chapter 20.

116 15 1
                                    

off hilang...

.
.

gun dan mae off dikejutkan dengan kedatangan pho off di saat mereka hendak ke rumah sakit.

"pho,pho pulang lalu papi?"tanya gun langsung

"papi sudah sadar,papi mu minta pho untuk pulang karena dia tidak tega melihat pho menunggu nya"jawab pho off mengelus kepala gun

"mau kemana?"lanjut pho off saat gun hendak pergi

"gun mau lihat papi,,,gun takut papi membutuhkan sesuatu"

pho off tersenyum.
"dia sedang tidur sebaiknya nanti saja"

gun menggeleng.
"tidak masalah pho ,gun akan tetap ke rumah sakit"

"pergilah sayang,mae dan pho akan menyusul nanti"sela mae off

"bawa juga ini sekalian,off pasti menunggu mu"lanjut mae off membuat gun tersenyum dan mengangguk lalu pergi setelah memberi salam pada orang tua off.

rumah sakit...

dengan mengunakan pakaian pasien off berjalan menyusuri lorong_lorong rumah sakit meski sakit di kepala,tangan dan kaki nya off tidak memperdulikannya yang ada di pikiran off hanya cerita kebenarannya,hal itulah yang membuat off meminta pho nya pulang dan langsung bergerak mencari tahu kebenarannya.

off memutuskan untuk pergi ke rumah force tanpa ada yang mengetahui bahkan dokter dan suster tidak tahu,namun di pertengahan jalan off bertemu dengan seseorang perawat membuatnya terkejut dan beralasan ingin ke taman.

"anda tidak boleh pergi dalam kondisi seperti ini tuan off"ucap sang perawat

baik dokter maupun perawat mereka mengetahui off dan keluarganya karena memang rumah sakit ini milik keluarga off jadi mana mungkin mereka tidak tahu off.

"ah itu saya ingin ke taman sebentar"balas off bohong

"mau saya bantu tuan off?"

"tidak,tidak sebaiknya urus saja pasien lain ,saya bisa sendiri"

"baiklah,hati_hati tuan off ,jika ada apa_apa panggil saja kami"

"hem terimakasih"
setelah kepergian perawat itu off menghembuskan nafas kasar sambil mengusap dada nya.

"selamat"

"sebaiknya ,aku lebih cepat sebelum banyak yang tahu"lanjut off dengan mempercepat langkahnya meski wajahnya meringis karena sakit
.
.
off menaiki taxi yang memang tengah mangkal di depan rumah sakit dan menghembuskan nafas lega serta menyeka keringat di dahinya yang terbalut perban...

"maaf,kita akan kemana?"tanya sang supir dengan tatapan bingung

"jalan saja pak,nanti saya akan arahkan"jawab off

"baik"

taxi berjalan.
off hanya menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong tapi pikirannya tidak bisa bohong,pikiran yang masih memikirkan orang yang ia cintai sedang menghianatti nya di depan matanya sendiri terus berputar.

perioritas yang tidak dianggap nyata😑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang