Alresca back! 🎉
Tandai typo ya teman-teman 👌🏻
Happy Reading!
***Alresca menggulung tubuhnya dengan selimut tebal. Matanya benar-benar berat untuk terbuka. Kegiatan tadi malam benar-benar membuatnya lelah bukan main.
Meski matahari telah meninggi di luar sana, kamar Alresca tetap tertutup tanpa sedikitpun sinar matahari yang masuk. Bahkan telinganya pun mendadak tuli pada ketukan brutal di pintu kamarnya yang tiada henti.
Gara-gara Keano mendadak memberinya tugas semalam setelah pulang dari bar bertopengkan cafe, Alresca jadi tidak punya waktu untuk istirahat. Belum lagi saat itu ia dalam keadaan mabuk, tapi Keano tetap bersikeras agar Alresca membereskan tikus-tikus pengganggu di pelabuhan menuju Sumatera. Meski gila, akhirnya Alresca berhasil membunuh semua pemberontak dalam gangster nya sendiri.
Dan pada akhirnya setelah melakukan perjalanan jauh bolak-balik, ia tepar di kasur tanpa sempat membersihkan diri. Kemejanya bahkan masih dipenuhi darah para pemberontak yang telah mengering. Kaus kakinya entah hilang kemana yang satunya, sehingga kini hanya ada sebelah yang membaluti kaki Alresca.
Lagi-lagi gedoran terdengar. Semakin lama semakin brutal. Bahkan dapat dipastikan, jika tidak segera dibuka, pintu itu akan segera rusak atau bahkan roboh saking kuatnya gedoran itu.
Intercom di samping pintu kamarnya menyala. Menunjukkan wajah kesal seorang remaja laki-laki berambut blonde.
"OY! CEPATLAH BANGUN!!!" Teriaknya pada intercom kamar Alresca.
Karena Skylar sudah tidak tahan dengan keributan si blonde, dia akhirnya menahan kepalan tangan Leander sebelum kembali membuat keributan pagi hari di depan pintu kamar Alresca.
"Alres baru saja tidur dua jam lalu setelah membunuh puluhan orang di pelabuhan. Lebih baik kau pergi sebelum kehilangan darah secara cuma-cuma." Ujar Skylar datar. Malas sekali rasanya untuk berbicara panjang pada orang lain. Untung saja Alresca tidak pernah menyuruhnya bersikap ramah pada keluarganya. Jadi Skylar tidak perlu repot-repot berpura-pura baik dihadapan mereka.
Toh, yang menjadi 'Tuannya' disini adalah Alresca.
Baru setelah Leander pergi—diiringi umpatan-umpatan indah di pagi hari tentunya, Skylar menekan beberapa digit pin kamar Alresca.
Seketika Skylar geleng-geleng kepala melihat keadaan Alresca yang benar-benar berantakan. Untung saja tadi malam Skylar segera pulang ke kediaman Adinata setelah menyelesaikan urusannya dengan Alresca, sehingga dia tidak harus ikut turun tangan.
Beruntung sekali Alresca mabuk sehingga tidak sedikitpun Alresca berpikiran meminta bantuannya. Sering-seringlah mabuk, Res! Maka kesejahteraan berada di pihak Skylar! Hahaha...
"Bangunlah, kau harus mengurus pekerjaan kantor wahai Direktur utama!" Sindir Skylar tepat di samping ranjang Alresca. Tangan besarnya bergerak mengambil sebuah bantal, lalu memukulkannya pada kepala Alresca tanpa aba-aba.
"SIALAN KAU ARKANSAS!!!"
"Ahh... Indahnya makian mu di pagi hari yang cerah ini."
"Berhenti menyindirku, sial!"
Skylar tertawa terbahak-bahak melihat kekesalan Alresca. Menyenangkan sekali mengganggu singa garang satu ini.
"Cepatlah bersiap, hari ini jadwal mu kuliah, kemudian datang ke kantor dan jangan lupa pada tumpukan dokumen diatas meja kerjamu di markas cabang Salvador yang harus kau periksa dan tanda-tangani." Oceh Skylar cukup nyaring. Persis seperti seorang ibu yang tengah menceramahi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSONA [AINSLEY SERIES 2]
Ficção GeralSetiap manusia pasti memiliki sifat tersembunyi. Baik itu jahat atau baik, keduanya adalah pilihan. Sedangkan bagi Alresca, sifat tersembunyi-nya adalah caranya bertahan; Bertahan di dunia kelam dimana perasaan mu harus disembunyikan; Bertahan di te...