10ㅡ Burung kertas

31 13 3
                                    

Hari ini, Mammon mengajakku untuk kencan di dunia manusia. Ia mengatakan bahwa ia memiliki dua tiket untuk masuk ke acara festival besar-besaran, ia juga menyiapkan sesuatu yang tak ku ketahui. Selain kami berdua, keenam saudaranya beserta teman-teman dekatku yang lain pun ikut, termasuk Solomon.

Setelah portal dibuka oleh Barbatos, kami semua pun masuk ke dalam portal itu. Hanya membutuhkan waktu selama beberapa detik saja, kini kami tiba di dunia manusia. Aku melihat ke arah sekeliling ku, ah rasanya aku merindukan dunia ini. Aku menarik nafasku untuk menikmati udara segar pagi hari ini.

"Kayaknya lo juga kangen sama dunia manusia ya?" tanya Solomon. Aku mengangguk setuju, padahal baru beberapa bulan aku tinggal di Devildom, tetapi rasanya aku selalu merindukan dunia asalku. Aku menjawab, "Iya, kangen. Soalnya vibes nya beda sama Devildom".

Selama beberapa minggu kedepan, kami semua akan tinggal di Serenity Manor. Semua perlengkapan pribadi kami sudah berada di manor tersebut, jadi kami semua tak perlu repot-repot membawa koper kami. Setibanya di dunia manusia, Lucifer kemudian segera memasuki gerbang manor ini dan membuka kuncinya.

"Sudah lama sekali saya gak pergi ke dunia manusia untuk berlibur kayak gini..." ucap Diavolo. Hubungan diantara Diavolo dan ketujuh iblis bersaudara itu kini sudah membaik seperti biasanya. Jika saja aku tidak meminta bantuan kepada Solomon dan yang lain, mungkin hingga saat ini pun mereka masih saling menjaga jarak satu sama lain.

Lucifer lalu membuka pintu utama manor itu dan masuk dengan santai. Aku melihat ke arah sekeliling, manor ini benar-benar terlihat sangat mewah. Ini... Ini seperti rumah para bangsawan atau orang terpandang! Awalnya ku kira kami akan menginap di hotel, namun Diavolo menawarkan manor nya di dunia manusia untuk kami tinggali sementara.

"Gimana? Lo suka? Daritadi lo keliatan terkagum-kagum gitu," celetuk Mammon yang tengah merangkulku. Aku menoleh ke arah sekilas dan memasang ekspresi kesal ku. Aku menimpal, "Iya, kenapa emang?". Bukannya semakin menjahiliku, ia justru mencubit pelan hidung ku dengan ekspresinya.

"Lo bikin gue gemes deh,"

Pria aneh memang. Entah apa yang ia lewati beberapa ribu tahun ini hingga ia menjadi sosok yang manja dan menyebalkan. Aku pun memutuskan untuk meninggalkannya dan mencari-cari letak kamar ku. Aku bergumam, "Seharusnya si dari lobby naik tangga terus belok kiri paling ujung". Ya, ku harap aku tidak lagi tersesat di manor ini seperti dulu saat pertama kali aku datang ke house of lamentation.

Aku pun membuka kamar ku dan menutup pintunya. Jika melihat kamarku yang sekarang, ruangan ini terlihat sama persis dengan ruang keluarga ku. Kamar ini terlalu besar bagiku, namun bukan berarti aku tak menyukainya. Memiliki kamar seluas ini membuatku merasa memiliki banyak space yang kosong untukku menaruh barang-barang pribadi ku.

Setelah membereskan barang-barang pribadi ku, aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum pergi menuju acara festival musim semi tahunan. Hanya butuh waktu lima belaa menit untukku selesai mandi, jadi aku berharap aku tidak terlambat.

"Hm? Ini surat dari siapa?" Aku mengambil sebuah surat yang tergeletak di dekat pintu kamarku. Karena penasaran, aku pun segera membukanya. Aku tertawa kecil dan bergumam, "Haha, Mammon...". Dalam surat itu, Mammon berkata bahwa ia ingin segera bertemu denganku karena ia ingin menunjukkan kejutan yang ia siapkan untukku.

Karena tak ingin membuatnya menunggu lama, aku segera merias diriku dan memakai baju yang sedikit tertutup dikarenakan cuaca malam ini terasa lebih dingin. Ku ambil botol parfum ku dan menyemprotnya di area-area tertentu agar tercium harum. "Selesai! Sekarang tinggal pergi deh," ucapku dengan penuh semangat.

Aku pun keluar dari kamarku dan mengunci pintunya. Dengan langkah yang sedikit lebih cepat, aku menuruni tangga dan menghampiri ketujuh iblis bersaudara beserta yang lain di lobby. Mammon yang sadar dengan keberadaan ku segera menghampiri ku, ia menggandeng tanganku. Ia bertanya, "Udah siap? Gak ada yang ketinggalan?". Aku menggelengkan kepala ku dengan percaya diri.

[✓] Hourglass ¦¦ Mammon [Obey Me!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang