Mammon yang merasa sangat lelah dengan aktivitasnya hari ini segera membaringkan tubuhnya. Ia meregangkan otot-ototnya agar merasa lebih rileks. Ia menghela nafasnya dan menatap ke arah atap kamarnya. "Sejujurnya gue masih penasaran sama alasan Diavolo, Barbatos dan Lucifer buat milih Valerie sebagai siswi pertukaran pelajar disini," gumamnya. Apa Lucifer mengetahui alasan Diavolo dan Barbatos? Atau justru ia hanya mengikuti kemauan mereka berdua tanpa tahu alasannya? Kita tak pernah tahu.
Hingga saat ini, Mammon masih menduga bahwa ini semua bukanlah suatu kebetulan semata. Ia sangat yakin bahwa Diavolo menyimpan suatu rahasia dengan Barbatos, tanpa sepengetahuan Lucifer dan yang lain. Karena terlalu lelah untuk berpikir, Mammon pun memutuskan untuk tidur.
"Mammon..."
Mammon menoleh ke arah Isabella yang tengah berdiri di samping pohon kehidupan. Matanya kini terasa panas hingga air matanya jatuh begitu saja sesaat setelah ia melihat sosok yang sangat ia cintai dan rindukan menemuinya di alam mimpi. Mammon berlari ke arah pohon kehidupan tersebut dan memeluk tubuh Isabella dengan erat.
Isabella mengusap punggung Mammon dengan lembut, ia berusaha menenangkan kekasihnya tersebut. Ia berbisik, "Sstt... Gapapa, gapapa. Hanya ada kamu dan aku disini". Mammon lalu melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Isabella.
"Ini beneran kamu? Ini beneran kamu kan?" tanyanya memastikan. Isabella tertawa kecil dan mengangguk. Ia menjawab, "Iya, ini aku. Tumben banget pake aku kamu hehe". Isabella lalu menyeka air mata Mammon dan tersenyum tenang. "Maaf karena ini pertama kalinya aku hadir di mimpimu, maaf karena telah membuatmu menunggu lama" ujarnya.
Mammon menggelengkan kepalanya untuk menyangkal ucapan Isabella tersebut. "Waktu ku tidak lama lagi, tetapi ada hal yang ingin ku beritahu kepadamu. Berhentilah menunggu ku, aku sudah terlahir kembali dan bertemu denganmu. Carilah aku diantara banyaknya orang di sekitar mu" ujarnya. Isabella melanjutkan, "Temuilah aku, maka kau tak akan lagi merindukan pelukku yang fana. Selamat tinggal, Mammon ku tersayang".
Tak lama setelah itu, Mammon terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah sekelilingnya. Ia bergumam, "Berarti tadi gue beneran ketemu Isabella? Gue harus buru-buru cari bukti kalo reinkarnasi dia ada di sekitar gue". Dengan tubuh yang terhuyung-huyung, Mammon berlari keluar dari kamarnya meskipun kesadarannya belum pulih sepenuhnya.
Ia sudah tahu ia harus pergi kemana. Ia akan membawa paksa Lucifer untuk ikut dengannya menuju ke ruangan pribadi Diavolo. Mammon mengetuk kencang pintu kamar Lucifer hingga pria itu keluar dengan wajah kesalnya. Lucifer bertanya, "Kenapa? Lo mau ngapain?". Tanpa menggubris pertanyaan Kakak pertamanya, ia menyeret Lucifer menuju ke arah Demon Lord's Castle.
Setibanya disana, Mammon langsung memaksa masuk dan berteriak memanggil nama Diavolo. "Keluar lo, Diavolo! Gue mau ngomong sama lo!" panggilnya keras. Mendengar panggilan tersebut, Barbatos keluar terlebih dahulu dan menerjang Mammon. Ia memukul Mammon dengan sangat kencang.
"Jaga mulutmu! Kamu ini lagi manggil putra mahkota!" tegur Barbatos. Namun, Mammon tak peduli dengan hal itu. Lucifer dan Barbatos yang berusaha menahan Mammon dengan sekuat tenaga nya mulai kewalahan, energi dan stamina Mammon saat ini jauh lebih kuat dibandingkan biasanya.
Mendengar ada keributan di kastilnya, Diavolo lantas keluar dari ruangan pribadinya. Ia sedikit terkejut melihat Mammon yang kini sudah berubah wujud menjadi seorang iblis, ditambah lagi butler pribadi dan sahabatnya tersungkur kewalahan. Diavolo kini tahu apa maksud kedatangan Mammon kesini. Ia berkata, "Kayaknya kamu udah tau, ya? Yasudah, ayo masuk ruangan pribadi saya. Saya bakal jelasin semuanya".
Lucifer yang kebingungan hanya bisa mengikuti perintah Diavolo, ia juga menggenggam tangan Adiknya agar tidak mengamuk. "Barbatos, bantu saya buat jaga Mammon biar dia gak ngamuk lagi kayak tadi," ucap Lucifer. Mereka bertiga kemudian masuk ke dalam ruang pribadi Diavolo, tempat dimana Diavolo lebih sering menghabiskan waktunya di Demon Lord's Castle. Mammon lalu mengubah wujudnya kembali menjadi seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Hourglass ¦¦ Mammon [Obey Me!]
FanfictionMammon tak pernah menyangka bahwa program pertukaran pelajar tahun ini akan membawa kembali kenangan masa lalunya. Perlahan-lahan, petunjuk dari masa lalu gadis itu mulai terkuak. ─────────────────────────────── [FIN] ㅡMammon × OC/You. ㅡBahasa Semi...