-alunkan sekarang :
aku yang salah - mahalini & nucavii. laut yang bukan lagi laut-ku
dalam sudut pandang ; penulis
Aroma bunga gardenia menyerbak, bersamaan dengan bunyi tirai gorden putih yang tersibak. Deras si air hujan tengah merajai membuat rasa malas sudah merundungi.
Namun tidak dengan Gema, sejak pukul tujuh tadi dia sudah bergelut dengan naskah dan bersuara. Lima deklamasi patah hati sudah ia temui, dan tinggal surat terakhir saja yang belum terdedikasi.
"Oke lima surat sudah selesai, sekarang giliran surat keenam. kata Mas Nawa surat ini adalah surat perpisahan. Duh.. pasti sakit ya.. di mana Mas Nawa naskahnya? saya bacain khusus untuk sesi acara 'patah hati' malam ini!"
"Tulisan ini berjudul 'Triton dan Neptunus' dengan subjek pengirim 'Langit Sore'. Wow.. namanya bagus! Saya suka. Dan kepada sejoli yang bersangkutan, diharap stand by ya.."
Gema membuka lipatan dua jeluang kiriman. Bedanya naskah ini ditulis sendiri oleh sang pengirim. Ia terdiam sejenak ketika tidak asing dengan gaya tulisan yang tertera, lebih-lebih pada hatinya yang tiba-tiba terasa seperti dibalut perban luka, kenapa ya?
"Hai, selamat malam. selamat melawan dinginnya angin kelam, di sini aku hanya bisa berharap kamu sudah mengenakan jaket meski sedang di dalam ruangan. Maaf untuk dua minggu terakhir ini aku belum bisa menjadi pendengar siaran radio-mu lagi. Aku harap setelah membaca rakitan frasa di bawah, kamu bisa memahami ya.."
"Teruntuk, Laut-ku (meski kamu sudah menentang sebutan itu) selamat atas keberhasilanmu selama ini, aku akui kamu memang hebat! terus berjuang ya, di sana wisuda selalu menanti kamu.. meski sepertinya aku sudah tidak bisa menatap kamu mengenakan toga juga memberi selamat atas gelar Sarjana Sastra-mu.
Sebelumnya, boleh aku menuangkan kiasan sebelum kesempatan itu habis? kamu ingat nggak cerita tentang Triton dan Neptunus? Sepertinya waktu dulu aku pernah bercerita ini sama kamu setelah lihat kembang api di malam tahun baru..
Kalau kamu lupa dengarkan baik-baik, ya.. Dia, Triton, bulan terbesar milik planet Neptunus dan dia berbeda. Dia satu-satunya bulan yang bergerak dalam orbit retrograde, artinya dia berevolusi berlawanan arah dengan orbit planetnya. Ini terdengar sederhana tetapi aku merasa.. Triton dan Neptunus seperti kisah kita,
Sebab, mereka beriringan namun berbeda langkah.
Laut.. empat tahun sudah kita lalui dengan ikatan kepercayaan yang berbeda. Kamu sendiri pasti sudah mengerti, semuanya akan terasa sulit jika kita terus bersama.."
..Laut, kalau Bandung teringin menyelesaikan cerita kita, ijinkan dia ya?
Setelah ini baca pesanku.. tidak masalah jika ingin marah padaku. Karena maaf, aksara ini terlalu lancang untuk disampaikan ke siaran radio.. terimakasih untuk semuanya.
Sampai jumpa, Laut yang bukan lagi Laut-ku."Sedetik kemudian, hanya suara remasan kertas naskah yang sudah tertetesi air bening dari pelupuk netra gema. Lemah suara yang sedari tadi ingin disembunyikan kini sudah melenyap, menyisakan ratusan pendengar radio yang masih setia menunggu lanjutan frasa yang terucap.
Ting!
Senjani Ayu ; 💌
| maaf, semoga kamu mengijinkan yaGema menghapus air matanya yang tergenang seiring dengan isakan yang tertahan. Kalbunya hancur, seakan-akan kaki kursi yang menyangganya juga teringin tumbang. Gema meraih mikrofon dengan jemari bergetar, tak menghiraukan rekan kerja yang masih kebingungan.
"Ah, maaf semua.. surat ini dalam banget artinya.. maaf, sekali-kali kalian mendengar saya menangis tidak apa-apa, kan..? kepada 'Langit Sore' terimakasih sudah menulis ini, dan untuk Laut.. harap-harap kedepannya selalu baik-baik saja, ya.."
Dua tahun mengabdi dan Gema memang profesional. Dia menutup acara seperti hari-hari biasanya, meski perasaannya sudah tidak lagi tersusun sempurna.
Dan setelah mematikan mikrofon, Gema menangis tanpa suara.
hihii haloo! sudah lama enggak bertemu!
maaf dan terima kasih banyak sudah menungguu
💞💞di chapter ini, ada yang ingin disampaikan??? hehehehe.. jumpa lagi dengan Gema di dua chapter terakhir, yaa!!💗💐
━yogyakarta 2O22
©justaprtm
KAMU SEDANG MEMBACA
intuisi bumi raya ; doyoung ✓
Fiksi Penggemar[i] perihal esksistensi rasa dalam saujana, ketika bumi raya terus melaju pada porosnya. ✧ NCT local au ft. 김도영 'ˎ˗ ━©justaprtm 2O22 1 in #frasa [9/22] 1 in #diksi [1/23] 2 in #klausa [12/22] 2 in #bait [12/22] 4 in #sajak [12/22]