Suara pekikan seorang perempuan terdengar menggelegar diseluruh antero SMA Saint Joseph. Siswa-siswi SMA Saint Joseph yang mendengar pekikan tersebut lantas mengerubungi perempuan tersebut, seperti segerombol semut yang mengerumuni makanan manis.
Rupanya, sedang ada acara surprise ulang tahun oleh beberapa anak kelas 11. Mereka melemparkan tepung kepada murid yang tengah berulang tahun pada hari itu. Seluruh aspal lobby SMA Saint Joseph seketika dipenuhi tepung hingga berwarna putih.
Sialnya, lemparan tepung seorang siswa kelas 11 mengenai Yesoo yang tengah berjalan keluar lobby bersama Yeona dan Saemi tepat di wajah gadis itu.
Sontak beberapa anak kelas 11 tersebut gigit jari, mengingat nama Yesoo benar-benar populer di sekolah. Mereka takut akan terlibat masalah oleh kakak kelas mereka yang dekat dengan Yesoo.
"WHAT THE HELL IS GOING ON DOWN HERE?" teriak Yesoo.
"Yah ampun! Look at her! She looks like a mess. Siapa yang ngelempar tepung ke arah Yesoo" tanya Saemi terlihat marah.
Yeona menepuk-nepuk rambut Yesoo yang terkena tepung hingga menjadi putih.
"Lu pikir ini pasar malam, bisa main lempar-lempar seenak jidat?! Lihat ini gue jadi kayak badut!" omel Yesoo.
"Soo, kita ke toilet dulu deh," ucap Yeona.
Yesoo terus menerus mengusap wajahnya hingga tepung yang menempel di wajahnya hingga tepung tersebut berjatuhan ke aspal.
"Ini mana, nih?! Kok gak ada yang ngaku siapa yang lempar?!" tanya Yesoo dengan nada tinggi.
Beberapa adik kelas yang tengah merayakan ulang tahun temannya itu mendadak menjadi patung. Tak ada 1 pun yang bergerak maupun berbicara.
"Widih, gila, Tuan Putri Yesoo kenapa jadi badut kerajaan gitu?" ejek salah seorang laki-laki yang tampaknya baru selesai bermain basket di lapangan bawah sekolah, diikuti beberapa teman-temannya.
"Anjing lo, ya. Gue lagi kena musibah, nih. Elah, sebel," ketus Yesoo.
"Soo, mending kita ke toilet dulu," ujar Yeona pelan.
"Ih, sebentar! Gue enggak mau pergi sebelum ada yang ngaku!" tolak Yesoo sambil menghentakkan kakinya.
Laki-laki tadi, yang datang dengan bola basketnya, menghampiri Yesoo dan merangkul gadis itu. Dengan tatapan menyebalkannya, ia menatap seluruh adik kelas yang kini terlihat menunduk.
"Jelasin kenapa Tuan Putri gue bisa kayak gini," pintanya dengan suara dalam bak samuderanya itu.
"Ih, lo apaan, sih?! Lepas! Bau keringet!" protes Yesoo lalu menepis lengan kiri laki-laki itu dari bahunya.
"Udah bagus mau gue tolongin. Lo mau disini jadi badut mampang?" tanya laki-laki tadi.
Yesoo mendengus.
"Haejun," panggil Yesoo dengan suara yang dilembut-lembutkan.
Laki-laki bernama Haejun yang tadi merangkulnya itu kini berdeham.
"Inget, yellow line," ucap Yesoo dengan senyum palsunya.
"Gue gak peduli. Gue gak suka Tuan Putri gue dibikin putih kayak mochi gini sama bocah-bocah," balas Haejun.
"Tapi mochi kan lucu," celetuk Saemi.
"Ya, kayak lo," goda Haejun kepada Saemi.
"Najis. Playboy," ketus Yesoo.
"Cieee... Cemburu, ya?" tanya Haejun menggodai Yesoo.
Yesoo menyikut perut Haejun hingga laki-laki itu menjauh darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Gone Bad || ONEUS RAVN [17+]
FanfictionSEASON 2 of "Ice Cube Lover" by Bogochimda ___________________________________________________ Sepertinya kebahagiaan tidak pernah berpihak kepada Ravn. Setelah kepergian gadis kesayangannya untuk selamanya, Ravn lagi-lagi ditimpa masalah yang justr...