KELULUSAN

610 91 2
                                    

"Selamat atas lulusnya kalian semua!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat atas lulusnya kalian semua!!"

Tidak disangka waktu sudah berjalan dengan cepat. Kelulusan akhirnya tiba. Gadis berambut hitam panjang menatap langit biru beserta gumpalan awan.

Awan yang terlihat bagaikan kapas dan ringan. "[Name]. Apa kamu tidak mau berfoto bersama kedua orang tuamu?"

Seorang pria tua berkata dengan senyuman lembutnya, sebuah kamera berada dipeganganya sambil mengarah ke [Name].

"Ayah. Hentikan video'inku" [Name] terkekeh kecil lalu berjalan mendekati kedua orang tuanya.

"Hahaha. Habisnya ayah sangat kaget kalau kamu sudah lulus SMA"

"Itu benar. Dulu kamu benar-benar masih kecil belum bisa apa-apa selain menangis" Wanita tua disamping ayahnya [Name] kini merangkul lengan pria itu, mengusap air matanya menggunakan jari telunjuknya.

"Hahaha. Waktu sudah berjalan begitu cepat"

"Ayok foto dengan kami terlebih dahulu. Sisanya dengan teman-temanmu dan pacarmu" sang adik menyenggol pelan siku kakaknya sambil menyengir.

"Baiklah" [Name] tersenyum lalu berfoto dengan kedua orang tuanya. Senyuman bahagia terlukis dibibir mereka berempat.

"[NAME]!!!!" Jerita suara merdua duniawi kini sudah muncul. Laki-laki berambut hitam berlari dan berlambai tangan kearahnya.

"Luffy?"

GREB

Luffy langsung memeluk [Name] dengan erat. Didepan keluarga [Name]. Sang ayah yang sifatnya overprotektif kini hanya menatap tajam kearah Luffy.

"Kita lulus!!" Luffy tersenyum lebar sambil memegang kedua bahu [Name].

"Iya, kita lulus" [Name] tersenyum kecil. Luffy merasa ada raut wajah yang aneh dengan pacarnya.

"Kau kenapa?"

"Tidak ada. Hanya berfikir bagaimana kalau aku meninggalkanmu keluar kota untuk kuliah"

DEG!

Hati Luffy serasa ada yang tertusuk. Ia melupakan hal itu. Pacarnya sudah berkata berulang-ulang kali soal ingin berkuliah diluar negri.

"Apa kita benar-benar bakalan berpisah?" Luffy memasang wajah murung.

[Name] tersenyum lembut lalu memegang kedua pipi Luffy. Bagaimana dengan keluarga [Name]? Adik [Name] sudah menyeret kedua orang mereka untuk meninggalkan Luffy dan [Name] berdua saja.

Cup!

Kecupan bibir secara singkat. Luffy menatap [Name] dengan sedih, kembali memeluk tubuh gadis itu dengan erat.

"Heii, perpisahanya masih lama lagi" [Name] berkata sembari tertawa kecil. Kedua tangannya membalas pelukan Luffy dan sedikit menepuk pelan.

"Aku hanya takut ga kuat nahan rindu"

LOVE [Luffy X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang