Bagian 4| Ninja Jenius

1.9K 297 16
                                    

"Jadi, namamu adalah Uzumaki Naruto, ya. Nama yang bagus." Yuuji berkomentar. Beberapa saat yang lalu, pria pirang yang mengaku dirinya sebagai Uzumaki Naruto itu sadar dan Yuuji menanyakan beberapa pertanyaan yang belum dijawab oleh pria pirang.

Menjadi sebuah kebiasaan, Yuuji memandang sosok Naruto dari atas hingga ke pinggang. Rambutnya pirang , agak berantakan dan sedikit melawan gravitasi. Pakaiannya aneh, terkesan kuno. Lengan bagian kanan diperban penuh seperti mumi, tiga kumis kucing di masing-masing pipi, mata sebiru saphiere, kulit sewarna tan.

Setelah meneliti beberapa detik, Yuuji menyimpulkan, Naruto itu orang yang aneh.

"Sepertinya kau bukan warga sini. Darimana asalmu?" Yuuji adalah pria yang selalu berbicara terus terang, sangat naif dan begitu polos. Si pirang Naruto terkekeh.

"Aku dari Konoha."

"Konoha?" Kening Yuuji mengkerut. Badannya condong ke depan, berhadapan dengan Naruto, "apa itu Konoha?"

"Itu adalah desaku. Tempatku tinggal."

Yuuji memasang pose berfikir. Dagunya terapit antara jari telunjuk dan ibu jari.

"Seingatku, tidak ada nama Desa Konoha di peta Tokyo." Yuuji melirik Kugisaki, "nee. Kugisaki, apa kau tahu di mana Konoha itu?"

"Bodoh! Gunakan sedikit otakmu untuk berfikir!" Kugisaki menghela nafas lelah. Mengabaikan Yuuji, ia menatap Naruto, "kami juga menemukan rekanmu."

Mendengar kata rekan, pupil Naruto melebar. Dia berkata dengan tergesa-gesa, "di mana? Di mana dia?"

Segera, Megumi yang berdiri di paling  belakang, menyingkap tirai putih di sampingnya. Menampilkan sosok perempuan dengan warna rambut merah muda, sewarna bunga sakura di musim semi.

Naruto turun dari ranjang, mendekati ranjang perempuan itu.

"S-sakura-chan."

"Sakura? Jadi namanya adalah Sakura? Sangat bagus!" Sekali lagi, Yuuji nampak begitu bersemangat setelah bertemu dua orang ini.

"Dia baik-baik saja. Dia hanya perlu istirahat sebentar." Kugisaki menjelaskan secara singkat.

"Aku ingin bertanya sesuatu." Semua orang menatap Megumi yang berinisiatif membuka suara. Selama lebih dari 30 menit yang lalu, Megumi hanya diam bahkan setelah masuk ke ruang kesehatan, dia hanya akan akan berbicara jika itu perlu.

Megumi menyerahkan ikat kepala hitam dengan tanda melingkar di tengahnya. Bagian sisi bawah memiliki garis berbentuk kerucut kecil sementara sisi atas garisnya sedikit menekuk seperti bentuk angka 5.

"Ini milikmu, kan?"

Naruto menerima benda itu dengan senang hati. Lega karena ikat kepalanya tidak hilang.

"Aah. Benar. Ini milikku. Terimakasih sudah menemukannya."

"Bukan masalah. Aku menyimpannya dengan barang yang lain di atas nakas." Naruto tersenyum kembali. Orang yang sangat baik.

"Jadi. Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Aku merasakan sebuah energi besar mengalir dalam dirimu. Apakah kau juga pengguna Jujutsu? Apakah kau juga seorang penyihir?"

"Hm?" Bingung. Naruto memiringkan kepalanya ke sisi kanan, "penyihir? Apa itu?"

"Kau tidak tahu penyihir? Sementara kau memiliki energi yang begitu besar dalam tubuhmu?" Megumi tak lantas mengatakan identitas aslinya. Sebagai seorang penyihir, dia tidak boleh mengatakan sesuatu yang dianggap penting kepada orang asing.

Akan tetapi, sebuah suara dari pria yang berdiri di dekat jendela membuat siku perempatan muncul di pelipis Kugisaki.

"Itu adalah kami, para pengguna Jujutsu. Energi yang kami miliki disebut energi terkutuk yang bisa membunuh mahluk terkutuk. Ini adalah SMA Jujutsu, dimana murid di sini bisa dihitung dengan jari. Pengguna Jujutsu bukanlah manusia biasa, mereka memiliki semacam kekuatan spesial yang berasal dari kekuatan internal dan eksternal."

Parallel : Twin World-BL HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang