10 . Hukuman

1.4K 68 0
                                    

Happy reading^^

"AWH , RIZAL TANGAN GUE SAKIT!!" Pekik Amara

Rizal terus menyeret tangan Amara dan menghempas tubuh Amara hingga terbentur sandaran kasur . Amara meringis sambil memegangi pergelangan tangan nya yang memerah karena cengkraman Rizal .

Rizal meletakan tas kerja nya di lemari lalu berjalan mendekati istrinya , dan duduk berjongkok di hadapan nya . "Aku udah bilang , aku nggak mau liat kamu deket sama yang lain Ra!!" Ujar Rizal sambil mencengkram dagu Amara .

Ara langsung menepis kasar tangan Rizal , "DIA BUKAN ORANG LAIN !! DIA TEMEN GUEE!!" Bentak Amara 

"Dan satu hal lagi , apa urusan lo tentang pergaulan gue? Lo nggak ada hak atas hidup gue !! Inget ya kita cuma nikah terpaksa , jadi jangan sekali pun lo ngatur kehidupan gue!!" Tegas Amara

Rizal menatap tajam kearah gadis dihadapan nya ini . Saat Rizal hendak mendorong tubuh Amara , Amara masih tetap menolak "lepasin gue , Zal!! Jangan coba coba sentuh gue!!" Peringat Amara

"Diem!! , lo harus dapat hukuman karena sudah melawan!!" Tegas Rizal

"Enggak!! Lepasin gue!!" elak Amara

Rizal langsung mendorong paksa tubuh Amara dan selanjutnya kalian gak boleh kepo .

Amara terus mencoba menolak tapi gagal karena kekuatan Rizal untuk menahan nya jauh lebih kuat dari pada penolakan nya . Dia hanya bisa menangis untuk kejadian hari ini .

"Udah jangan nangis" ujar Rizal

Rizal menarik Amara kedalam pelukan nya . Amara masih memberontak dan mendorong tubuh Rizal agar menjauhi nya . "Ara , sejak kapan kamu berani membantah ucapan aku?" Rizal sudah lelah menghadapi sifat Amara yang keras kepala ini .

"Semenjak lo bilang , hiks...kalau Ken itu orang lain!! Lo harus tau , Ken itu sahabat gue dari SMP" Jawab Amara dengan suara parau dan sesenggukan .

"Yaudah maaf soal itu , dan soal barusan ... itu hukuman buat kamu" ujar Rizal

"Gue nggak suka di perlakuin kaya tadi , gue bukan hewan yang bisa diseret . Hiks.. gue nggak suka di kasarin kayak tadi !! dan lo maksa buat–" Amara tak melanjutkan ucapan nya , dia langsung menggeser tubuhnya memunggungi Rizal .

"Maaf Ra" ujar Rizal masih memeluk Amara .

Setelah meredakan tangisan nya , Amara ingin ke kamar mandi . Dia yang hendak berdiri langsung di cegah Rizal . "Mau kemana?" Tanya Rizal

"Mau bersih bersih" jawab Amara dingin .

"Aku anterin!!"

Amara menggelengkan kepalanya sambil berjalan tertatih kearah kamar mandi . Rizal mengacak acak rambutnya frustasi , mengingat perilaku kasarnya hari ini pada Amara .

Selesai melaksanakan shalat maghrib dan isya , Amara memilih untuk langsung tidur .

Ceklekk

Rizal yang baru datang dari luar langsung mendekati Amara yang sedang tidur dan membisikan sesuatu . "Ra , ayah Bisma sama bunda Sarah dateng"

Amara membuka mata nya . "Lo duluan nanti gue nyusul" jawab Ara

"Kita barengan!!" Ujar Rizal

Amara memilih diam dari pada harus berdebat .

Bisma dan Sarah tersenyum lega saat melihat Amara dan Rizal berjalan menuruni tangga . Amara langsung mendekati bunda nya dan memeluknya .

"Bundaaa Ara kangen bunda" ujar Amara , air mata Amara kembali terjatuh saat berada dalam pelukan sarah .

"Bunda juga kangen banget sama Ara" Sarah membelai lembut punggung Amara

"Bagaimana kabar kamu nak Rizal?" Tanya Bisma

"Alhamdulilah baik yah" jawab Rizal , "ayo silahkan duduk" ujar Rizal mempersilahkan mertuanya untuk duduk .

"Kalian duduk dulu , biar Ara siapin minum" ujar Amara

Sebelum Amara pergi , Sarah menahan tangan putri nya itu , "Ra , kamu kenapa kok aneh gitu?" Tanya Sarah

Amara dan Rizal menjadi gelagapan dihadapan mereka , tak mungkin jika Amara akan jujur kepada bundanya . "Ee itu bun tadi Ara kepleset di toilet" alibi Rizal

"Oohh" jawab Sarah dan Bisma

"Bun , mereka kan sudah menikah" ujar Bisma tiba tiba

Sarah langsung mengerti dengan ucapan Bisma . Sarah mendekati Amara yang tertunduk malu . "Bunda bisa bicara sama kalian Berdua?" Tanya Sarah

"Iya " jawab Amara

"Ayah sama bunda hanya mau memastikan hubungan kalian baik baik saja" ujar Bisma .

Sarah menatap mata sembab putrinya . "Kamu nangis?" Tanya Sarah

Pandangan Rizal dan Bisma langsung tertuju kepada Amara , "E–enggak" alibi Amara

"Sembab dimata kamu nggak bisa bohong sayang , dan badan kamu juga anget , kamu sakit?" Tanya Sarah

"Cuma nggak enak badan dikit" jawab Amara

"Ra , kamu nggak pernah demam tanpa alasan loh Ara!! Kamu diteror hantu atau gimana?" Tanya Bisma .

"Ara nggak papa , i'm fine ayah bunda , mungkin efek habis jatuh di kamar mandi tadi" jawab Amara

"Yaudah bunda percaya , gimana hubungan kamu sama nak Rizal , baik baik aja kan?" Tanya Sarah

"Emm baik kok bun" jawab Rizal

"Kamu sudah melaksanakan kewajiban kamu sebagai istri kan?" Tanya Sarah

"Hah?" Tanya Amara

"Berhubungan" kode Bisma

"K–kok bunda nanya itu sih?" Tanya Amara gugup

"Kita cuma memastikan Ara , kalian sudah hampir 3 bulan menikah , dan kami sama sekali belum menerima kabar kehamilan kamu" ujar Bisma

Sarah melihat wajah Amara semakin pucat . Sepertinya putrinya itu sedang tertekan . "Yasudah mas , ayo kita pulang" ajak Sarah

Bisma langsung berpamitan pada Rizal . Amara dan Rizal mengantarkan ayah bunda nya sampai ke depan pintu .

Setelah mobil mereka menjauh , Amara masuk terlebih dulu kemudian disusul Rizal . Amara kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan menutup diri dengan selimut , Rizal mendekat dan memberikan obat penurun demam untuk Amara .

"Nih minum obat!!" suruh Rizal

"Nggak mau" jawab Amara

Rizal menghembuskan nafas pelan lalu berjalan menuju ke kamar mandi . Ara membuka sedikit selimutnya lalu membuka Roomchat nya .

Ryuken

Ra , lo gpp kn?
19.13

Sorry udh bkn klian slh phm
19.13

Udh gpp kok Ken
20.23

Saat Amara akan membalas lagi pesan dari Ryuken , tiba tiba Rizal sudah menarik ponsel nya . "Tidur!! Nggak usah main hp!!" Tegas Rizal

Amara hanya menatap Rizal malas , dia sedang tidak ingin berbicara dengan Rizal . Rizal membaringkan tubuhnya disamping Ara dan memeluknya . Keduanya pun sudah terlelap dalam tidur mereka .

Tbc

INDIGO GIRL 1 || My sweet big boss

Jangan lupa vote☆

Indigo Girl 1 || My Sweet Big Boss (Completed ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang