57°C: Cute

18 3 1
                                    

Suara lift berdenting di lantai basement apartemen Ravn membuat Yesoo lantas mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Pintu lift tersebut terbuka, menampilkan seorang laki-laki misterius berpakaian serba hitam berdiri di pojok lift tersebut.

Merasa tak ada yang janggal, Yesoo melangkahkan kakinya ke dalam lift tersebut dan memencet tombol lantai tempat unit Ravn berada. Yesoo berdiri tepat di belakang pintu lift, berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tak diinginkannya terjadi.

"You're new here?" tanya laki-laki itu tiba-tiba. Suaranya sangat rendah dan cukup bisa mengagetkan Yesoo.

Sambil mengelus dadanya, Yesoo menjawab, "Sort of."

Kemudian, tak ada lagi balasan dari laki-laki itu. Beberapa saat kemudian, Yesoo sampai di lantai yang ia tuju. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri, seperti menandakan akan ada sesuatu yang menimpanya. Oleh karena itu, ia buru-buru keluar dari lift dan berbelok menuju unit Ravn.

"L-lo turun disini juga?" tanya Yesoo sedikit was-was.

Laki-laki itu berdeham dan mulai berjalan di belakang Yesoo. Terdapat jarak sekitar 2 meter antara Yesoo dan orang asing itu. 

Dengan langkah yang semakin cepat, Yesoo akhirnya sampai di depan pintu unit Ravn. Gadis itu mengetuk pintu unit tersebut dengan panik.

Kak Rav ayo cepet keluar, pikir Yesoo takut.

Sudah 3 kali Yesoo mengetuk pintu kamar Ravn, tetapi laki-laki itu tak kunjung keluar.

Jangan-jangan masih kuliah, tebak Yesoo. Ia pun kemudian melirik jam tangannya.

Udah jam setengah 4 sore, kok. Masa dia belum balik? Apa dia kuliah siang? tanya Yesoo dalam hati.

Orang asing itu tampak menghadap ke sebuah pintu di lorong yang sama dengan Yesoo. Yesoo pun mendengus lega seketika. Ia berpikir orang itu mengikutinya karena pakaiannya yang terkesan menyeramkan.

Yesoo pun merogoh kantung jaket merah mudanya dan mengirimi Ravn beberapa pesan agar dibukakan pintu.

Lagi tidur siang kali, ya? Tumben, biasanya dia nongkrong di cafenya. Tapi tadi enggak ada, pikir Yesoo.

Ya, Yesoo memilih untuk menghampiri apartemen Ravn karena laki-laki itu tidak ada di cafenya. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya Yesoo memutuskan untuk menemui Ravn di unit apartemennya diam-diam.

"Kak Rav? Haloo! Ada orang g-"

Seseorang tiba-tiba membekap mulut Yesoo, tubuh Yesoo langsung dibuat membeku karena hal itu.

"Shut you fucking mouth or I'll make this knife stabs you," ancam seseorang dengan suara rendahnya.

Nafas Yesoo mulai memberat. Dengan seluruh keberanian yang ia miliki, Yesoo menelepon Ravn dengan keadaan ponselnya yang berada di kantung jaketnya. Untung saja ia belum mengunci layar ponselnya itu, sehingga ia bisa memencet tombol telepon yang ada di ujung kanan atas ponselnya.

Kemudian, orang asing itu menuntun Yesoo pergi menjauh dari unit apartemen Ravn dengan keadaan ponsel Yesoo yang tersambung dengan Ravn.
______________________________________________________________________________

Ravn keluar dari kamar mandinya dengan mengenakan celana boxer dan sebuah handuk kecil menggantung di lehernya. Ia kemudian berkaca di kaca besar yang terdapat di kamarnya. 

"Lihat diri lo, Rav. How pathetic," ujarnya pada dirinya sendiri.

Ravn pun menghanduki rambutnya yang masih basah karena habis keramas. Mata Ravn lalu menangkap ponselnya yang bergetar di atas nakas di samping tempat tidurnya.

Ice Cube Gone Bad || ONEUS RAVN [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang