Xiao baru saja menyelesaikan patroli malamnya hari itu, ketika kemudian telinganya sayup sayup mendengar obrolan para tamu penginapan yang membicarakan sepak terjang seorang pengembara asing di negeri angin.
"Aku bersumpah gadis itu bahkan sanggup mengejar Dragon of East di langit, saat naga itu mengamuk di atas kota Mondstadt. Awalnya kukira ia salah satu anggota KoF tapi dengan kemampuan seperti itu sudah pasti ia bukan bawahan biasa, paling tidak ia pasti salah satu petinggi penting di KoF, dan tentu saja jika memang begitu harusnya warga kota mengenalnya."
"Kau benar, dengan kemampuan seperti itu ia mungkin sudah bisa disandingkan dengan Master Kaeya."
"Beberapa hari kemudian barulah kota mulai panas membicarakan gadis itu, ia biasanya tampak bertugas dengan Nona Amber dan sesekali menemui Grand Master bahkan ada yang bilang ia mendapat tawaran kerja sama dari Tuan Diluc. Pengembara asing itu sangat mengagumkan. Padahal ia masih sangat muda."
Semakin malam larut, Xiao dibuat makin bosan mendengar cerita pengembara asing tersebut. Baginya semua tampak sangat dilebih lebihkan. Bagaimana mungkin seorang manusia fana mampu mengalahkan salah satu dari Four Winds yang mampu disetarakan dengan Adeptus di Liyue.
Bayangan Xiao kian menggelap diantara rimbunnya dedaunan yang tak tertembus sinar rembulan diatas atap Penginapan Wangshu Inn. Meski ia sudah memastikan area sekitar telah aman, Xiao memilih untuk kembali berpatroli dibanding beristirahat sambil mendengarkan akhir kisah dungu itu.
"Kudengar gadis itu kini sedang menuju ke Liyue."
Hanya itu kalimat terakhir yang bisa Xiao dengar.
---oooOooo---
Seantero Liyue tengah bersemarak menyambut datangnya Rite of Descension, di waktu waktu seperti ini mereka akan menyiapkan banyak persembahan untuk Rex Lapis dan meminta keberuntungan untuk setahun ke depan. Altar pemujaan kecil hampir ada di tiap rumah dan pedupaan selalu tercium di sepanjang jalan. Xiao mungkin tidak ikut berdoa meminta keberuntungan seperti kebanyakan warga Liyue, namun setiap tahun dalam perayaan Rite of Descension Xiao juga tak luput memberikan persembahan untuk Rex Lapis sebagai bentuk rasa terima kasih nya.
Verr Goldet biasa menyiapkan Altar tersebut di suatu ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh Xiao. Eksklusif dan penuh privasi hanya untuk Vigilant Yaksha seorang.
Dalam sunyinya ruangan tersebut, Xiao kemudian membakar dupa miliknya dan meletakkannya di Altar. Mulutnya mungkin tak berucap apapun tapi dalam hatinya, Xiao kembali berterima kasih dan meminta bantuan Rex Lapis dalam memenuhi janjinya untuk melindungi Liyue.
Tak lama berselang usai doa Xiao di ucapkannya dalam hati, langit tiba tiba bergemuruh, awan menggelap dan turun hujan besar yang membuat para pengunjung Wangshu Inn lari kocar kacir untuk segera berteduh. Padahal hari sangat cerah sedari pagi, mungkinkah suatu hal yang buruk baru saja terjadi?
Turunnya hujan tidak berlangsung lama, namun hal yang tiba-tiba terjadi itu, sudah cukup untuk membuat sang Yaksha terakhir sedikit cemas dan mengecek keadaan sekitar. Berprasangka ancaman besar sedang bersiap menerjang Liyue ternyata sia sia. Keadaan sekitar tampak baik baik saja, tidak ada satupun kejanggalan di sekitar area Wangshu Inn dan hal itu kian membuatnya merasa lebih cemas, nyaris. Karena belum sempat otak Xiao memikirkan skenario terburuk yang akan terjadi pada Liyue, atensinya kemudian teralih pada sepasang karib yang nampak mengendap endap menghindari prajurit Millelith.
"Paimon!! Stttt!" Gadis berambut pirang yang dilihatnya itu bergegas menarik teman kecil terbangnya saat ia hampir saja berteriak karena menabrak sebuah tiang penunjuk jalan.
Gadis itu cepat cepat membekap mulut teman kecilnya dan bersembunyi dibalik pohon untuk kemudian lanjut mengendap endap dan menyeberangi kolong jembatan.
Bodoh. Hanya itu satu kata yang terlintas dibenak Xiao saat melihat mereka. Dan sebenarnya kalau Xiao mau repot repot berinteraksi dengan para Millelith mungkin sudah sejak tadi, Xiao membawa mereka berdua kehadapan para Millelith karena tindak tanduk mereka yang mencurigakan dan berpotensi menganggu ketentraman warga. Sayangnya tentu saja Xiao tidak akan mau repot mengurusi masalah remeh seperti ini.
Xiao memutar bola mata nya. Merasa baru saja menghabiskan waktunya yang berharga untuk melihat dua tikus kecil yang bahkan bisa Xiao tebak mungkin tidak lebih berbahaya dari bandit atau Treasure Hoarder. Ia kemudian tergerak untuk pergi sebelum akhirnya merasakan sesuatu dari gadis itu.
"Simbol seribu izin?" gumamnya pelan sambil menyaksikan gadis tadi berlari dengan tergesa gesa ke dalam penginapan.
Baiklah, mungkin Xiao salah. Mungkin gadis itu tidak sesederhana yang terlihat oleh matanya, karena ia datang tidak dengan tanga kosong.
Simbol seribu izin adalah barang yang sangat langka. Dahulu kala, ketika sang Archon Geo baru saja membangun Liyue, beliau memberikan pusaka ini kepada manusia manusia terpilih dihadapan para Adeptus. Sehingga siapapun yang membawa benda ini pasti lah bukan sembarang orang, karena Adeptus saja tidak bisa melukai mereka yang membawa simbol ini.
Siapa dan darimana datangnya gadis ini? Bagaimana ia bisa mendapatkan simbol seribu izin? Dan apa pula tujuan gadis itu datang ke Wangsu Inn dengan membawa barang pusaka tersebut?
Jauh dari tempatnya, Xiao meminta seekor merpati masuk ke dalam Wangsu Inn dan menjadi telinganya. Mencari tau seluk beluk dan tujuan si gadis dengan manik semanis madu itu.
Dalam dua ribu tahun hidupnya, mungkin baru kali ini sang Vigilant Yaksha dibuat sedikit penasaran dengan seorang manusia fana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Inteyvat | Xiaolumi
FanficSedari awal harusnya Xiao sadar bahwa pengembara asing yang dicintainya selama ini, cepat atau lambat akan pergi meninggalkannya. ⚠️ Warning Spoiler Archon Quest ⚠️