Masalah ini harus segera ku selesaikan. Jika aku tidak bisa mendamaikan Daniel dan Laura, maka di alam semesta lainnya aku tidak akan bisa bersama dengan Isabella. Sejak Laura pulang, amarahku kembali menaik. Si brengsek itu... Dia benar-benar menantang nyawa denganku. Jika ia masih tidak ingin berubah, maka aku tak akan segan-segan untuk membunuhnya. Aku juga tak peduli jika setelah rencana pembunuhan Daniel ini aku akan melebur menjadi debu, selagi aku melihat Laura bahagia seperti saat aku melihat Anneliese maka aku merelakan segala hal penting yang ku punya.
"Enggak, enggak. Gue gak akan ngasih tau alamat rumah Daniel"
Aku terus memohon kepada Aeris yang terlihat enggan memberikan alamat letak rumah Daniel dengan alasan bahwa ia khawatir jika aku akan membunuh si pria brengsek itu. "Gue gak akan bunuh dia selagi dia sadar dan gak akan nyia-nyiain Laura. Gue cuma mau ketemu dia, gue mau ngasih dia peringatan" jelasku.
Aeris menjawab, "Itu Laura, Mammon! Bukan Isabella atau pecahan jiwa dia yang lain! Itu hubungan Laura dan Daniel, kita gak bisa ikut campur soal itu". Aku memegang kedua bahu Aeris dan menatapnya dengan penuh keyakinan. "Gue janji. Pegang omongan gue yang tadi. Hubungan mereka juga adalah salah satu kepentingan gue! Ini menyangkut takdir gue di kehidupan lain..." lirihku.
Play : MGMT - Little Dark Age.
Ia menghela nafasnya dan memalingkan wajahnya dariku. Aeris menepis kedua tanganku dan mengambil laptop pribadinya, aku mengikutinya dan memperhatikan gerak-geriknya. Aeris membuka aplikasi Email nya dan mencatat sebuah alamat lengkap. Melihat hal itu, refleks aku tersenyum lega. Akhirnya perdebatan ini bisa dimenangkan olehku meskipun mungkin kesanku di Aeris adalah sosok pria yang keras kepala dan tak tahu diri.
Setelah selesai mencatat alamat tersebut, Aeris memberikan secarik kertas itu kepada ku. Ia berkata, "Denger, karena gue kalah dalam perdebatan ini, lo harus manfaatin hari ini. Gue bakal ajak Laura pergi dan lo harus ketemu Daniel sesuai rencananya lo yang 'katanya' mau negur dia. Gue pastiin Laura gak tau soal ini". Aku tersenyum lebar dan menerima secarik kertas tersebut. Aku menganggukkan kepala ku sebagai respon dari permintaan Aeris tadi.
Aku melangkah keluar rumah dan pergi menuju sebuah halte bus dengan nomor rute yang sudah ditulis lengkap oleh Aeris. Kehidupan sementara ku disini benar-benar terbantu oleh Aeris, jika tak ada dia mungkin saja aku benar-benar terlambat untuk memperbaiki semuanya. Hanya aku yang dapat melakukannya.
Setelah dua kali menaiki bus, kini aku tiba di sebuah kompleks padat penduduk. Aku memperhatikan setiap nomor rumah yang tertera di pintu dan mencari-cari letak keberadaan rumah Daniel. Hingga akhirnya, aku berhasil menemukannya. Rumah dengan nomor F-18B terpampang jelas di hadapanku saat ini. Aku pun menaiki tangga kecil dan menekan tombol bel yang berada di samping pintu rumah. Terdengar suara langkah kaki seseorang dari dalam rumah mendekati pintu.
"Sia-"
"Ikut gue, ada yang mau gue omongin."
Setelah mendapati bahwa Daniel yang membuka pintu rumahnya, refleks ku tarik tangannya begitu saja dan pergi menuju area yang sangat sepi. Selama mencari tempat sepi, Daniel tak berhenti mencoba untuk melepaskan genggaman tanganku darinya. Ia juga memberontak dan membentakku. "Jangan ngelawan kalo lo gak mau tangan lo patah karena maksa buat lepas dari tangan gue" ujarku.
Ya, sepertinya teguran ku tadi berhasil membungkam mulut dan tingkah berontaknya itu. Ia pasti kembali sadar bahwa aku adalah iblis dan bisa saja mencelakai dirinya, karena hal itu ia memilih bungkam setelah aku melontarkan sebuah teguran.
Tak berapa lama setelah berkeliling kompleks, kami menemukan sebuah lapangan basket yang terlihat kotor dan tak terurus. Lapang itu dipenuhi dengan beberapa gundukan es dan juga dedaunan yang tersebar di seluruh area lapangan. Ku lepaskan cengkraman tanganku darinya dan menatap matanya dengan tatapan dingin yang penuh dengan ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Hourglass ¦¦ Mammon [Obey Me!]
FanfictionMammon tak pernah menyangka bahwa program pertukaran pelajar tahun ini akan membawa kembali kenangan masa lalunya. Perlahan-lahan, petunjuk dari masa lalu gadis itu mulai terkuak. ─────────────────────────────── [FIN] ㅡMammon × OC/You. ㅡBahasa Semi...