20

1K 70 6
                                    



Annyeong yeorobunnn....

I'm comeback 😎

Hahahah

Mumpung besok masih classmeet jadi aku libur nugas dulu.

Aku sempetin buat update sekarang yaaa....

Walaupun lagi sibuk masak buat bekal besok 😭

Gwaenchana...

Happy Reading yupp!!

~o0o~






"Una... Bangun dong. Udah siang, sayang. Nanti kamu telat sekolah." Jihoon mengusap rambut Yuna dan menepikan anak rambut adiknya ke belakang telinga.

Yuna menggeliat kecil namun masih memejamkan matanya. "Mama, Yuna kangen sama Mama. Mama kenapa pergi ninggalin Yuna?" Gumam Yuna dalam tidurnya membuat Jihoon membeku. Yuna mengigau? Mama?

Jihoon pun memilih untuk menggoyangkan tubuh Yuna agar gadis itu terbangun. Bukan apa-apa, hanya saja jam sudah menunjukkan pukul setengah enam, dan jika telat bangun, maka Yuna juga akan telat sekolah.

"Una sayang... Bangun, yuk. Kakak udah masak buat kamu." Ucap Jihoon lalu mengecup pipi Yuna berkali-kali.

"Kakak?" Gumam Yuna pelan. Ia perlahan membuka matanya dan menggeliat, menyibak selimutnya pula.

Jihoon tersenyum manis lalu merengkuh Yuna. Yuna yang nyawanya belum terkumpul, mengerjabkan matanya berkali-kali. Tumben sekali Jihoon memeluknya pagi-pagi.

"Kak Ji kenapa?" Tanya Yuna lalu membalas pelukan hangat Jihoon.

"Kamu... kangen sama Mama, ya?" Tanya Jihoon memberanikan diri.

Yuna termenung sesaat. "Iya... Yuna kangen sama Mama." Jawab Yuna lirih.

Jihoon mengecup kening Yuna. "Sebegitu kangennya kamu sama Mama sampai kamu ngigau pas tidur, Na?"

"Y-yuna ngigau? Enggaklah, kak. Masa Yuna ngigau."

"Kak Ji denger sendiri, Na. Emmm yaudah... Nanti sepulang sekolah, kita ketemu Mama yuk? Mau?"

"Mau!! Makasih kak Ji!!" Jawab Yuna senang dan semakin memeluk Jihoon erat.

"Sama-sama.... Sekarang kamu mandi, ya. Kakak mau nyiapin sarapan dulu."

"Oke! Maaf ya kak Ji. Yuna bangun siang. Padahal biasanya Yuna yang masak."

"Gapapa, dek. Bolehlah sesekali kamu bangun siang. Gapapa kok." Ucap Jihoon membuat Yuna malah menangis.

"Eh loh kok nangis?? Jangan nangis. Ada apa, hmm? Bilang sama kak Ji, kenapa?"

Yuna menggeleng pelan lalu menghapus air matanya. "Yuna seneng aja. Yuna bisa meluk kak Ji lagi, untuk pertama kalinya Papa meluk Yuna, dan kita semua bisa kumpul lagi walaupun tanpa Mama. Yuna seneng banget."

Jihoon terkekeh kecil lalu mengelus kepala Yuna. "Kak Ji juga seneng kita bisa kaya dulu lagi. Mama pasti juga bahagia lihat kita bisa gini lagi dari atas sana."

"Udah, ya? Sekarang kamu mandi. Nanti telat loh. Kak Ji kebawah dulu." Jihoon beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Jihoon sengaja membiarkan Yuna bangun sedikit siang. Sesekali, pikirnya. Dan untuk sarapan, jika ia bisa memasak sendiri, kenapa harus menunggu Yuna?

He's My Brother || Park Jihoon Treasure  [[END]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang