Chapter 02 - The Next Queen

5 4 0
                                    

Alresca back!

Masih sepi aja nih lapak :)

But it's okay, aku gak terlalu berharap. Dan semoga aja gak ada orang usil yang plagiat cerita ini dengan lapak ku sepi.

Apalagi kalo pembaca si plagiat lebih banyak readers nya, pasti nanti yang ada aku yang di tuduh plagiat, padahal ini karya ku.

Jadi, jadilah pembaca yang bijak okey ;)

So, Happy Reading!

🎭🎭🎭

"So, What do you want, Dad?"

Alresca segera bertanya setelah mendudukkan dirinya di sofa di seberang Keano.

Pelayan di dalam sana dengan sigap menyajikan sampanye beserta makanan ringan di hadapan keduanya, kemudian berlalu pergi dari ruangan tersebut setelah membungkuk hormat.

"Sepertinya kau tidak ingin basa-basi, Alres?"

Alresca mengerenyitkan kening mendengar nada bicara Keano yang seperti sedang menggodanya?

"Kontrol raut wajah anda, Sir."

Alresca tersentak ketika handsfree di telinga kanannya tersambung dengan Skylar.

Ia berdehem singkat. Sebelum akhirnya kembali bertanya dengan nada santai. "Jadi, apa yang ingin Daddy bicarakan denganku?"

"Santai dulu, son."

Dingin apanya! Alresca tidak percaya pada perkataan orang hingga kini yang menyatakan Keano ayah yang dingin!

Dibandingkan Matteo, Keano jelas lebih menjurus pada tipe ayah mengayomi (?) Entahlah. Alresca sendiri masih ragu.

Persetan tentang mengayomi. Sekarang Alresca benar-benar geram karena Keano terlalu banyak basa-basi. Tidak seperti rumornya, lagi.

Alresca meneguk seluruh sampanye di gelasnya lalu menaruhnya kembali di meja hingga terdengar bunyi ketukan cukup nyaring.

"Perhatikan sikap anda, Sir."

Geraman halus Alresca cukup menyenangkan bagi Keano. Berbicara berdua seperti ini benar-benar ampuh untuknya mengetahui salah satu sifat putra sulungnya yang misterius.

Bibir Keano berkedut menahan tawa ketika Alresca hendak mengumpat.

Benar-benar tidak sabaran.

Keano kembali mendorong botol sampanye di hadapannya pada Alresca. Lantas dengan perasaan dongkol Alresca menyajikannya pada gelas Keano serta gelasnya sendiri ---yang tentu saja dengan gaya paling sopan yang selalu diajarkan padanya.

"Baiklah, tujuan Daddy membawamu berbicara berdua adalah untuk mengatakan perjodohan mu." Ujar Keano kelewat santai tanpa memperdulikan Alresca yang langsung batuk-batuk disela minumnya ketika mendengar ucapan Keano.

Goddamn!!!

Tenggorokan Alresca rasanya terbakar. Telinganya berdengung mendengar kata 'perjodohan' yang sangat-sangat mengerikan baginya.

Seanne tidak pernah mengatakan hal ini oke?!

🎭🎭🎭

"FUCK!!!"

Skylar menghela nafas berat melihat kelakuan Alresca sejak beberapa menit yang lalu-tepatnya setelah keluar dari ruangan usai berbicara berdua dengan Keano.

Raut wajah Alresca saat ini benar-benar mengerikan untuk dipandang. Bahkan Alresca seakan lupa pada keadaan sekitarnya dan malah keluar dengan wajah marah yang begitu kentara tanpa ditutupi sedikitpun.

PERSONA [AINSLEY SERIES 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang