Part 6

230 31 0
                                    

"Kekasih Halal BossJi ^_^"

(Chapter 6)

Cindy terus melangkahkan kedua kakinya untuk berlari kencang melawan arah hembusan angin malam. Tubuhnya mulai terasa menggigil, tapi tidak dengan wajahnya yang terus mengalir air mata hangat di kedua pipinya. Cindy berusaha lari secepat dan sekuat tenaga mungkin, meskipun gaun dan sepatu heels nya mengganggu.

"Tunggu! Nona! Berhenti!", Cindy mendengar sebuah suara teriakan berlian... salah ehh salah salah.... maksudnya teriakan ajudan rumahnya yang berasal tak jauh dari arah dibelakangnya. Gadis itu spontan menoleh. Dia melihat ke belakang dimana sekelompok ajudan berbadan tinggi kekar yang sedang berlari mengejarnya.

"Ck.... sial", decak Cindy. Kembali ia paksa kedua kakinya untuk berlari lebih cepat. "Kenapa mereka masih terus mengejar ku? Enggak capek apa?".

"Berhenti disana, Nona! Berhenti!", kembali didengarnya sebuah teriakan yang berseru keras.

Cindy kembali menolehkan kepalanya dan sedikit terperanjat saat melihat rentangan jarak yang semakin mengecil antara dirinya dan sekelompok ajudan berpakaian jas formal berwarna hitam itu.

Gadis itu memfokuskan penglihatan ke arah didepannya. Sembari terus ia jaga kecepatan langkahnya. Ia seketika berdecak kesal saat jauh dipandangan kedua matanya tampak barisan mobil yang berjejer rapat, memenuhi jalanan lalu lintas. Sekali lagi gadis itu berdecak saat sebuah mobil tiba-tiba berhenti dengan mendadak dalam posisi yang akan sangat menghambat laju larinya.

.

Jinan dengan gerakan spontan langsung menginjak pedal rem yang terfasilitasi didalam mobil mewahnya itu sebelum mobil berwarna gold itu menabrak seorang pejalan kaki yang hendak menyeberangi jalan. Mobil itu berhenti dalam keadaan yang benar-benar nyaris akan menghantam tubuh sang pejalan kaki itu. Bunyi decitan rem terdengar menggema, kedua tubuh yang sedang berada didalam mobil itu sedikit terhuyung ke depan karena kuatnya dorongan yang dihasilkan.

Jinan membuang napasnya yang sedari tadi secara tak sadar terus ditahannya. Laki-laki itu mencengkram kuat kedua tangannya pada kemudi, sembari coba mengatur napasnya. Disampingnya tampak Eve yang telah kembali membuka kedua matanya. Setelah sebelumnya ia pejamkan kedua penglihatannya itu dengan rapat sambil memegang sabuk pengaman erat-erat.

Eve meninggikan jenjang lehernya. Melewati beningnya kaca mobil yang berada lurus dihadapannya, ia tatap ke arah seseorang yang tadinya hampir saja menuai celaka. Dengan gerakan cepat, gadis kecil itu membuka pintu mobil yang berada tepat disampingnya. Ia langkahkan kakinya untuk keluar dari dalam mobil setelah melepaskan seat belt.

Terlihat lelaki tua yang tengah berdiri mematung sambil mengatur napasnya yang terpengaruh , seperti sangat merasa terkejut atas apa yang akan menimpanya.

"Kakek", panggil Eve. Dengan satu tatapan penuh kepedulian ia bertanya. "Apakah kakek tidak apa-apa?".

Jinan muncul beberapa saat kemudian. Wajahnya tampak memucat, sepertinya laki-laki yang satu ini juga tidak kalah terkejutnya. Segera ia langkahkan kakinya untuk makin mendekat kearah laki-laki itu.

"Apa Anda tidak apa-apa, Tuan?", tanyanya dengan nada panik. "Saya sungguh minta maaf. Maafkan saya".

"Wahhh... kau hampir saja membantuku untuk lebih cepat menemui Sang Pencipta", sengitnya dengan sebelah tangan yang kini menepuk-nepuk dadanya sendiri.

Jinan terbungkam dan membungkuk dengan dalam. "Sungguh maafkan saya, Tuan", ucapnya penuh penyesalan. "Benar-benar maafkan saya".

"Cihhh... kau pikir semudah itu mengucapkan sebuah kata maaf?!", maki laki-laki tua itu. "Kau tahu?! Yang hampir kau lenyapkan adalah sebuah nyawa! Aku tahu dan paham jika diri ini sudah tua, tapi aku masih ingin hidup tauk!!!".

Kekasih Halal BossJi ^_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang