Club🥂

39 17 7
                                    

Hari ini merupakan hari dimana Mycena kembali masuk setelah libur panjang. Ia menatap kearah Wina yg merupakan teman sebangku nya. Gadis itu berdecak sebal karena Wina selalu saja membuat mood nya berubah begitu saja.

"Lo yakin ga suka sama Vian?" Pertanyaan itu lagi-lagi didapati oleh Mycena, entah sudah berapa kali ia meyakinkan gadis didepannya ini jika ia benar-benar sudah tidak menyukai Ian.

Ya Ian, Ian adalah panggilan Viandra semasa sekolah dasar dan Mycena masih mengingatnya hingga saat ini, namun Ian hanyalah nama yg digunakan Mycena seorang. Karena disekolah ini semua orang memanggilnya Viandra.

"Lo kenapa ngeyel banget si Winn! Gue tuh udah ga suka sama si Vian!" ujarnya kesal sendiri. Susah sekali rasanya menyebutkan nama Ian ketika berbicara dengan orang lain termasuk Wina yang notabene nya adalah teman sendiri.

Setelah mengatakan itu Mycena bungkam, ia tak sengaja melihat kearah Viandra yg tengah memasuki kelas diikuti dua temannya. Wina yg melihat raut wajah Mycena berubah, ikut menoleh kearah pintu dan damn it, ia melihat disana sudah ada Viandra dan kedua temannya. Wina semakin yakin, jika Mycena benar-benar masih memiliki rasa kepada laki-laki itu, hanya saja dia gengsi mengakuinya.

"Cee nanti kita ke pasar malam mau gak?" Tawar Wina mengalihkan topik. Mycena yg mendengar kata 'pasar malam' mengangguk antusias, sudah lama sekali ia tidak pergi ke tempat itu.

"Ayo sih, gue mau. Dan berenti panggil gue ce," dengusnya kesal. Ia tak suka dengan panggilan yg diberikan Wina kepadanya. "Cece bagus tuh, masa lo gamau. Nama Lo sih M-y-c-e-n-a susah dipanggilnya. Belibet," Wina tak mau kalah. Dia itu hanya mau memanggil Mycena dengan cepat, jadi ia mengambil dua huruf yg menurutnya cocok untuk dinamai kepada Mycena.

"Anji*g ngomong sama Lo ga ada guna nya Winn. Aish! Terserah Lo aja gue ga peduli!" Setalah mengatakan itu Mycena keluar dari kelas, guna menghirup udara segar alias menghindari Viandra.

"Gue ikut!" Wina mengekori dibelakang nya. Mycena tak peduli, mau Wina ikut atau tidak biarkan saja.

Disepanjang perjalanan Wina tak henti-hentinya mengoceh membuat Mycena menghembuskan nafas pelan, memang susah memiliki teman yg hobi ngomong seperti Wina. "Bentar!" Wina yg tadi sibuk berbicara menarik tangan Mycena membuat keduanya berhenti ditempat. "Kenapa?" Tanya Mycena bingung.

"Hari ini Lo bukannya ada janji ya?" Tanya Wina menatap intens Mycena didepannya. Mycena diam, berpikir apa ia memiliki janji hari ini? Dan oh Gosh, hampir saja dia lupa.

"CK, gue lupa. Untung Lo ingetin." Keluh nya berdecak kesal. Wina hanya terkikik geli menatap Mycena yg sudah memasang wajah masam.

"Gapapa, pasar malam kita tunda aja." Mycena mengangguk mengiyakan, bagaimana pun janji adalah janji dan dia tidak boleh mengingkari nya.

"Tenang, gue bakal tememenin Lo kok." Ujar Wina memasang senyum lebarnya.

(✿ ✿)

Malam ini seorang gadis tengah berada didepan sebuah club. Ia tengah menunggu temannya yg katanya sudah berada dijalan dan hampir sampai. Namun sampai detik ini ia masih belum menemukan gadis itu. Gadis dengan dress hitam selutut itu berdecak sebal, mata tajam nya menatap orang-orang yg berlalu lalang memasuki club. Hingga tatapannya tak sengaja melihat seorang laki-laki yg sangat dikenali nya tengah masuk kedalam club.

Shit!

Umpat nya keluar begitu saja, ia mencoba untuk mengontrol detak jantungnya yg kembali kambuh. "Sialan tu orang kenapa ada disini sih!" Kesalnya, mau tak mau ia memasuki club seorang diri, siapa yg tidak kenal dengannya? Dia adalah Mycena Chlorophos gadis dengan segala kekejamannya didunia malam, dia juga pemilik sementara 'club' ini. Mycena kesini karena sudah berjanji dengan seseorang yg ingin bekerja sama dengan club miliknya.

Mycena ChlorophosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang