"Kebahagiaan ini terasa hangat.
Begitu menghangatkan dan
menenangkan. Semoga saja
kebahagiaan ini tiada akhirnya.".
.
.Happy Reading
HAECHAN duduk dengan Jaemin di sampingnya. Istri seorang Mark Jung itu terus tersenyum lebar dipenuhi dengan rasa bahagia yang tiada habisnya. Sedari tadi senyumannya tak pernah pudar.
"Kamu kenapa, Chan? Dari tadi tersenyum lebar seperti itu, membuat keadaan di sini menjadi tidak nyaman." Jaemin yang heran langsung bertanya pada oknumnya.
"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, Na."
"Sesuatu? Apa itu?"
Haechan mendekat ke arah Jaemin dan membisikkan sesuatu di sana, "Aku ingin menjodohkan Lele dengan anak sulungmu, Jisung. Mereka berdua terlihat serasi jika sedang bersama. Apalagi saat Jisung menatap Lele, begitu dalam dengan penuh rasa cinta, seperti Mas Mark menatapku."
"Chan, yang benar saja?!"
Tentu Jaemin terkejut.
Sebagai seorang ibu, Jaemin amat mengerti dan setuju dengan perkataan Haechan. Jisung selalu menatap Chenle dengan begitu dalam dan sama sekali tidak pernah berkedip atau mengalihkan tatapannya. Tapi, bukankah mereka berdua adalah sepupu?
Eh, bukankah sesama sepupu boleh menjalin kasih kemudian menikah? Jika kalimat ini benar adanya, Jaemin tentu akan setuju dengan perkataan Haechan.
"Benar, Na. Lihat saja tatapan Jisung jika sedang menatap Lele," ujar Haechan begitu antusias. "Bila anak kita tak mau menikah terlalu cepat, mereka boleh menjalin kasih dan menjadi sepasang kekasih selama yang mereka inginkan. Mereka akan mencari pengalaman dulu. Benar, bukan?"
"Kamu benar sekali, Chan. Aku setuju dengan semua perkataanmu. Lagi pula Jisung suka mengigau seperti, "Lele, kamu begitu cantik, kamu manis pula. Wajahmu indah ketika dilihat, pelukanmu terasa hangat dan menenangkan hatiku. Pipimu akan merona ketika aku sedang merayu. Ketika marah, wajahmu akan sangat menggemaskan. Segala hal tentangmu, benar-benar istimewa.". Bahkan Jisung tak sadar jika dia mengatakan sangat merindukan Lele-nya dan ingin segera bertemu."
Jaemin tentu hapal kebiasaan anak sulungnya ketika sedang mengigau, karena ketika Jisung mengigau itu bersuara keras hingga suaminya tak segan untuk menyumpal mulut anaknya memakai kaus kaki Logan yang sama sekali belum dicuci karena anak bungsunya sulit sekali menjaga kebersihan. Hingga akhirnya Jisung bangun dan terbatuk-batuk.
"Sepertinya anakmu terlalu mencintai anakku, Na."
Jaemin mengangguk menyetujui. Frasa apalagi kalau bukan terlalu mencintai, bukan?
"Tapi, Na," Haechan menjeda sebentar kalimatnya karena teringat oleh sesuatu, "Kamu tentu tahu bahwa suamiku tak akan pernah menyetujui jika Jisung dan Chenle menjalin kasih. Mas Mark itu terlalu posesif kepada Lele. Tatapannya akan menjadi tajam bila menatap Jisung yang ingin mendekati Lele. Pernah tempo lalu Jisung diusir ketika ingin bertemu dengan Lele."
"Itu artinya Kak Mark sangat menyayangi anaknya. Lele, 'kan, anak kalian satu-satunya. Pasti Kak Mark tidak ingin Lele jatuh dalam lelaki dominan yang memiliki niat buruk untuk menyakitinya. Lele itu bagaikan berlian dan pertama bagi Kak Mark, yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Complementary [MarkHyuck]
Fanfiction[ON GOING] BAGIAN KETIGA DARI BABY BEAR MarkHyuck ft. JiChen [❁]- Bibir itu menyunggingkan senyuman tipis diiringi dengan debaran di dalam hati. Chenle tak bisa tak menahan malu di hadapan kekasihnya yang sedang menatapnya begitu dalam. "Jangan mena...