4 hari menjelang pernikahan...
[Name] lagi di gym.... Diseret Bokuto yang ingin ditemani latihan. Niatnya sih dia pulang sekolah itu maraton one piece, nangisin Ace yang jadi donat. Tapi gara-gara nih burhan gak jadi.
[Name] melirik jam di pergelangan tangannya. Jam 6 sore. Di gym pun hanya tersisa dia dan Bokuto. Kalian bertanya Konoha and the geng? Udah kabur duluan. Takut di seret latihan lagi sama kapten hiperaktif mereka.
"[Name]-chan! Mau main voli?"
"Aku gak bisa." jawab [name] sekadarnya. Dia mah kalau soal banting membanting bisa di bicarakan. Tapi kalau soal voli? Dia zonk, alias gak bisa main.
"Ayo ku ajari! Ayo laaaah!" Bokuto merengek. Otw emo mode kek nya.
"Hah, oke. Tapi ajari dengan benar ya?"
Bokuto yang di dekat net melompat bahagia. "TENTU SAJA, HEY HEY HEY!"
'Untung masih pakai baju olah raga...'
"Baiklah... Aku harus bagaimana?" Dia sudah berdiri di seberang net, dan Bokuto di sebelah net yang satu lagi.
"Coba terima servis ku!"
What the—
Dbam!
Bola mengarah tepat kearahnya. Karena refleks, gadis itu menendang bola yang hampir mengenai nya itu. "EH APA-APAAN?! Kau servis pakai tenaga dalam?!"
Bokuto berjalan ke arahnya dengan tampang tak berdosa. "Hehehe, gomen [name]-chan! Tapi kau bisa tuh menghindari nya."
Ctak!
"Ittai yo [name]-chan! Kenapa kau menjitak ku?!"
Sabar... Tahan... Banting boleh gak sih? Tenaga lu kegedean dasar burung hantu salah habitat!
"Koutaro... Kau tau, aku ini perempuan jadi tolong lembut sedikit ya? Aku juga masih pemula. Kalau kau masih servis seperti tadi tangan ku akan patah."
Belum tau dia tenaga sapijima...
"Gomenne [name]-chan." Nah loh kan. Emo mode nya kumat. Rambut Bokuto turun, bersamaan dengan bibirnya yang cemberut.
'Oke tolong jangan laporkan aku ke FBI.'
Yah pada akhirnya akan begini. "Daijoubu Koutaro... Aku tak marah kok. Kita main lagi gimana? Mau?"
Senyum Bokuto langsung terbit. Hmm, labil ni anak. "OKE AYO MAIN! HEY HEY HEY!"
'Kami-sama... Tolong aku...'
*****
Setelah latihan yang menguras emosi dan tenaga bersama burung hantu kesayangannya, [name] memilih mampir ke kafe pamannya. Numpang makan, biasalah anak pencicilan kere.
"Koutaro, kau mau makan apa?"
Bokuto yang lagi lihat-lihat isi kafe beralih menatap [name]. Gadis itu sudah memakai celemek, siap untuk memasak.
"Heee, [name]-chan bisa masak?"
Fak...
"Tentu saja aku bisa! Sudah lah, kau mau makan apa?"
Bokuto terlihat berpikir. "Emm, bagaimana kalau udon saja."
"Baiklah, tunggu sebentar ya."
Mumpung kafe udah tutup, jadi dia bisa leluasa memasak. Hanya ada beberapa karyawan yang tinggal. Itu pun yang gabut gak ada kerjaan.
Sembari menunggu [name] memasak, Bokuto memilih menidurkan kepalanya di meja yang berada di dekat dapur. Mata emas itu terus menatap intens gadis yang sedang memasak untuknya.
Bosan menunggu, Bokuto memilih menjahili [name]. Ide-ide laknat mulai bertebaran di kepalanya. Efek berteman dengan jamet ya gini.
Hup!
"Eh?"
[Name] terlonjak kaget saat merasakan Bokuto memeluknya. Rona merah menjalar saat merasakan deru nafas Bokuto menyapu hangat bagian samping leher nya. Disana sensitif woi! Geli!
"Kou.. Aku lagi masak loh.. Bisa lepas dulu?"
Percuma. Bokuto lagi mode manja, pengennya nemplok terus sama doi. "[Name]...."
Perasaan gue kagak enak nih.
Sekujur tubuhnya merinding saat merasakan kecupan ringan di bagian leher. Disusul dengan gigitan kecil setelahnya. Bokuto ngapain woi lah!
Plak!
"ITTE!"
Hemm, begini ya rasanya kena tampolan maut? Ngilu bro.
"[Name]-chan kenapa memukul ku?!" Bokuto mengaduh sambil mengelus kepalanya yang kena tampolan cewe sabuk hitam taekwondo itu. Kena ulti langsung dia.
"Itu salah mu! Lagian kau ngapain tadi?! Siapa yang ajarin?!"
Sumpah pengen gebuk orang yang ngajarin!
"Eh tak ada yang mengajari ku! Aku hanya mengikuti insting!"
Insting? Maksudnya.... Nafsu gitu?! Oh shit! Mending jauh-jauh dari Bokuto sekarang.
"Kowai Koutaro... Kau menyeramkan." [Name] bergumam kecil, tapi masih bisa di dengar Bokuto.
"[Name]-chaaan."
Bah emo mode nya kambuh. Lihat, Bokuto terlihat seperti anak kecil sekarang. Padahal tadi baru saja cosplay jadi daddy.
Puk!
"Sudah lah, lupakan saja. Aku maaf kan kali ini. Tapi jangan di ulangi lagi ya?"
"Aku janji!"
Imut banget!!!
Bokuto kembali senyum. Semudah itu membujuknya. Hem sabi kali mbak [name] jadi pawang Bokuto setelah Akaashi.
'Koutaro yang tadi nyeremin woi. Masih merinding sampai sekarang!'
Omake:
"Oi sipit! Lu dapat gambar nya gak?!"
Komi menyikut Konoha yang sedang serius memfoto Bokuto dan [name] dari jendela samping dapur yang kebetulan tak terhalang apa-apa.
"Bentar nyet, blur nih gara-gara lu!"
Oke, mari panggil mbak mawar dari anime sebelah buat nyantet Konoha.
*******
Chapter 5: Voli dan kamu [complete]
Chapter 6: Hari H [on going]Cie otw nikah:v
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPI [Bokuto x Reader]
FanficYoung marriage series 1 Chara name: Bokuto Koutaro The tittle: AGAPI Genre: fluff, comedy, school "HEY HEY HEY! Meskipun aku tak mengenalnya, tak masalah bukan untuk perlahan-lahan mencintainya sebagai wanita ku?" -Bokuto Koutaro R 16+ Warning! Kara...