Usia kandungan Friska sudah mencapai enam bulan, saat ini wanita itu sedang bercermin dengan perut yang terlihat membuncit. Friska cemberut, lalu berjalan ke arah Adam yang saat ini fokus pada laptop nya.
"Dam ...." Friska berdiri di pinggiran kasur.
Adam menoleh. "Iya?"
"Menurut lo gue cantik atau nggak kalau perut gue besar gini?" Friska menatap lekat Adam.
Adam mengusap lehernya sejenak, entah kenapa tatapan Friska tiba-tiba membuatnya merasawas-was. Pertanyaan yang di lontarkan Friska sangatlah sulit.
"Cantik kok." Adam tidak berbohong, Friska memang selalu cantik setiap saat.
Friska berkacak pinggang. "Ngledek gue ya lo Dam, nggak usah menghina secara halus."
"Hah?" Adam menatap Friska bingung.
"Jelas-jelas perut gue buncit gini lo bilang cantik, mata lo rabun atau gimana?!" sewot Friska.
"Beneran cantik." Adam berucap dengan yakin.
"Nggak usah bohong!" Tentu saja Friska tidak percaya, mana ada wanita buncit tetap cantik.
"Ya udah kamu jelek." Adam tidak tahu harus berkata apa lagi.
Detik itu juga kedua mata Friska melebar membuat Adam langsung menyengir, ia sudah tahu jika hal tersebut pasti akan terjadi. Apapun jawaban Adam pasti ujung-ujungnya akan salah.
Bahkan tatapan Friska terlihat sangat menyeramkan, sepertinya wanita itu sudah siap menerkam Adam hidup-hidup. Susah memang berhadapan dengan wanita hamil, apapun yang di lakukan pasti serba salah.
"Bisa-bisanya lo ngatain istri sendiri jelek, berdosa banget lo Dam." Friska menunjuk Adam.
"Tadi kamu nanya, sekarang saya jawab malah salah." Adam benar-benar tak habis pikir.
"Kok jadi marah?" tanya Friska.
"Saya nggak marah." Jelas-jelas Adam sudah berucap dengan nada lembut, tapi masih saja di kira marah.
"Orang lo barusan marah."
"Kapan saya marah?"
"Barusan, pakek acara pura-pura amnesia lagi lo."
Adam menutup wajahnya dengan telapak tangan, diam adalah cara terbaik untuk mengatasi segalanya. Adam bingung sebenarnya apa mau istrinya itu, di bilang cantik salah di bilang jelek lebih salah.
"Dam." Friska duduk di samping Adam dan mengguncang lengan lelaki itu.
Adam akhirnya menatap Friska. "Apa?"
"Gue kelihatan cantik atau jelek?" Lagi-lagi pertanyaan itu yang di tanyakan Friska.
Kali ini Adam tidak mau salah lagi. "Kamu maunya saya jawab apa?'
"Ya nggak tahu lah, kan gue nanya lo!" Friska kembali sewot.
"Cantik, saya kan udah pernah bilang. Kamu jadi gembel juga tetep cantik," ucap Adam.
Friska memukul kencang lengan Adam. "Gue nanya serius Adam, jangan malah gombal."
Adam meringis pelan. "Kamu mah kdrt mulu."
Adam mengusap lengannya yang terasa kebas, Friska memang seorang wanita tapi tenaganya tidak main-main. Ibaratnya dia itu seperti barbie bertenaga kuli.
"Sakit ya Dam?" Friska masih saja bertanya.
"Lumayan." Adam berusaha untuk kuat.
"Sini reka ulang adegan, gue kencengin dikit biar kerasa." Friska mengangkat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Friska { Pasangan Halal }
Randomkisah dua orang yang saling bertolak belakang yang terikat dalam hubungan pernikahan. ••• Adam Haidar Arizki, lelaki yang mempunyai sifat sholeh, menikahi seorang gadis bernama Friska Jeselin yang terbilang babar. Entah bagaimana jika mereka menjadi...