Chapter 6

1.2K 106 40
                                    

—ROOM—

—JIHOON X YEDAM—

.

Hermaphrodite present

Pandangan Junkyu mengedar melihat sekeliling ruang kelas. Sudah jam segini namun tidak ada tanda-tanda temannya akan datang. Matanya mencuri lirik ke arah Jihoon yang melakukan aktivitas seperti hari-hari sebelumnya. Dalam benaknya ingin sekali menanyai perihal Yedam karena yang Junkyu tahu, terakhir Yedam berkata tidak ingin diganggu karena sedang asik kerja kelompok bersama Jihoon hingga menginap.

Bagaimana bisa Yedam menginap di rumah Jihoon sedangkan Junkyu yang berulang kali mengajak untuk sekedar bermain hingga malam di rumahnya selalu ditolak mentah-mentah oleh Yedam? Dan lebih anehnya, di sekolah hanya ada Jihoon yang nampak sedangkan temannya itu tidak.

Dengan penuh keyakinan dan tekat yang kuat, Junkyu memilih bangkit dari kursinya dan menghampiri Jihoon. Setidaknya Junkyu sudah menyiapkan tekatnya untuk berhadapan dengan teman sekelasnya tersebut.

"Dimana Yedam?" tanya Junkyu dengan suara sedikit hilang.

"oh sialan!" batin Junkyu merasa memalukan dirinya sendiri. Tidak dapat dipungkiri Junkyu juga takut kepada Jihoon.

Bukannya menjawab, Jihoon menaikan alisnya lalu membuang muka tidak ingin menatap Junkyu.

Entah dapat keberanian darimana, Junkyu menggebrak meja di hadapannya merasa kesal dengan sikap Jihoon yang seolah cuek.

"Apa kau tuli?" teriak Junkyu nyaring membuat seluruh pandangan mengarah kepada mereka berdua.

Jihoon yang mendapatkan perlakuan seperti itu menatap tajam orang dihadapannya. Sungguh Yedam dan Junkyu adalah perpaduan yang pas dalam merusak telinganya. Tipikal orang berisik dan Jihoon benci itu.

"Apa kalian sungguh berteman? pertanyaan bodohmu itu tidak perlu kujawab. Aku bukan ibunya yang selalu mengawasinya," ujar Jihoon singkat membuat Junkyu ingin sekali memukul orang dihadapannya tersebut.

Merasa menanyai Jihoon adalah perbuatan sia-sia, Junkyu segera pergi dan kembali ke tempat duduknya.

Sedikit melirik ponselnya dan ternyata pesannya telah terkirim kepada temannya tersebut setelah lama hanya centang satulah yang terlihat.

Tring~

Bunyi notifikasi tak lama terdengar membuat Junkyu buru-buru mengecek ponselnya dan benar saja, temannya yang daritadi ia khawatirkan telah menjawab pesannya.

"jangan khawatir, aku baik-baik saja! Hari ini aku tidak masuk sekolah karena terjatuh di kamar mandi dan membuat wajahku sedikit menyeramkan akibat mencium dinginnya lantai kamar mandi. Tolong ijinkan aku pada guru, Meow kyuu! ^^"

Melihat balasan Yedam entah kenapa membuat sudut bibir Junkyu terangkat lalu dengan segera membalas pesan temannya tersebut. Temannya ini memang ceroboh betul bisa-bisanya terjatuh di kamar mandi. Bang Yedam tetaplah Bang Yedam dengan segala kecerobohannya.

Tanpa Junkyu sadari, dari sudut ruang kelas ada yang memperhatikan gerak geriknya sedari awal ia pergi ke tempat duduknya.





***





Yedam menatap sekitar ruangan. Kamar Jihoon sudah lebih rapih dibanding saat semalam. Entah apa yang diperlakukan oleh teman sekelasnya tersebut, kejadian semalam terlalu tiba-tiba hingga Ia tidak bisa mencerna ini semua.

Dengan gerakan perlahan, Yedam menarik ujung piyamanya ke atas, merasa ngeri melihat luka yang berada disekitaran perutnya. Lagi-lagi Ia menghela napasnya kembali, entah kenapa ada sedikit rasa syukur karena Jihoon menorehkan luka pada letak yang mana orang lain tidak bisa melihatnya. Yedam hanya tidak ingin ibunya khawatir dengan kondisinya saat ini.

ROOM 🔞 • JIHOON X YEDAM •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang