika otaknya loading. [Name] menaikkan sebelah alisnya dan melempar bantal milik Usop kewajah laki-laki itu.

BRAKH

"Salah gue apa lagi, Ya Tuhan" Usop mendumel sabar.

"Siapa suruh wajah lu jelek amat. Pasti lu pakai pelet ke sepupu gue kan?"

"Ngawur! Ga mungkinlah. Kan Usop adalah laki-laki baik-baik"

"Y"

Usop hanya dapat tersenyum sabar. Ia jadi lupa harus mengatakan apa barusan dan berganti menghampiri kelas sang pujaan hati dilantai bawah.

"[NAME]!!!"

[Name] menghela nafas panjang karena sudah biasa. Kepalanya ia baringkan diatas meja sambil menatap dinding. Lelah letih lesuh langsung menyerang jiwa gadis itu.

'Sakit banget gila!'

"[Name]!!!"

"Ya? Ada apa Luffy?" [Name] tetap merespon namun tidak mau menoleh sama sekali. Luffy hanya menatap gadis yang tidak menoleh kearahnya sama sekali.

Luffy menaikkan sebelah alisnya lalu duduk dibangku depan meja [Name]. Ia menatap fokus kearah gadis itu untuk mencerna semuanya.

"Ah! Pasti Miko buat bandel kan?"

[Name] tidak merespon. Menahan semua rasa sakit diperut dan pinggangnya yang serasa mau patah.

"[Name]?"

Masih tidak ada respon. Luffy menggembulkan pipinya karena tidak mendapatkan respon apapun. Kepalanya menoleh kearah murid-murid lainya yang pura-pura ga liat.

'Ada apa sik??'

'Jangan tanya....kumohon jangan tanya' batin seluruh murid didalam kelas sambil fokus kediri masing-masing.

"Oii!! Ada apa dengan [Name]? Apa kalian membuatnya bete?" Luffy bertanya sambil beranjak berdiri dan maju beberapa langkah.

Sekelas langsung menoleh kearah Luffy dengan ekspresi shok dan sedikit kesal. Enak aja asal main nuduh anak orang, ckckck tak patut.

"Hahaha. Mana mungkin. [Name] itu pasti lagi M–"

CTAK

Rasa pedih memenuhi pipi laki-laki berambut kuning pucat berkacamata. Laki-laki itu merinding melihat tatapan mengerikan dari [Name] yang  menatap sepunuhnya kearahnya.