🐿️[8. pengorbanan]🐺

6 0 0
                                    

Sudah beberapa hari semenjak penculikan pangeran Nara, namun ia masih saja belum di temukan,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa hari semenjak penculikan pangeran Nara, namun ia masih saja belum di temukan,

Sissy mengusap sebuah buku untuk diarahkan ke halaman selanjutnya. Sekali-kali memikirkan keadaan Nara, kondisinya, dan tempat ia berada,

"Apa yang harus aku lakukan," ucapnya frustasi. Kini ia benar-benar tak habis pikir dengan dirinya yang ternyata tertidur selama lima hari. Hey, yang benar saja? Itu hampir seminggu

Sissy menutup buku tersebut, lalu pergi keluar kamar untuk berjalan-jalan,

Saat ia sedang menikmati angin, tiba-tiba ada seorang pria yang berjalan kearahnya,

"Hai," sapa pria itu, membuat Sissy hanya tersenyum canggung,

"Hai juga,"

Pria muda itu mengulurkan tangannya, tanda agar di jabat oleh Sissy, "perkenalkan, aku Haidar, ksatria di kerajaan ini,"

"Benarkah? Aku belum pernah mendengar mu,"

"Aku baru disini, ngomong-ngomong namamu siapa?" Tanya Haidar, sang ksatria muda di hadapan Sissy

"Aku Sissy, putri mahkota dari kerajaan ini," pernyataan Sissy membuat Haidar membulatkan matanya, lalu bergegas membungkukkan badannya,

"M-maaf saya sangat lancang dengan menjabat tangan anda, saya benar-benar tak tahu jika anda adalah putri mahkota dari kerajaan ini,"

Sissy merasakan panik, namun harus tetap anggunly agar ia terlihat mempesona, "tak apa, anggap saja jika kita adalah teman, bisa?"

Haidar mengangguk, membuat Sissy menaikan jempol nya sembari tersenyum, "manis" batin Haidar

"Aku akan pergi, sampai jumpa!" Seru Sissy, yang dibalas lambaian tangan oleh Haidar,

🐿️🐺⚔️

Sissy sampai di kamarnya. Seperti biasa, ia akan membaca buku di balkon kamar nya, atau melamun memikirkan hal yang tak penting

Namun kini ia sedang membaca buku, sekali-kali melamun, memikirkan seorang pria muda yang di culik oleh penyihir tentu nya,

Ia terdiam, menatap bulan purnama yang terlihat cantik, "sangat sepi ya, tak ada yang berbicara dan menganggu ku seperti biasa"

"Bilang saja jika kau merindukan nya," seru Filia yang baru saja datang sembari membawa Teh

"Bisakah kau tak masuk ke kamar ku tanpa izin?"

"Ayolah, kita sudah dari kecil bersama, apa aku perlu mengetuk pintu lagi?"

"Saat itu kau berbicara layaknya aku seseorang yang mulia, kini kau langsung berubah ke sifat asli mu," nyinyir Sissy, membuat Filia menggaruk tekuknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

|| The Real Queen ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang