Disisi lain seorang gadis baru saja sampai dirumahnya dengan wajah yg berseri, "Assalamualaikum Myce anak paling cantik pulang!" Teriak nya menggema di seluruh ruangan, Kiesha wanita yg tengah merawat jamur-jamur miliknya menatap tajam gadis yg berstatus sebagai anaknya, "Teriak lagi, Mama sumpel mulut kamu pake sendal jepit!" Ancam nya membuat gadis itu kembali nyengir "Ga seru ah, Mama galak!" Ujarnya cemberut, namun tak urung maju menghampiri sang Mama.
"Jamur Mulu diurusin, anaknya balik malah digalakin." Mycena menekuk wajah kesal saat mendapati Kiesha lebih mementingkan jamur milik nya daripada dia sebagai anaknya. "Heh mulutnya! Kalo Mama gak urusin kamu, mana bisa kamu sebesar ini." Ujar Kiesha menatap garang putrinya. Mycena terkekeh kecil "Iyaaa Mama, kalo debat sama Mama aku ga bakal menang huh!" Decaknya berlalu dari sana. Kiesha yg mendengar itu terkekeh kecil menanggapinya.
Mycena baru saja menginjakan kaki didalam kamar miliknya merebahkan tubuhnya yg lelah, hari ini ia tidak melihat Ian dan teman-teman nya sama sekali. Dia yakin ketiga laki-laki itu tidak hadir karena pekara semalam. Mycena menghembuskan nafas kasar saat mengingat malam itu. Ia tak habis pikir kepada ketiga manusia itu bisa berada ditempat yang tak seharusnya, eh sebenarnya normal sih seumuran mereka suka kesana. Namun, Ia dapat melihat jelas jika ketiga manusia itu bukanlah orang-orang yang biasa dengan minuman beralkohol.
Buktinya saja, baru beberapa saat mereka masuk langsung tepar dan mabuk.
Beralih menatap benda persegi miliknya, Mycena mencoba untuk menghubungi seseorang. Beberapa menit ia menunggu akhirnya telpon itu tersambung.
Mycena berdehem pelan guna menormalkan suaranya agar tidak terdengar khawatir saat menanyai sesuatu kepada orang diseberang sana.
"Widihh tumben Lo nelpon duluan?"
Suara orang itu membuat Mycena mencebik kesal, suara Wina terdengar seperti ledekan untuk dirinya."Gu—
"Gue tebak, pasti Lo nanyain Vian kan!" Suara itu semakin jelas tengah meledeki dirinya, bahkan Mycena sudah ingin membanting ponsel yang digenggamnya karena orang itu juga memotong ucapannya.
"Berisik," ujar Mycena sewot, kemudian mematikan telpon itu sepihak. Sialan, dia malu sekali sekarang. Inilah resiko yg harus ia terima jika menghubungi Wina untuk menanyai sesuatu, apalagi yg berhubungan dengan Viandra.
Ting
Suara notifikasi mengalihkan atensi Mycena, gadis itu dapat melihat Wina baru saja mengirimnya pesan. Singkat namun mampu membuatnya memerah karena malu.
Begitulah pesan yg dikirim oleh gadis itu, Mycena dengan cepat keluar dari aplikasi tersebut tanpa membaca pesan yg dikirim oleh Wina. Dia sangat-sangat malu sekarang!
Yoshh!!
Jangan lupa vote, komen n share!!Gue juga kalo digituin salting bjirrr><
Satu kata untuk Mycena👉🏻
Spam next disini👉🏻
See uuu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mycena Chlorophos
Teen FictionWELCOME TO NEW STORY BY ME ♡ [BACA DESC DULU KALI AJA SUKA:)] PLAGIAT MENJAUH ‼️ "Lo yakin ga suka sama Vian?" Pertanyaan itu lagi-lagi didapati oleh Mycena, entah sudah berapa kali ia meyakinkan gadis didepannya ini jika ia benar-benar sudah tidak...