"Is there anything you need?" Alexander bertanya dari seberang telpon karena ini pertama kalinya Valerie menghubunginya.
Valerie memindahkan posisi ponsel ke telinga sebelah agar ia bisa memasang sepatu hak hitamnya di kaki yang satu lagi. "I need someone to replace me meet our prospective client, just send anyone as long as they can speak Japanese, Chinese and Korean."
"That's it?"
Valerie terdiam, berpikir sejenak apa lagi yang dia butuhkan untuk saat ini, selain sekretaris pribadi yang akan menggantikannya untuk menemui calon pembelinya nanti. "I'll call you again if I need something."
"Alright, I'll send someone."
Begitu panggilan dimatikan sepihak oleh Alex, Valerie langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil. Ia beranjak bangun dari kursi meja rias setelah dirasa penampilannya sudah sempurna. Gaun hitam satin panjang melekat di tubuhnya dengan proporsi yang pas, mengalir kebawah mengikuti lekuk tubuhnya yang ideal, bentuk yang diidam-idamkan oleh kebanyakan wanita. Dan gaun itu terbuka di sepanjang kaki kanannya hingga ke bagian atas pahanya, menunjukkan kaki jenjangnya yang indah. Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi, 160cm lebih tepatnya, tapi ia tahu bagaimana caranya berpakaian dengan baik agar semua pakaiannya terlihat pas di tubuhnya.
Sejujurnya, Valerie tidak tahu harus berpakaian seperti apa karena Yoojin tidak mengatakan apapun selain ia akan menjemputnya malam ini. Tapi, mereka akan menonton pertunjukkan sirkus, ditambah bisnis legal anak perusahaan kedua adalah kasino. Jadi, bukan masalah besar jika ia memakai gaun seperti ini karena tempat itu termasuk ke dalam jenis tempat hiburan bukan tempat formal.
Sebagai penampilan tambahan, ia menarik laci meja rias yang berisi kumpulan perhiasan, dan mengambil kalung emas putih dengan bandul permata biru tua untuk dipakai. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai karena dia sedang malas untuk menatanya. Tak lupa, ia juga memasang pin putih ilhaehwe miliknya di bagian dada kiri. Dan kini, ia sudah siap sepenuhnya, hanya tinggal menunggu Yoojin datang menjemput.
Baru saja Valerie ingin mengambil tas hitam kecilnya yang tergeletak di atas meja rias, salah seorang pengawal mengetuk pintu kamarnya dan berkata bahwa Yoojin sudah menunggu di luar. Ia pun meraih ponselnya karena tumben sekali lelaki itu tidak langsung mengabarinya, tapi ternyata Yoojin sudah mengirimnya pesan 5 menit yang lalu dengan isi formal seperti biasa:
'Saya sudah tiba di depan rumah anda.'
Melihat itu, Valerie tersenyum miring, bertanya-tanya kapan Yoojin akan berhenti bersikap formal kepada dirinya padahal usia mereka hanya berbeda satu tahun. Tapi mau bagaimana lagi? Hubungan mereka hanya sebatas atasan dan bawahan saja. Ia tidak bisa mengharapkan sesuatu seperti pimpinannya akan bersikap santai kepada dirinya, kan? Meskipun kedengarannya cukup menantang dan Valerie juga menyukai tantangan.
Gadis itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas, dan beranjak turun ke bawah untuk menemui Yoojin yang seperti biasa sedang menunggu di dalam mobil saat ia sudah tiba di teras depan rumah. Ada dua mobil yang menunggu disana, satu mobil sedan keluaran terbaru berwarna hitam dan satu lagi mobil tipe SUV berukuran besar dengan warna yang sama. Tidak butuh waktu lama untuk Valerie bisa menebak dimana Yoojin berada karena salah seorang pengawal langsung turun dan membuka pintu belakang mobil sedan, ia pun berjalan mendekat dan masuk ke dalamnya.
"Selamat malam, nona Valerie." Yoojin tersenyum simpul dan tatapannya menelusuri penampilan Valerie dari atas hingga ke bawah. "Seperti biasa, anda terlihat menakjubkan."
"Terimakasih, tuan presdir." Valerie juga menatap penampilan Yoojin yang terlihat formal seperti biasa. Jas dan celana hitam, kemeja putih serta dasi hitam sebagai pelengkap. Semua hal tentang lelaki di sebelahnya ini begitu kaku. Dan tiba-tiba saja, ada bagian kecil dalam diri Valerie yang ingin mengajak lelaki ini untuk bersenang-senang. Pasti menyenangkan bisa mengacak-acak kemeja putih dan menarik dasi yang telah terikat rapi itu untuk mempersempit jarak di antara mereka sehingga ia bisa mencium bibir itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Name | 18+
FanfictionCerita ini memuat konten dewasa seperti aktivitas seksual, penggunaan obat, tindakan kekerasan, konsumsi alkohol, kata-kata kasar dan perbudakan. Kalo ada yang tanya kenapa tokoh utamanya masih 17 padahal ceritanya 18, eits anda lupa umur Korea lebi...