Part 8

259 35 4
                                    

"Kekasih Halal BossJi ^_^"

(Chapter 8)

Jinan terbangun dari tidurnya. Laki-laki itu sedikit menggeliatkan tubuhnya namun sesuatu yang janggal seperti sedang menahan geraknya. Dengan perlahan ia buka kedua matanya. Beberapa kali dia berkedip, sebelum dia menyadari ada sebuah napas lembut yang tengah membelai kulitnya. Lebih ia telusuri lagi, ada sesuatu yang terasa cukup berat yang sedang menopang dadanya.

Jinan mulai mengumpulkan nyawa dan kesadarannya. Sekali lagi ia kedip kan kedua matanya sebelum menyadari bahwa ada seseorang yang sedang tertidur pulas tepat dalam dekapannya. Laki-laki itu terdiam sembari terus ia tatap ke arah gadis yang masih bernapas dengan teratur di dadanya. Ingin ia enyah kan peluknya, namun sekujur tubuhnya terasa kaku. Yang bisa dilakukannya hanya terus menatap gadis itu dalam diam.

Gadis itu, Cindy, sedikit menggeliat kecil. Ia buka kedua matanya dengan gerak pelan. Fokus penglihatannya itu langsung beradu pandang dengan milik Jinan. Waktu seperti terhenti untuk keduanya. Baik Cindy maupun Jinan hanya bisa termangu dalam posisi mereka masing-masing. Keduanya masih terus saling tatap. Sebelum satu kerlipan dalam satu satuan detik meruntuhkannya. Dengan gerak seperti tersengat listrik keduanya spontan menghambur ke sisi ranjang yang berlawanan. Jinan ke sisi kanan dan Cindy ke sisi kiri.

Jinan dan Cindy sama-sama terduduk dengan napas yang memburu cepat. Jinan menyentuh kepalanya dengan kedua tangan. Sedangkan Cindy menelungkup kan kedua tangannya didepan dada, seolah mencoba menahan degupan jantungnya yang meriah seperti mendapatkan doorprize.

'Apa yang terjadi semalam?' pikir keduanya.

.

Eve duduk dengan manis didepan sebuah meja rias yang terdapat dikamar tidur miliknya. Gadis kecil itu menatap lurus ke arah bayangannya sembari ia lukiskan sebuah senyum manis pada bibirnya. Cindy yang juga tengah berada didalam kamar tidur itu seketika mengerutkan keningnya. Merasa cukup heran dengan 'sikap pagi hari' yang ditunjukkan Eve.

"Eve~", panggil Cindy. Ia langkahkan kakinya untuk mendekat ke arah gadis kecil itu. "Kenapa kau tersenyum-senyum seperti itu?".

"Tidak ada", jawab Eve singkat. Ia gelengkan kepalanya dengan gerak lucu. "Aku hanya sedang memikirkan, bahwa satu persatu impianku perlahan mulai terwujud".

Cindy tersenyum dengan lembut saat mendengarnya. "Impian? Benarkah? Apa saja itu?".

"Hmmmm banyak sekali", sahut Eve cepat. Ia kerucutkan bibirnya sambil sedikit menyipitkan kedua mata bulatnya. "Tapi untuk saat ini aku belum bisa memberitahumu, Miss. Itu masih jadi rahasiaku".

Cindy menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia cubit gemas sebelah pipi Eve. "Ternyata anak sekecil ini sudah bisa bermain rahasia-rahasiaan, huh?".

"Tentu saja!", songong Eve. "Aku juga bisa bersikap seperti orang dewasa yang selalu merahasiakan segala sesuatunya dariku".

Cindy tertawa, membuat kedua bahunya berguncang dengan cukup keras. Ia tepuk-tepuk puncak kepala Eve dengan pelan sebelum ia arahkan tangannya untuk meraih sebuah sisir yang tergeletak diatas meja rias itu.

Dengan gerak lembut layaknya seorang ibu, ia tata rapi rambut hitam panjang milik Eve. Ia sisipkan beberapa jepit kecil diantara helai rambut itu setelah sebelumnya ia ikat rambut itu menjadi dua bagian yang sama.

"Miss", panggil Eve. "Bagaimana rasanya tidur didalam pelukan Pakboss?".

Genggaman sebelah tangan Cindy pada gagang sisir spontan melemah. Gadis itu bahkan sampai harus menelan ludahnya berkali-kali karena rasa gugup yang tiba-tiba melanda. Ia berikan sebuah senyum yang terkesan kikuk untuk menjawab pertanyaan polos itu.

Kekasih Halal BossJi ^_^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang