Arviandra Iverzan🍂

18 8 5
                                    

Halo kita back🔥

Emot favorit kalian👉🏻

Setelah keluar dari hotal, Viandra langsung saja pulang ke rumahnya. Laki-laki itu menghembuskan nafas pelan menatap rumah besar didepannya. Sesaat kemudian ia kembali melangkah memasuki rumah itu. Baru saja ia menginjakkan kaki diruang tamu, suara seseorang menginterupsi sehingga membuat ia berhenti dari jalannya.

"Bagus! Masih ingat rumah kamu?" Suara itu membuat Viandra terdiam, ia sudah menduga nya pasti seperti ini. Laki-laki itu menoleh kearah sofa, seorang pria tengah duduk dengan berkas-berkas yg bertumpukan didepannya. Kevin, laki-laki paruh baya itu bersuara tepat saat mendengar suara langkah kaki memasuki kediamannya. Merasa tak disauti, Kevin berdiri dari duduk nya menatap putra satu-satunya dengan tatapan benci.

"Dari mana kamu?" Tanya nya menuntut agar sang putra bersuara. Viandra mengabaikannya, ia kembali melangkah menuju kekamar.

"Viandra Iverzan berhenti sekarang." Tekannya. Hal itu berhasil membuat Viandra kembali berhenti dari jalannya. Sepertinya emosi pria itu semakin terpancing akibat Viandra yg melewatinya begitu saja.

"Maaf Pa," hanya itu yg dapat Viandra ucapkan. Dia lelah, tak ingin berurusan dengan pria yg berstatus sebagai ayahnya ini.

"Kamu sudah berani membolos hari ini dan Papa akan menghukum kamu! Tetap dirumah dan jangan sekali mencoba untuk keluar dari sini, buka buku mu belajar hingga pukul sepuluh malam nanti! Tak ada makanan hingga kamu menyelesaikan hukuman mu!" Putus Kevin dan berlalu dari sana. Ia terpaksa harus pulang ke rumah nya karena mendapat kabar jika anaknya tidak masuk ke sekolah, saat tiba dirumah ia malah tidak mendapati anaknya itu berada disana dan berakhir ia harus diam dirumah hingga putra nya itu kembali dan benar saja putra nya baru pulang kerumah.

Kepalan tangan Viandra mengeras, dia benci jika harus dikurung dengan banyaknya buku-buku seperti yg dikatakan oleh Kevin yg sialnya adalah Papa nya. Viandra melanjutkan langkah nya menuju kamar miliknya.

Menghempaskan pintu saat ia sudah berada didalam kamarnya guna menyalurkan kekesalannya kepada sang Ayah. Hampir 15 tahun ia selalu diberikan hukuman ini, Viandra lelah dia tidak kuat jika harus menahannya lebih lama. Ketika mendengar mesin mobil menjauh dari rumahnya laki-laki itu terkekeh miris, papa nya pulang hanya untuk memberikannya hukuman tanpa menanyakan bagaimana kabar dirinya sekarang, Viandra benci itu.

"AGHHHHH! BRENGSEKK!" Teriaknya frustasi, Viandra memegang kepala nya yg berdenyut nyeri. "Mama... Ian cape," ujarnya menangis dengan menekuk wajahnya diantara kedua kakinya.

Viandra menangis, hanya ini yg bisa ia lakukan. Rena sang Mama sudah pergi tepat ketika melahirkan dirinya. Disaat Viandra baru saja merasakan apa itu dunia ia harus kehilangan sosok wanita yg menjadi cinta pertamanya, tanpa mengenal bagaiman wajah dan merasakan usapan lembut dari tangan lembutnya.

"Ian mau ikut Mama," lirihnya dengan isak tangis yg hanya didengar olehnya dan setan dikamarnya.

Hampir 15 menit Viandra menghabiskan waktu dengan menangis, sekian lama ia menahannya hari ini ia kembali menangis dan penyebab nya adalah ayahnya sendiri. Laki-laki itu mengusap air mata yg masih saja mengalir dipipinya dan bangun dari posisinya menuju ke kamar mandi.

Viandra menatap pantulan dirinya dicermin, ia menatap prihatin dirinya sendiri. Tampilannya sangat kacau, mata yg memerah serta kantung mata yg sudah tercetak jelas dibawah matanya, laki-laki itu tersenyum miris ternyata ia sangat cengeng. Mengabaikan penampilan nya Viandra mencuci wajahnya guna menyegarkan diri kembali.

"Tak ada makanan hingga kamu menyelesaikan hukuman mu!" Suara Kevin kembali terngiang dikepalanya, laki-laki itu terkekeh kecil "Bahkan untuk makan saja Papa larang aku?" Ujarnya dengan kekehannya.

Yah! Sekian dari hidup Viandra
Soal panggilan Ian yg digunakan dalam part ini itu murni ya, Viandra memang lebih sering menggunakan nama Ian dalam lingkup keluarganya.

Absen absennn, author kembali dengan cerita Cece dan Mas Ian.

Satu kata untuk Ian👉🏻

Spam sini untuk next👉🏻

Seuu u next part🔥

Mycena ChlorophosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang