Arviandra Iverzan, laki-laki dengan stelan SMA gerhana school itu baru saja memarkirkan motor kesayangan nya ditempat yg sejuk. Laki-laki itu harus mendengarkan ceramah dan memohon kepada sang satpam agar membiarkannya masuk. Ia hanya tidak ingin mendapatkan hukuman lagi dari sang Papa ketika mengetahui ia tidak masuk ke sekolah. Ya sebenarnya Ian bisa saja tidak masuk sekolah dan memilih bolos hari ini, tubuhnya juga masih terasa remuk akibat ulah sang Papa.
Semalam ia ketahuan ikut balap liar, ia kira papa nya tidak akan senekat itu untuk mengawasi setiap gerak-gerik nya. Namun ia salah, dan berakhirlah mendapat hukuman. Hal itu juga yg menyebabkan Ian harus terlambat datang, Kevin mengunci nya dikamar mandi setelah memberinya hukuman. Untung bibi yg bekerja dirumahnya sempat memeriksa nya ke kamar.
Hembusan nafas kembali terdengar, Vian melangkah memasuki sekolah setelah memarkir kan motor nya. Namun laki-laki itu harus menghadapi guru BP yg sudah menatap nya horor.
Vian menatap seorang gadis yg berdiri didepan nya sekilas, ia dapat menangkap gelagat aneh dari gadis itu.
"Arviandra Iverzan! kenapa kamu terlambat?" Suara BuDir membuat Vian yg menatap gadis itu beralih menatap sang guru. Laki-laki itu membalik bola mata malas, dia hanya ingin masuk sekolah tapi kenapa sangat susah?
"Maaf Bu," hanya itu yg diucapkan Vian. Ia menghormati orang yg lebih tua darinya, karena itulah ajaran yg diterapkan Kevin kepada dirinya. Vian jadi mengingat, saat ada kakak kelas yg mengganggu nya dulu Vian tak sengaja membuat orang itu masuk ke rumah sakit. Berita itu sampai ditelinga Kevin, pria itu marah tentu. Bahkan Viandra kembali mendapatkan hukuman darinya. Saat itu pula Kevin mengatakan jika ia harus menghormati orang yg lebih tua dari dirinya.
Ctarr
Suara ikat pinggang yg bertemu dengan kulit lembut seorang anak membuat ruangan itu seketika mencekam.
"Sudah berani kamu membuat anak orang masuk rumah sakit?"Anak kecil itu bergeming ditempatnya, rasa perih sudah menguasai tubuh ringkihnya. Ia tak menangis karena semakin ia menangis semakin banyak pula sentuhan ikat pinggang itu mengenai kulitnya. "Hormatilah orang yg lebih tua! Kau kira sudah hebat dengan berlaku seperti itu? Jika kau ingin mengalahkan mereka, kalahkan dengan prestasi belajar mu jangan malah membuat saya pusing karena harus mengeluarkan uang untuk pengobatan nya!"
Vian hanya diam, ia mendengar kan ucapan sang Papa. Ada sedikit rasa hangat ketika Kevin memarahinya dengan memberikan pesan seperti itu. Walaupun rasa sakit lebih dominan, anak itu memaksa agar tetap kuat dan tidak menangis.
Fokus Vian seakan tertarik saat gadis yg berada didepannya buru-buru beranjak dari sana. Vian yg kembali merasakan gelagat aneh menyerngit bingung. Apa orang itu takut dengannya?
BuDir kembali menatap Vian dengan menghembuskan nafas pelan, guru itu hanya menggeleng kemudian menyuruh ia ikut hormat dilapangan hingga jam kedua selesai.
"Pergi hormat dilapangan hingga jam kedua habis. Baru setelah itu kamu masuk kelas!" Ujar BuDir menunjuk kearah lapangan yg sudah diisi oleh seorang gadis yg ia sendiri tak tau siapa. Viandra mengangguk kemudian berlalu dari sana untuk melaksanakan hukumannya. Setidaknya ia bisa masuk kelas nanti, walau harus berpanas-panasan sekarang.
Vian hormat, namun tak sengaja melihat siapa gadis yg ikut terlambat seperti dirinya. Mood nya langsung saja berubah buruk ketika mendapati Mycena adalah gadis yg berada disebelahnya. Vian berpikir, apakah dia pernah melakukan kesalahan sehingga membuat gadis itu takut kepadanya? Seperti tadi saja, ia dapat melihat dengan jelas bahwa gadis itu buru-buru ketika ia datang.
Lagi, Vian mendengus sebal menatap penampilan acak-acakan dari gadis itu. "Gue kira gembel nyasar," ujarnya kembali fokus menatap kedepan.
Tidak taukah Vian, orang yg ia ajak berbicara itu sudah mati-matian menahan degup jantung yg menggila. Mycena sudah was-was ketika Ian harus mendapatkan hukuman yg sama dengannya, dan sekarang laki-laki itu malah membawa nya berbicara tanpa mengetahui bagaimana keadaan jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mycena Chlorophos
Roman pour AdolescentsWELCOME TO NEW STORY BY ME ♡ [BACA DESC DULU KALI AJA SUKA:)] PLAGIAT MENJAUH ‼️ "Lo yakin ga suka sama Vian?" Pertanyaan itu lagi-lagi didapati oleh Mycena, entah sudah berapa kali ia meyakinkan gadis didepannya ini jika ia benar-benar sudah tidak...