26. Kesurupan

912 48 0
                                    

Happy reading^^

Rizal terbangun dari tidurnya , ia mencari keberadaan sang istri yang tidak ada di kamar nya . Ia melirik kearah balkon ternyata Amara sedang disana . Rizal beranjak dari tempat tidurnya lalu menghampiri Amara .

"Pagi pagi kok udah disini?" Tanya Rizal

Mira yang sedang menghuni tubuh Amara hanya tersenyum tanpa menjawab . "Kamu kenapa Ra , sakit?" Tanya Rizal

"Enggak kok" jawab Amara

"KAK ARAA!!"

"Iya?" Jawab Amara menyahuti panggilan Calista

"Dicariin kak Dave , sama yang lain" ujar Calista

"Tunggu dibawah" jawab Amara

Amara dan Rizal baru saja turun dari lantai atas . Aisyah menatap mata Amara dengan gugup . "Ke–kenapa lo ny–uruh kita kesini?" Tanya Aisyah gugup

Amara tersenyum smirk lalu menarik tangan Davendra dan Aisyah menuju ke kamar tamu . Keisya dan Erika juga hadir karena semalam mereka menginap .

"Gawat!! cegah mereka Zal , Ara bisa bunuh mereka , cepet gue takut" pekik Shanti dan Lorea

Rizal berlari hendak ikut mereka , tapi sial nya Amara sudah lebih dulu mengunci pintu . Ardi yang melihatnya ikut khawatir ia tidak tau jika Amara akan se nekat itu jika sedang marah

PYARRR....

"AAA..... TOLONGGG!!" Teriak Aisyah dari dalam

"Ra , berhenti Ra" pekik Davendra

Tiba tiba Ryuken melihat Amara di samping nya dalam wujud roh . "Ara?" Ucapnya pelan

"Ken tolongin mereka , dan di dalem bukan gue , dia Mira!!" Ujar Amara aslinya

"Kok bisa?" Semua orang menatap Ryuken yang berbicara sendiri .

"Cepet Ken nggak ada waktu!!" Tegas Amara

Ryuken menatap tajam kearah pintu , lalu berteriak "DOBRAK PINTUNYA SEKARANG!!" Tegas Ryuken

Dalam hitungan ketiga Ardi , Davin , Ryuken , Daffa dan Rizal langsung mendobrak pintu . Kalau kalian bertanya mengapa Davin disana? Jawabanya Davin dan Keisya sudah menikah resmi 2 bulan yang lalu .

Brakk...

Pintu berhasil dibuka , Daffa , Ardi , dan Rizal menahan Amara yang sedang memegang pisau hendak membunuh Aisyah .

"Ara jangann!!" Pekik semuanya

"LEPASIIINNN!!" Pekik Amara

"Ara kamu kenapa sayang?" Tanya Rizal

Mira yang berada di dalam tubuh Amara menatap tajam Rizal . Tatapan marah terpancar jelas dari mata indah Amara . Dan senyum seringai Amara membuat semua orang disana bergidik ngeri , Calista  memeluk erat Erika karena takut .

Ryuken segera mencekal tangan Rizal yang hendak mendekati Amara . "Jangan Zal bahaya" peringat Ryuken

"Maksut kamu apa? Dia sedang marah saya harus menenangkan nya" ujar Rizal

"Dia bukan Ara Zal!!" Tegas Ryuken yang membuat semua orang melongo . "Dia Mira!! Ini sisi jahat Mira , jangan sampai kita salah langkah buat ngadepin dia , hingga akhirnya dia ngelukain kita , tubuh Ara , ataupun janin nya" ujar Ryuken

Semua orang ketakutan . "Erika , Shanty , Rea kalian bawa Keisya sama Caca pergi!!" Suruh Rizal

Mereka ber lima langsung pergi . Kedua laki laki yang memegangi Mira tadi langsung melepaskan nya . Kecuali Rizal , ia masih memegangi Amara "Mira , tahan emosi lo , dan lepasin mereka" ucap Ryuken lembut

"Enggak!! Mereka jahat!! Mereka bunuh ayah bunda!!" Celetuk Mira

"Gu–gue minta maaf Mir , gue gak sengaja" ujar Davendra

"LO PIKIR DENGAN KATA MAAF SEMUANYA SELESAI? ENGGAK!! NYAWA DIBALAS NYAWA!!" ujar Mira

Ryuken bersiap membacakan ayat kursi , Mira langsung berteriak histeris kepanasan .

"AAAA ..... ANJING !!! BERHENTII" teriak Mira dan membanting kursi

Brakk...

Daffa langsung menghentikan nya mengingat ada janin di tubuh Amara . "Stop kak , bahaya!!"

Daffa mendekat dan membelai pipi Amara . "Kak Mira!! Kakak perempuan baik baik , dengerin Daffa ya , kakak nggak boleh ngelakuin ini kak....!! Kakak bisa nyakitin janin di perut kak Ara" perlahan Mira mulai luluh dengan perkataan lembut Daffa .

"Kak Mira mau bikin saudara kakak sedih?" Tanya Daffa

Mira menggeleng , "kakak baik , sekarang kakak kembali ke tempat kakak , jangan siksa mereka , kalau kakak nggak mau kita usir secara paksa" ujar Daffa

Mira mengangguk lalu menutup mata nya , setelah Mira keluar dari tubuh Amara , perlahan Amara mulai pingsan dan jatuh kedalam pelukan Rizal .

"Alhamdulilahh" ucap semuanya

Rizal mengangkat tubuh Amara dan memindahkan nya keatas tempat tidur . Aisyah dan Davendra sudah dibawa ke rumah sakit , karena luka mereka akibat Mira cukup parah .

Semua orang sudah pamit ada yang kuliah ada yang sekolah . Hanya Rizal yang masih setia menunggui istrinya yang masih pingsan . Ia melirik ke istrinya yang masih tertidur pulas . Terukir senyum indah di wajahnya , ia mencium kening sang istri lalu menaikan selimutnya sebatas dada .

Ia beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi . Amara terbangun dari tidurnya dan menggeliat sambil mencari keberadaan suaminya . "Alhamdulilah dedek bayi nya nggak terluka , semoga yang lain juga nggak kenapa kenapa , eh mas Rizal kemana?" Pikir Amara

Ckleek

Amara langsung menutup mata nya melihat Rizal yang keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk di bawahnya . Ia berkali kali mengucap istighfar dalam hati lalu menyesuaikan detak jantungnya agar tidak terlihat gugup .

"Kenapa sayang?" Tanya Rizal

"Enggak" jawab Amara

Selesai berpakaian Rizal mendekati Amara dan mengusap perut buncit Amara . "Alhamdulilah baby nya nggak kenapa napa" ucap Rizal.

"Maaf , semalem Mira ngambil alih paksa raga aku , dan tadi aku cuma bisa ngasih tau Ken karena cuma dia yang punya kemampuan kaya aku" ucap Amara

"Iya nggak papa" jawab Rizal

Amara melirik kearah jam dinding , pukul 07.05 . "Mas , aku ke kampus ya" ujar Amara

"Nggak boleh" ujar Rizal

"Iih kan aku nggak papa" ujar Amara

"Tapi Ra–"

"Mau dedek bayi nya ileran karena nggak diturutin?" Ancam Amara

Rizal mengacak acak rambutnya frustasi . "Astaghfirulloh hal adzim , bisa banget ya kamu ngancem nya" ujar Rizal

"Biarin" ujar Amara

Tbc

INDIGO GIRL 1 || My sweet big boss

Jangan lupa vote☆

Indigo Girl 1 || My Sweet Big Boss (Completed ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang