Nyonya Kim berdiri di belakang sebuah kaca jendela besar yang mengarah langsung ke kota dari sebuah gedung dengan tinggi 12 lantai. Mata Nyonya Kim tampak memperhatikan gerak-gerik masyarakat di kota tersebut siang hari itu. Jalanan sedang ramai karena sekarang jam 12 siang, waktunya istirahat makan siang.
Sesekali Nyonya Kim menyeruput teh tawar hangit di sebuah cangkir kecil yang ada di tangan kanannya.
Suara ketukan pintu memecah keheningan ruangan tersebut.
"Masuk," suruh Nyonya Kim.
Seorang laki-laki berumur kira-kira 28 tahun yang dibalut dengan jas hitam rapi dengan dasi berwarna merah tua masuk ke dalam ruangan tersebut dan menghadap Nyonya Kim yang masih menatap ke arah jendela.
"Nyonya, kami sudah mendapatkan informasi terbaru terkait anak Nyonya," ujar laki-laki itu.
"Tell me," pinta Nyonya Kim.
"Berdasarkan pencarian kami, Tuan Youngjo dahulu bersekolah di SMA Saint Joseph setelah ia memutuskan untuk memutus kontak dengan saudara-saudaranya," jelas laki-laki itu.
"Hmm... Saint Joseph...," gumam Nyonya Kim. "Menarik."
Nyonya Kim membalikkan badannya dan duduk di atas kursi putarnya.
"Lanjut," ucap Nyonya Kim.
"Kami juga menemukan informasi tentang kehidupannya selama ini. Dulu ia pernah dekat dengan seorang gadis, Lee Hayoung namanya. Tapi, karena satu dan lain hal, mereka berpisah. Sampai sekarang kami belum bisa memastikan penyebab mereka berpisah.
"Saat Tuan Youngjo menginjak kelas 12, ia bertemu seorang anak baru kelas 11 yang menurut sumber kami sering menjadi topik perbincangan di sekolah. Sumber mengatakan Tuan Youngjo rela melindungi gadis itu, bahkan dari keluarganya yang ternyata adalah keluarga angkat. Semua sumber kami mengatakan Tuan Youngjo sangat menyayangi gadis itu, lebih dari apapun," jelas laki-laki itu panjang lebar.
Nyonya Kim mengetuk-ngetukkan jarinya di atas mejanya.
"Siapa namanya?" tanya Nyonya Kim.
"Kami belum tahu pasti siapa, Nyonya. Tapi yang kami tahu, gadis itu sudah meninggal setahun yang lalu karena kekerasan di dalam rumahnya," jawab laki-laki itu.
Wajah Nyonya Kim berubah sedih seketika. Tatapannya menjadi iba setelah mendengar penjelasan dari anak buahnya itu. Hatinya terasa ditusuk sebuah panah, sakit rasanya.
"Gadis itu sudah meninggal, tapi Youngjo masih sayang sama dia?" tanya Nyonya Kim.
Anak buahnya itu mengangguk.
"Kami mendapatkan informasi, teman-teman dekat Tuan Youngjo masih ada beberapa yang bersekolah di SMA Saint Joseph. Sumber kami mengatakan Tuan Youngjo belum lama ini mengunjungi lagi sekolah tersebut," ujar laki-laki tersebut.
Nyonya Kim mendengus panjang. Apapun untuk ketemu anak sematawayangku.
"Siapkan tim. Besok kita ke sekolah itu dan kita datangi teman-teman Youngjo yang masih ada di sana," suruh Nyonya Kim.
"Tapi, Nyonya, apakah tidak berbahaya?" tanya anak buahnya khawatir.
"Ini satu-satunya cara untuk bertemu anak saya, Steven. Kamu kalau jadi saya juga akan ngelakuin hal yang sama," jawab Nyonya Kim kepada anak buahnya.
Laki-laki bernama Steven itu menunduk kemudian mengangguk pasrah.
"Dia terus menghindar dari saya. Tapi saya yakin, kalau saya sudah datang ke sekolah lamanya itu, dia enggak akan bisa menghindari saya lagi," ujar Nyonya Kim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cube Gone Bad || ONEUS RAVN [17+]
FanfictionSEASON 2 of "Ice Cube Lover" by Bogochimda ___________________________________________________ Sepertinya kebahagiaan tidak pernah berpihak kepada Ravn. Setelah kepergian gadis kesayangannya untuk selamanya, Ravn lagi-lagi ditimpa masalah yang justr...