Part 4.

34.1K 2.7K 253
                                    

Sudah seminggu berlalu, dan Jaehyun tidak berbicara sedikit pun padanya. Sedikit lega, Jaehyun tidak mengambil langkah jauh seperti menceraikannya. Taeyong masih mencintai Jaehyun disini, ia tidak mau berpisah walaupun Jaehyun tidak pernah menganggapnya.

Kemarin malam, Jaehyun membawa perempuan masuk kerumah ini. Tanpa memperdulikan dirinya yang nengejar dari belakang, mengikuti suaminya sampai didepan kamar. Saat Jaehyun berbalik, tepat saat itu ia mendapat tamparan keras dipipinya. Jaehyun berteriak, untuk jangan mengganggunya. Taeyong melawan, tapi ia tetap kalah, mendorong tubuhnya hingga membentur dinding cukup kuat. Taeyong menangis, ia terduduk didepan pintu kamar suaminya, saat dimana ia dengar suara desahan perempuan yang keluar hingga memenuhi pendengarnya.

Taeyong tidak tahu siapa perempuan itu.

Partner one night stand?

Atau kekasihnya?

Apa Jaehyun benar-benar berselingkuh?

Saat ini keduanya sedang makan malam. Seperti biasanya, Jaehyun tidak pernah mengomentari makanannya, mengatakan enak, kurang asin, atau rasa yang tidak pas di mulut pria itu, Jaehyun tidak mengatakan apapun, hanya diam dan makan.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Celetuk Jaehyun, membuat Taeyong tersadar dari lamunannya.

"Apa rasanya enak?" Tanya Taeyong pelan.

"Jika ada makanan lain disini, aku akan makan yang lain."

Taeyong menunduk, ia tidak menyuap makanan nya sejak tadi. Rasanya ia kehilangan nafsu makan, bahkan sedari pagi, ia hanya minum dan makan buah, tidak makan nasi sedikit pun.

"Kau berselingkuh?" Tanya Taeyong lagi, tanpa berani menatap Jaehyun.

"Kau berpikir seperti itu?"

Taeyong tidak menjawab, hanya diam dengan keadaan gelisah, terlihat dari cara ia duduk yang tidak tenang.

Jaehyun mendengus, menyelesaikan suapan terakhir pada piringnya. Sebelum kembali menatap Taeyong yang masih menunduk.

"Dia jalang bukan kekasihku, jika itu dipikiranmu." Setelah mengatakannya, Jaehyun berdiri, ia sudah selesai makan.

"Sup yang kau buat terasa sedikit hambar, lain kali tambahkan lagi sedikit garam."

Ucapan Jaehyun mampu membuat Taeyong mendongak, karena untuk pertama kalinya, Jaehyun berkomentar tentang makanannya. Saat ia mendongak, Jaehyun sudah pergi, hanya punggungnya yang terlihat.

Taeyong menyuap nasi yang sebelumnya tidak ia makan, ingin merasakan apakah benar kurang garam atau tidak. Belum sempat ia mengunyah, makanan itu sudah ia keluarkan lagi, perutnya menolak untuk diisi.

____________

Taeyong terbangun pagi sekali. Perasaannya tidak enak, ia ingin muntah tapi tidak ada apapun yang keluar. Suhu tubuhnya juga sedikit menghangat. Taeyong mencuci wajahnya yang sudah memucat, telapak tangannya yang dingin bisa merasakan betapa panasnya bagian wajahnya.

Taeyong keluar dari kamar ingin turun kebawah, mungkin satu cangkir teh hangat bisa membuat dirinya merasa lebih baik. Ia perlu kedokter, kepalanya jadi terasa pening ketika menuruni satu persatu anak tangga. Ia hanya tidak mau sakitnya jadi semakin parah dan memeriksa keadaannya untuk mendapatkan resep obat adalah pilihan yang tepat sebelum keadaannya semakin memburuk.

Saat ia sudah sampai didapur, Taeyong bisa lihat Jaehyun yang sudah duduk dimeja makan dengan tab ditangannya, pakaiannya pun sudah rapi dengan jas abu tua dan juga kemeja putih, kacamata baca juga bertengger pada hidung mancungnya. Suaminya sangat tampan.

HURT - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang