Bagian 8| Penonton

1.5K 253 29
                                    

Fakta bahwa Itadori Yuuji kembali hidup setelah mati masih disembunyikan oleh Gojo Satoru. Gojo menyebut fenomena yang terjadi pada Yuuji adalah keadaan mati suri. Sampai pada waktunya, Yuuji masih harus mendekam di sebuah ruangan bawah tanah milik Gojo sembari berlatih tehnik jujutsu.

Dengan bunyi pa! Kaleng soda yang sudah kosong itu jatuh dari meja. Yuuji agak terkejut, kemudian kagum. Matanya berbinar karena senang, ini adalah tehnik jujutsu terbaru yang dia pelajari!!

Gojo berdiri di ambang pintu, masih mengenakan kaca mata hitam dengan permen bulat di dalam mulut, membuat pipinya sedikit mengembung. Pakaiannya tidak lagi se-formal saat menjalankan misi, itu diganti dengan pakaian santai yang biasa, rambutnya yang putih tergerai, seperti air terjun yang jatuh dari ketinggian, terlihat sangat tampan.

"Kau harus bisa mempelajari itu. Sensei akan pergi sebentar."

"Ke mana? Tidakkah Sensei akan mengajari aku di sini?" Gojo menggeser permen dengan lidah dari kiri ke kanan, gerakannya halus dan cepat.

"Hari ini, rasa maccaroni yang baru sudah keluar. Sangat disayangkan jika itu habis sebelum kedatanganku. Sensei akan terlambat, kau berlatihlah di sini." Yuuji mengalihkan perhatiannya ke arah kaleng soda yang terjatuh. Dia baru akan membuka suara ketika pandangannya bertemu dengan ruang kosong dalam ruangan. Gurunya sudah pergi, tanpa suara sedikitpun.

Jika Naruto dan Yuuji disatukan, maka ada satu kesimpulan yang dapat diberikan untuk keduanya. Mereka adalah manusia dengan sifat pantang menyerah. Yuuji berkali-kali gagal dalam sesi latihan, namun hal itu sama sekali tidak menyulut api semangatnya. Dia sangat panas dan membara sekarang.

. .

Pukul dua belas dini hari, hutan terdalam pinggiran kota, persimpangan tebing.

Mobil itu berhenti bergerak tepat setelah belokan tajam di samping pintu masuk hutan. Jalanan itu cukup terjal dengan tebing hampir setinggi 50 meter di sisi kiri, jika seseorang jatuh, sudah dipastikan dia akan langsung mati di tempat.

Gojo keluar dari mobil, mendongak ke atas pepohonan yang menjulang. Langit malam sedikit cerah dengan bintang, bulan agak besar dan sinarnya sangat terang, itu bulat sempurna.

"Pergilah. Aku turun di sini." Dia berkata pada seseorang yang duduk di kursi kemudi. Orang itu mengangguk, memutar setir, lalu pergi.

Hutan sangat lebat dengan ribuan pohon yang mengelilingi keseluruhan. Pria yang terhitung masuk ke paruh baya itu meletakkan punggungnya pada batang kayu yang kokoh, sebelah kakinya tertekuk membentuk segitiga sama sisi, sementara kaki lainnya lurus ke depan. Cahaya bulan menerangi buku bacaan yang ada ditangan kanannya, memberikan penerangan untuk pria bermasker hitam yang sedang menunduk dalam diam.

Rambut peraknya bergerak mengikuti arah angin yang berhembus, seluruh tubuhnya berwarna putih kecuali dua bola mata yang  ada, itu berwarna hitam pekat sedikit jernih seperti air.

Buku Icha Icha Paradise, bersampul oranye dengan tanda bundar dan tanda garis miring menyatu. Karangan salah satu dari tiga Sannin Legendaris, Jiraiya. Matanya sangat fokus membaca baris demi  baris alur novel itu, sangat khusyuk.

Dengan tiga ledakan keras, bunyi boom! Boom! Boom! Mengalihkan perhatiannya dari buku. Telinganya sangat tajam, itu berasal dari arah utara, dekat sebuah danau yang ada di pinggir hutan terdalam. Seseorang sedang bertarung.

Kakashi bangkit, langsung berdiri di atas puncak pohon. Tubuhnya ringan seperti bulu, kakinya seolah menginjak sebuah cermin transparan ketika dia berdiri di atas puncak. Jika salah satu daun yang dia injak tidak bengkok, mungkin orang akan mengira itu sebuah trik sulap.

Parallel : Twin World-BL HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang