2. Duduk disebelah Sapier?

75 14 3
                                    

Happy Reading

---

Jam istirahat tiba lebih dahulu karena para guru sedang rapat kesiswaan di kantor guru. Ada sisa waktu 20menit untuk mereka menunggu jam keluar, meskipun para guru sedang rapat. Namun para siswa tetap harus keluar kelas secara teratur. Tidak ada kata bolos dalam sekolah ini.

Galang. Sebagai buaya darat handal dikelas XI IPS 1 sedang memulai aksinya menggombali semua murid perempuan dikelasnya.

"Selin, tumben kalem." ucap Galang sembari mendekati meja Selin.

"Emang biasanya gue ngapain? Gue selalu diem kalau lo gak gangguin gue!" jawabnya sewot.

"Wushshh, biasa aja dong, nanti cantiknya ilang." ucapnya lagi.

"Dipikir cantik barang kali ah bisa ilang," sambung Imron yang langsung disambut tawa receh dari IPS 1.

"Merusak gombalan gue lo Agus!" dengus Galang kesal.

"Anjing Yanto! Itu nama bapak gue!" balas Imron tak terima.

Dan terjadilah adu mulut antara Galang si buaya darat dan Imron si tukang rusuh.

Sedangkan Siena hanya memperhatikan crush nya, dan tentunya itu disadari oleh kedua temannya.

"Sel, kayaknya tu anak gak bisa disembuhin." bisik Selin kepada Sella.

Siena menengok kearah sumber suara, "gue denger, sialan!" sarkas nya.

Dibalas cengiran oleh mereka berdua, "hehe, maap!"

**

Akhirnya tak terasa bel istirahat berbunyi, semua murid keluar kelas untuk memenuhi perut mereka dikantin.

Begitu juga dengan ketiga sejoli itu, mereka mencari tempat duduk namun sepertinya semua penuh. Sampai akhirnya ada seseorang yang memanggil salah satu nama dari mereka.

"Selin!! Sini disini masih kosong!" teriak Galang membuat ketiga sejoli itu melotot kan matanya. Sialan, memalukan.

Akhirnya mau tak mau mereka ke meja Galang yang hanya tersisa tiga kursi. Disana ada anak IPS 1 diantaranya adalah Galang, Imron, Meteor, Sapier, dan Rafka.

Mereka bergabung dan segera memesan makanan agar tidak terlambat masuk kelas lagi. Selin menunggu kedua temannya yang sedang memesan makanan, dia sangat gelisah. Pasalnya, tak ada hentinya Galang melontarkan semua pertanyaan kepadanya. Jika ada Sella, pasti Galang sudah disemprot duluan oleh parfum miliknya.

"Yow watsap, maap lama yagesya," ucap Sella bersemangat, karena tidak mungkin Siena melakukan hal sebobrok itu di depan crush nya. Sudah gila. Apalagi dia duduk disebelah Sapier, dia sangat gugup. Karena selama ini, Siena biasanya melihat Sapier dari kejauhan saja. Kebetulan jarak meja mereka jauh dan meja/kursi hanya per-orang. Jadi tidak ada yang duduk berdua.

Mereka makan dengan tenang, meski sesekali Galang siap untuk menyemprotkan gombalannya, namun Sella lebih cepat memperingati nya untuk diam saja.

Sisa jam istirahat hanya sisa 10menit, namun mereka berniat untuk mengobrol dikantin sembari menunggu bel berbunyi.

"Gaes, kalian tau gak air terjun?" tanya Galang tiba-tiba.

"Umm, tau" jawab Siena. Tumben.

"Itu gue yang dorong." ucapnya.

"HAHAHAHAHAHAHA, GAK LUCU!" Sarkas Selin. Dia sangat puas melihat Galang ternistakan atas candaannya sendiri.

Galang mendelik melihatnya, "Sella kamu gak jadi yang nomor 2?" ucap Imron tak mau kalah.

"Enggak lah, mana ada sih orang yang mau." jawab Sella.

"Maksudnya jadi nomor 2 diurutan kartu keluarga kita nanti." lanjutnya.

Cieee

Uhuyyy

Ekhemm

Saae jamet

Seruan dari murid-murid yang belum masuk kelas menimpali candaan mereka.

Siena hanya sesekali menimpali ucapan teman-temannya, matanya tak sengaja melihat senyum tipis dari lelaki disamping nya. Tidak sadar bahwa bibirnya pun ikut membuat senyum manis. Sial, jantung gue gak aman.

Crush a brother twin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang