Semua yang diawali pasti harus diakhiri. Namun tidak semuanya yang mengawali bisa bertahan sampai akhir. Sejauh mana kemampuanmu untuk terus bertahan sampai titik terakhir.
Bukan perkara mudah bukan untuk tetap bertahan?
Apalagi kamu memasuki dunia yang bahkan sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehmu akan menjadi nyata. Rasanya seperti mimpi bukan? Kamu bahkan tidak akan pernah menyangka akan ada hari di mana dunia seperti mengalami kiamat. Kehancuran terjadi dimana-mana. Kematian seolah tak ada hentinya merenggut banyak nyawa manusia.
__
Sekumpulan zombie berlarian dengan cepat mengejar seorang gadis. Bentuk mengerikan dari zombie itu membuat siapa saja yang melihatnya akan bergetar ketakutan. Apalagi dikejar di tengah malam yang gelap gulita, membuat adrenalin terpacu sangat cepat. Seperti yang dialami gadis itu yang kini tengah berlarian dengan sekuat tenaga untuk menghindari kejaran para zombie.
Berkali-kali gadis itu jatuh tersungkur dengan keras, membuat banyak luka ditubuhnya. Darah terus mengalir di setiap luka itu membuat para zombie semakin ganas mengejar gadis itu karena bau darah yang pekat.
Semakin lama lari gadis itu semakin melambat, membuat jarak gadis itu dengan zombie semakin tipis. Dengan sekuat tenaga gadis itu tetap berlari dari kejaran zombie. Namun nahas, lagi dan lagi gadis itu jatuh tersungkur membuat lukanya bertambah parah dan darah mengalir deras.
Gadis itu meringis kesakitan tanpa menyadari bahaya yang semakin mendekat. Sekumpulan zombie semakin bertambah semangat saat mangsanya terdiam dan tidak bisa kabur lagi. Kecepatan lari para zombie sangat cepat, semakin mempertipis jarak dengan gadis itu.
Mendengar langkah kaki dari belakangnya, membuat gadis itu tersadar dari rasa sakitnya lalu menengok ke belakang. Rasa panik pun mulai menguasainya saat para zombie-zombie itu berlari dengan cepat seraya meneteskan air liur seakan siap menelannya hidup-hidup.
"AAAAA TOLONG?!" dengan panik, gadis itu berteriak dengan keras dan auman dari zombie pun terdengar seolah merasa senang karena sang mangsa tidak bisa kemana-mana lagi.
Sekuat tenaga gadis itu berusaha berdiri, namun kedua kakinya sudah tidak kuat lagi untuk menopang tubuhnya mengakibatkan gadis itu kembali tersungkur untuk ke sekian kalinya.
Para zombie itu semakin dekat dengan gadis itu, salah satu dari kawanan melompat ke arah gadis itu lalu menerkamnya.
"AAAAAA!"
BIIIPP
"Lah mati sih?!" dumel Violet, saat layar ponselnya mati.
Dengan cepat Violet bangun dari rebahannya seraya tangannya mengambil charger. Setelah mencharger ponselnya, Violet kembali merebahkan tubuhnya dikasur. Matanya menatap langit-langit kamarnya dan tatapan matanya berpindah pada jam di atas nakas sebelah ranjang miliknya.
00.00
Sudah tengah malam, namun kedua mata Violet sulit untuk dipejamkan. Otaknya kini sedang memikirkan banyak hal. Memang malam hari itu waktunya seseorang untuk ber-overthinking
"Malam-malam begini emang paling enak overthinking." gumam Violet
Sekelebat bayangan muncul di otak Violet, tentang film zombie yang baru saja ditontonnya.
"Andai saja, zombie benar-benar ada di dunia nyata. Mungkin seru kali ya!"
Violet terkekeh pelan dengan pemikirannya itu. Lalu matanya mulai menutup dengan perlahan, tak lama kemudian dengkuran halus terdengar dari mulutnya. Violet tertidur.
****
Pagi mulai menyapa, sang mentari dengan malu-malu mulai menampakkan diri. Jam weker terus menerus berbunyi sehingga mengusik tidur nyenyak Violet. Dengan terpaksa, gadis itu bangun dari tidurnya dan bergegas masuk ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama untuk Violet melakukan ritual mandinya lalu dengan cepat, Violet memakai seragam sekolah dan merias diri agar terlihat fresh. Setelah sudah siap, gadis itu langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga.
Saat melewati ruang makan, Violet melihat pemandangan yang membuat sakit mata. Di sana, di ruang makan ayah serta ibu tiri dan saudara tirinya sedang sarapan sesekali saling melempar candaan. Hanya mereka bertiga, tanpa kehadiran Violet.
Senyum sinis pun tercetak jelas diwajah gadis itu. Tatapan tajam bahkan ia layangkan untuk ibu tiri serta saudara tirinya itu. Dengan cepat, Violet merubah ekspresi wajahnya saat ketiga orang itu menyadari keberadaannya.
"Violet sayang, ayo sarapan." ucap Iren-ibu tiri Violet.
Violet hanya menyunggingkan senyum miring, lalu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun Violet langsung melenggang pergi meninggalkan ruang makan.
"Violet! Kurang ajar ya kamu!" teriak Antoni-ayah kandung Violet dengan marah. "Udah mas. Mungkin Violet lagi buru-buru." ucap Iren seraya mengelus pundak Antoni dengan pelan untuk menenangkan.
Abimanyu terdiam saat melihat Violet telah keluar dari rumah dan menutup pintu dengan bantingan yang keras. Kedua mata Abimanyu menampilkan sorot sendu, seolah tidak menyangka atas sikap Violet yang berubah drastis. Sangat berbeda dari Violet yang dulu ia kenal.
__
Violet berjalan dengan langkah cepat, sesekali menendang botol yang ditemuinya di trotoar jalan. Setidaknya dengan menendang botol itu Violet bisa melampiaskan rasa kesalnya. Gadis itu bahkan tak habis pikir dengan semua hal yang menimpa dirinya, semua itu sangat sulit violet terima dan sangat menyebalkan.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On Till the End!
FantasyTidak pernah terpikirkan oleh seorang Violet Atmaja, jika suatu hari nanti film yang sering ditontonnya akan menjadi sebuah kenyataan. Kehidupan yang tadinya damai dan mungkin terkesan monoton, sekarang berubah drastis. Setiap langkah yang diambiln...