9. Im back school

36 10 1
                                    

Happy reading

---

Pagi ini Siena sudah siap dengan seragam sekolahnya, hanya pakaiannya yang baru, sekolahnya tidak. Karena dia sudah satu tahun bersekolah disana.

Menghela nafas lalu melihat penampilannya sekali lagi di cermin. Perfect, memang wajah dan tubuh Brina tidak mengecewakan dirinya.

Oke, mulai sekarang, apapun itu dia akan menghadapinya sebagai Brina. Bagaimanapun akhirnya nanti, dia akan menerima apa yang harus dia terima.

Gadis itu turun untuk sarapan, Abangnya masih diatas karena sedang bersiap-siap, jadi Siena turun duluan.

"Pagi sayang, Abang kamu mana? Kok gak bareng? " Tanya sang Bunda.

"Abang masih siap-siap Bund, nanti juga turun. " jawabnya, bohong jika dia berkata tidak gugup. Karena bagaimanapun mereka bukanlah keluarga aslinya, dan dia hanya menumpang di tubuh Brina.

Tak lama kemudian Sapier turun dengan seragam sekolah yang sama dengannya. Sungguh, gadis itu harus menyebut dirinya beruntung atau apa bisa sedekat itu dengan orang yang notabenya adalah crush dia sendiri.

"Pagi semua, " sapa lelaki itu lalu tersenyum kearah gadis itu.

Siena hanya membalas senyum manis Abangnya. Lalu mereka sarapan dengan tenang.

Su su na Siena!

**

"Pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru." Ucap pak Kundang selaku wali kelas IPS1.

"Cewek cowok pak?"

"Cantik gak pak?"

"Pindahan dari mana pak?"

"Tenang anak-anak, nanti kalian kenalan sendiri." Kata pak Kundang.

"Silahkan masuk Brina." Lanjutnya.

Perlahan Siena berjalan memasuki kelas, berdiri didepan semua teman-temannya. Bohong jika dia tidak merindukan mereka dan suasana kelas ini.

"Ayo perkenalkan diri," titah pak Kundang.

"Hai semuanya, nama gue Sabrina Queensha, gue pindahan dari Thailand. Ada yang mau ditanyakan? " ucap gadis itu diakhiri senyuman.

"Sabrina, udah punya pacar belum?" Tanya Galang dengan nada genitnya.

Siena menggelengkan kepalanya membuat beberapa siswa berteriak histeris.

"Boleh gak aku deketin?"

"Jangan mau sama dia neng, sama aa aja."

"Berisik kalian, dia punya gue nih."

"Halu lo!"

"Sudah-sudah! Cukup sampai disini perkenalannya, abis ini kalian ada materi. Dan kamu Brina, pakai meja yang kosong dulu, bapak lupa minta meja ke kesiswaan." Jelas pak Kundang.

Siena langsung pergi ke meja nya sendiri. Ahh, lega nya, akhirnya dia balik lagi kesini. Namun tak berselang lama, gadis itu menyadari tatapan-tatapan tak enak dari para sahabatnya.

"Eh? Gue boleh kan duduk disini?" Tanya Siena kepada Selin dan Sella. Namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab.

"Sel, bukanya itu cewek yang bareng Sapier waktu itu?" Bisik Sella kepada Selin.

"Iya, dia pindah kesini? Pake meja Sena lagi." Cibir Selin, jarak Siena cukup dekat dengan mereka berdua. Mustahil juga kalau dia tak mendengar nya.

"Maaf, gue belum bisa jujur sekarang." Batin Siena.

⭐⭐⭐⭐⭐

Crush a brother twin [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang