Part 2

338 46 2
                                    

Eve melompat-lompat kecil untuk menuruni undakan tangga yang terdapat di rumah megahnya. Gadis kecil itu melangkah sambil bersenandung kecil. Wajahnya yang manis tampak menyunggingkan senyum cerah. Bola matanya yang bulat dan indah terlihat memancarkan keceriaan. Rambut hitam panjangnya yang terurai berayun-ayun seiring dengan gerakannya yang penuh semangat. Jangan lupakan kulit putihnya yang seperti ubin masjid itu.

Langkah kaki mungilnya tiba-tiba saja terhenti saat matanya menangkap pemandangan yang ada di ruang tamu rumahnya. Eve menyipitkan kedua matanya. Ekspresi tidak sukanya langsung muncul pada wajahnya yang menggemaskan itu.

"Nekboss," panggil Eve kepada Neneknya yang sedang duduk bersantai di ruang tengah.

Sang Nenek tersenyum cerah ke arahnya, "iyaaa cucu kesayangan Nenek. Ada apa hmmm?" tanyanya sambil merentangkan tangan untuk Eve peluk.

"Pakboss sedang bersama siapakah?" Gadis itu bertanya sambil ia arahkan jari telunjuk kecilnya untuk menunjuk ke arah sang Ayah yang sedang berbincang dengan seseorang wanita di ruang tamu.

"Pakbossmu sedang bersama dengan teman kerjanya, sayang..." jawab Neneknya.

"Benarkah?" Eve seolah memastikan. Kembali ia arahkan pandangannya ketempat dimana Jinan sedang berada. Makin ia sipitkan kedua matanya, "tapi dari yang kulihat sepertinya tidak seperti itu, Nekboss."

Neneknya tertawa dengan nada gemas. Ia cubit kecil pipi putih berisi milik Eve, "apa cucu kecilku ini mulai cemburu jika Pakbossnya sedang bersama dengan gadis lain, huh?"

Eve menatap Neneknya itu dengan raut pinguin andalannya, "aku tidak cemburu hanya saja aku tidak menyukainya, Nekboss. Lagipula aku tidak tau apa itu cemburu."

Setelah mengatakan hal itu, Eve menjauh dari Neneknya dan melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Jinan.

"Pakboss!" panggilnya dengan suara yang cukup lantang untuk didengar.

Jinan yang semula sedang terlibat sebuah diskusi serius dengan rekan kerjanya itu langsung menghentikan pembicaraannya. Laki-laki itu menolehkan kepalanya untuk menatap Eve.

"Kenapa Ip?" respon Jinan sambil tersenyum.

Eve balas tersenyum, "Pakboss besok jemput aku lagi kan di tempat kursus?"

Jinan menaruh kertas yang sedang berada di dalam genggaman tangannya ke atas meja, "yahhh maaf... besok aku tidak bisa menjemput, Ip karena ada pertemuan penting besok," sesal Jinan.

Eve mengerucutkan bibir mungilnya, "yahhh Pakboss... tauk deh yang sibuk terussss."

"Maaf ya..." pinta Jinan lembut agar bayik pinguin itu tidak ngambek. Kali ini Jinan mengalah dan tidak akan membuat Eve ngambek. Kalau dia ngambek bisa berbahaya bisa-bisa gunung es di kutub mencair hahaha....

"Okeyyy Ip maafkan Pakboss kali ini, tapi...." Eve menggantungkan kalimatnya.

"Tapi?"

"Minggu depan Pakboss harus berjanji untuk datang menjemputku dan mentraktirku es krim, boneka spongebob, dan juga boneka pinguin, ya ya ya?"

"Iyeee seterah kamu mau apa nanti aku belikan."

Eve mengalihkan pandangannya ke arah seorang gadis yang sedari tadi hanya tersenyum mendengarkan pembicaraannya dengan Jinan. Jinan yang menyadari arti tatapan bertanya Eve itu langsung berujar.

"Ah, aku hampir lupa. Sekarang Ip beri salam dulu sama Kak Yuriva ya," pinta Jinan.

"Selamat pagi Kak Yuriva, aku Eve Putri Hutama anak kesayangannya Pakboss Jinandra Putra Hutama," ucapnya dengan senyum yang terkesan dipaksakan dan penekanan di akhir kalimat.

Kekasih Halal BossJi ^_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang