Brakkkk!
Semua penghuni di kelas XI IPA 1 terlonjak kaget saat pintu ruangan itu dibuka dengan bantingan yang keras. Bisa jebol engsel pintu itu karena sangking kuatnya ditendang oleh seorang gadis manis yang kini sedang tersenyum lebar sambil memindai sekitar. Tanpa merasa bersalah telah membuat kaget semua murid di kelas XI IPA 1. Banyak yang tidak suka dengan seorang Vanya, namun mereka jelas tidak berani berbuat apa-apa. Tidak hanya sifat Vanya yang terlalu bar-bar, namun latar belakang keluarganya pun tidak bisa dipandang remeh.
Apalagi Vanya bersahabat baik dengan Violet. Seseorang yang juga disegani para murid di Medley High School. Gadis cantik yang pendiam, namun jika sekali marah sangat menakutkan.
Bahkan dulu ada seorang kakak kelas tidak menyukai Violet dan selalu mencari gara-gara pada Violet. Menghina Violet dan Ibu Violet. Tanpa pikir panjang Violet langsung berlari menerjang kakak kelas itu dan menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Namun pihak sekolah tidak memberikan hukuman apapun pada Violet. Banyak spekulasi muncul bahwa Violet berasal dari keluarga yang terpandang. Menghilangkan rumor jika gadis itu berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Sejak saat itu, semua murid memilih cari aman. Dengan cara tidak mengganggu Violet.
Matanya menangkap siluet gadis cantik yang kini tengah memandang datar Vanya. Ya gadis perusuh itu Vanya, sahabat baik Violet. Tanpa menghiraukan tatapan tidak suka yang tertuju pada Vanya. Gadis itu dengan santai berjalan. Saat melewati meja tempat Deandra berada, dengan sengaja kakinya menendang kursi milik Deandra, sehingga membuat Deandra hampir terjatuh.
"Ups, sorry! Gue sengaja!"
Vanya berlalu begitu saja tanpa menghiraukan makian dari Deandra. Senyum culas tercetak jelas dibibirnya.
"What's app sista!" sapa Vanya dengan riangnya sambil duduk di kursi samping Violet.
Violet hanya memutar matanya tanpa membalas sapaan Vanya. Ia kini hanya fokus pada layar ponselnya yang menampilkan film zombie.
Tanpa banyak bicara lagi, Vanya menyenderkan kepalanya dibahu Violet serta matanya ikut menonton film kesukaan sahabatnya itu. 'Zombie'.
***
Violet memasuki sebuah Cafe Roses, tempatnya bekerja. Cafe modern yang mempunyai desain unik dan Instagram-able, yang membuat cafe itu ramai setiap harinya. Violet bergegas ke ruang belakang untuk mengganti seragamnya dengan kaos oblong dan celana hitam panjang, setelah itu Violet memakai apron yang memiliki lambang khusus untuk pegawai Cafe Roses.
Tingggg
Bel yang menggantung di atas pintu cafe berbunyi setiap ada pelanggan datang ke cafe itu.
Violet dengan gesit bergegas menghampiri pelanggan pertamanya itu. Namun langkahnya sedikit melambat saat melihat pelanggan laki-laki yang memakai seragam Medley High School. Keningnya berkerut saat melihat laki-laki itu tampak kesakitan. Keringat sebesar biji jagung terus berjatuhan dari pelipisnya. Mata Violet terfokus pada name tag laki-laki itu.
Lalu matanya beralih untuk melihat bet class yang ada di lengan atas sebelah kanan laki-laki itu.
XI IPA 3. Berarti laki-laki itu sekelas dengan Vanya.
Violet mengingat-ingat apakah ia kenal dengan laki-laki itu, namun wajah laki-laki itu terasa asing.
Violet tak ambil pusing, karena memang ia tak kenal banyak murid yang seangkatan dengannya. Yang sekelas saja Violet kadang suka lupa nama, apalagi yang lain kelas.
"Mau pesan apa kak?" tanya Violet dengan nada ramah walaupun masih terdengar datar. Laki-laki itu melirik sekitarnya dengan tatapan takut, lalu mendongak menatap Violet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On Till the End!
FantasiTidak pernah terpikirkan oleh seorang Violet Atmaja, jika suatu hari nanti film yang sering ditontonnya akan menjadi sebuah kenyataan. Kehidupan yang tadinya damai dan mungkin terkesan monoton, sekarang berubah drastis. Setiap langkah yang diambiln...