18

954 84 0
                                    










Halooooo guysss...

I'm comeback... Hahahahah

Maaf ya baru bisa update sekarang... Ini tadi baru selesai ngerjain tugas. Langsung aku sempetin buat buka wattpad walaupun mata tinggal 5 watt...

Okee dehh... Langsung aja yup...

Happy Reading all!!!


********




"Yunaaa... Pulang yuk?" Ajak Junghwan yang sudah mengenakan tasnya.

"Yukk... Tapi gue dijemput Papa. Jadi nggak bisa bareng sama Lo." Jawab Yuna membuat Junghwan membelalakkan matanya.

"Lo dijemput Papa?? Beneran?? Lo gak diapa-apain kan?! Lo ada luka lagi?" Heboh Junghwan sembari membalikkan badan Yuna, mengecek apakah terdapat luka lagi atau tidak.

Yuna terkekeh kecil, Junghwan pun menatapnya penuh tanya. "Santai Junghwan. Papa udah baik kok. Kita udah baikan. Dan Papa bilang, Papa akan mulai memperbaiki semuanya mulai dari sekarang." Ucap Yuna tersenyum.

"Papa juga muji masakan gue kemarin, Papa ngasih gue semangat untuk tetep belajar. Dan untuk pertama kalinya, Papa meluk gue. Hangat banget, Junghwan. Ternyata gini rasanya kasih sayang seorang ayah, ya." Ucap Yuna, tatapannya lurus ke depan. Junghwan yang mendengar itupun tersenyum kecil lalu mengusap rambut Yuna.

"Wahh.. ikut seneng, Na. Akhirnya Lo bisa ngerasain pelukan bokap Lo. Yaudah buruan keluar. Selamat, ya. Akhirnya Lo dijemput bokap Lo. Sekarang Lo nggak perlu iri lagi liat temen-temen yang lain dijemput orang tuanya."

Yuna tersenyum lalu menatap Junghwan. Sedetik kemudian ia memeluk sahabatnya itu. "Makasih, Junghwan. Lagi-lagi gue merasa beruntung karena punya sahabat kaya Lo. Makasih buat semuanya."

                                  *******

"Langsung pulang, Nak?"

"Maaf, Pa. Yuna lupa. Hari ini Yuna harus tampil di cafe."

"Tampil di cafe? Maksudnya?"

"Yuna kerja part time di cafe tempat kak Jaehyuk kerja. Dan Yuna kerjanya sebagai vokalis band yang ada di cafe itu." Ucap Yuna takut-takut.

"Kamu menyanyi? Sudah berapa lama?" Tanya sang ayah dengan nada ketus, membuat Yuna sedikit ketakutan.

"Baru beberapa Minggu, Pa." Jawabnya lirih. Ia bisa mendengar helaan nafas panjang dari Papa nya. "Kenapa kamu kerja?? Uang yang Papa kasih kurang?" Tanya Papa nya sebelum beliau menutup mulutnya. Beliau sadar jika beliau hanya memberi sedikit uang pada Yuna. Tak sebanyak beliau memberi pada Jaeha dan Jihoon. Jaeha yang diberi uang banyak dan hampir setiap hari saja masih meminta terus, lantas bagaimana dengan Yuna yang hanya beliau beri uang tidak ada setengah dari uang Jaeha. Bahkan itupun untuk dua hari sekali. Beliau sadar jika beliau sangat jahat kepada Yuna. Beliau memandang sebelah mata kepada anaknya, dan kurang memberikan perhatian yang sama.

"Yuna kerja sebagai vokalis band itu sekalian untuk menyalurkan hobi menyanyi Yuna, Pa." Dan beliau sadar kembali jika ia tidak pernah mengijinkan Yuna untuk mengikuti kegiatan yang ia minati.

"Yaudah. Papa mau nonton kamu tampil. Sesekali kan Papa menemani anaknya. Mumpung Papa pulang lebih awal. Emm dan juga, kamu boleh ikut ekstra menyanyi lagi, Yuna." Ucapan sang ayah berhasil membuat Yuna menoleh cepat pada sang ayah.

He's My Brother || Park Jihoon Treasure  [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang