Chapter 7

169 23 7
                                        

"Dokter bagaimana keadaan kakakku?" Tanya sehun Ketika dokter selesai memeriksa keadaan Irene.

"Kakakmu terkilir cukup parah , kemungkinan terburuknya adalah ia akan sembuh untuk waktu yang cukup lama. Namun aku akan berusaha dengan maksimal agar kakakmu bisa sembuh."

Sehun menghela napas lega, namun ia juga khawatir jika kaki kakaknya tidak bisa sembuh dalam waktu dekat ini maka kakaknya tidak akan bisa mengikuti perlombaat ballet terakhirnya.

"Hun apakah ada yang kau pikirkan?" Tanya soojung, ia melihat sehun yang sangat cemas dan seperti memikirkan sesuatu sejak mendengar berita bahwa kaki kakaknya terkilir.

"Ini adalah perlombaan ballet terakhirnya, sebenarnya ia ingin melanjutkan sebagai penari profesional setelah lulus nanti namun aku yakin pasti ayah akan marah besar dan melarangnya. Untuk itu sebelum lulus ia sangat ingin mengikuti perlombaan ini dan bisa menang." Ucap sehun sambal mengusap wajahnya.

"Hun bolehkah aku masuk menemui irene?" Tanya dohyun, ia menatap sehun seolah meyakinkan sehun untuk percaya padanya dan sehun mengangguk menyetujuinya.

Dohyun memasuki ruang rawat irene, di dalam irene sedang duduk di ranjang dan menatap kakinya dengan tatapan kosong.

"Ehem"

"Oh.. dohyun-ah." Dohyun tersenyum dan menghampiri irene, ia pun duduk di samping ranjang irene.

"Bagaimana kakimu apakah masih sakit?" Tanya dohyun.

"Sudah jauh lebih baik dibanding saat jatuh tadi." Jawab irene.

"Maaf jika aku lancang, apakah kau akan menyerah pada impianmu walaupun banyak rintangan yang akan kau hadapi?" Tanya dohyun.

"Maksudmu?" Irene tidak mengerti dengan ucapan dohyun.

"Irene-ah, jika kau memiliki impian maka kejarlah impianmu tanpa menyerah. Kecelakaan hari ini merupakan segelintir rintangan yang sedang kau hadapi, kau harus yakin bahwa kau pasti bisa." Ucap dohyun, irene terdiam dan meresapi perkataan dohyun. Sepertinya ia tahu kemana arah pembicaraan dohyun.

"Ayahku tidak pernah menyukai jika aku menari ballet dan dengan bodohnya aku mengatakan padanya bahwa aku akan tetap menari walau ia tidak mengizinkan dan aku akan mengejar mimpiku sampai ke Paris." Ucap irene.

"Untuk itu kau tidak boleh menyerah, bukankah kau ingin menjadi penari ballet nomor 1 di dunia? Ahhhh kau tau Roxanne Im? Aku dengar ia berasal dari Korea." Ucap dohyun.

"Ya!!! Kau sok tau!!" Ucap irene tertawa.

"hehe.. Eomma bilang ia pernah bertemu dengannya di Paris. Tapi jujur aku juga tidak percaya dengan eommaku." Ucap dohyun berbisik dan irene pun tertawa mendengarnya.

"Hyun.. Sebenernya aku tidak enak denganmu. Maafkan atas perbuatanku waktu itu." Ucap irene menyesal.

"Gwaenchana, aku sudah memaafkanmu. Sebeneranya kau jangan meinta maaf padaku, soojung lebih pantas menerimanya." Ucap dohyun.

"Aku akan meminta maaf dengannya, aku Sudah menyadari semua kesalahanku. Dan juga... soal.. ungkapan perasaanku padamu bisa kau lupakan saja? Aku sangat malu. Mari kita Bersama-sama mengeja impian kita!! Jika kita berdua memang ditakdirkan untuk Bersama maka kita akan Bersama bukan?" Ucap irene.

"Ne!! Aku juga akan mengejar impianku setelah lulus ini." Ucap dohyun semangat.

***

"Apa yang mereka bicarakan ya?" Ucap sehun, keduanya kini duduk di kantin rumah sakit.

"Percayakan saja pada dohyun oppa, kakakmu akan baik-baik saja." Ucap soojung.

"Oppa? Kau memanggilnya oppa sekarang?" Tanya sehun menahan tawa, menurutnya ini lucu karena ia tidak terbiasa mendengar soojung memanggil orang lain dengan sebutan 'oppa'.

More Than LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang